KABARBURSA.COM - Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memaatkan progres realisasi investasi di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menunjukkan berbagai pencapaian seperti pabrik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, yang kini memasuki tahap akhir pembangunan.
Dengan investasi sebesar Rp59,4 triliun, proyek ini bukan hanya menandai penyelesaian investasi mangkrak sejak 2016, tetapi juga mengilhami optimisme dengan progres realisasi mencapai 85 persen.
Dia menegaskan bahwa pabrik tersebut akan memberikan kontribusi besar bagi ekonomi domestik, dengan 70 persen dari produksinya ditujukan untuk pasar lokal, sementara 30 persen akan diekspor ke mancanegara.
"Di mana produk yang dihasilkan akan menjadi substitusi impor, dengan komposisi 70 persen untuk kebutuhan dalam negeri dan 30 persen untuk ekspor," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantor Kementerian Investasi dan BKPM di Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.
Pencapaian lainnya, lanjut Bahlil, yaitu realisasi investasi pabrik semen PT Kobexindo Cement di Kalimantan Timur senilai Rp14 triliun.
Kata Bahlil, pabrik ini memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun yang sebagian produksinya sudah beroperasi komersial sejak September 2023, dengan mayoritas produksi akan diekspor ke negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Kamboja.
"Di mana 80 persen dari produksinya akan diekspor keluar negeri, seperti misalnya ke Vietnam dan Kamboja," ujar Bahlil.
Selain itu, Bahlil juga memastikan proyek strategis lainnya, yaitu pabrik smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, dengan investasi senilai US$3 miliar akan segera rampung.
Bahlil menjelaskan, dengan fokus pada produksi 3 juta ton konsentrat, proyek ini tidak hanya akan menguatkan sektor pertambangan nasional saja. Tetapi juga berperan dalam memperpanjang kerjasama PT Freeport Indonesia di Indonesia.
"Jadi itu terkait dengan 3 juta konsentrat, dan ini juga erat kaitannya dengan bagaimana memastikan proses perpanjangan produksi PT Freeport Indonesia di Indonesia," terang Bahlil. (yub/adi)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.