Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

BI Prediksikan Ekonomi Riau Tahun 2024 Tumbuh 2,4{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 16 March 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
BI Prediksikan Ekonomi Riau Tahun 2024 Tumbuh 2,4{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12}

KABARBURSA.COM - Ekonomi Provinsi Riau pada tahun 2024 diprediksikan akan tumbuh 4,8 persen. Hal itu diprediksi Bank Indonesia (BI).

Kepala BI Riau Panji Achmad mengatakan, terkait kinerja perekonomian Riau tahun 2024, pihaknya perkirakan akan tetap tumbuh positif dan berdaya tahan terhadap rambatan risiko ekonomi global pada kisaran 4-4,8 persen (year on year).

Panji menyebut, hal itu diperkirakan dengan memperhatikan perkembangan ekonomi terkini. Baik dari faktor domestik maupun eksternal, serta langkah kebijakan BI yang bersifat "pre-emptive dan "forward-looking".

"Kami perkirakan dalam kisaran 4,0- 4,8 persen (yoy). Selain ditopang oleh kinerja sektor ekonomi utama, sektor tersier (jasa-jasa) diperkirakan juga akan membaik seiring pemulihan permintaan terutama permintaan domestik," kata Panji Achmad pada acara rilis bersama dengan BPS dan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) terkait Indikator Makroekonomi Provinsi Riau di Pekanbaru, Jumat, 16 Maret 2024.

Sementara, lanjut Achmad, dari sisi perkembangan harga, inflasi gabungan 4 kota Indeks Harga Konsumen di Provinsi Riau terkendali dan berada pada kisaran sasaran sekitar 2,5 persen.

Achmad menyebut, berbagai upaya stabilisasi harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Lebaran 2024 akan terus diupayakan sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan harga komoditas pangan.

Upaya stabilisasi ini antara lain dilaksanakan dengan melalukan pemantauan harga, memperkuat stok pasokan berbagai bahan pangan pokok, memastikan kelancaran distribusi pasokan, serta melakukan intervensi harga seperti melalui operasi pasar, dan Gelar Pangan Murah. Ke depan, inflasi diharapkan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 persen.

Dari sisi intermediasi perbankan, Achmad menyebut bahwa intermediasi perbankan tetap kuat.

Intermediasi perbankan yang tercermin melalui aktivitas penyaluran kredit kepada sektor korporasi, rumah tangga, maupun UMKM di Provinsi Riau terjaga dalam pertumbuhan yang positif dan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Permintaan kredit yang sebelumnya tertahan seiring ketidakpastian perekonomian global sehingga mendorong perilaku berhati-hati korporasi, kini mulai menunjukkan peningkatan. Intermediasi perbankan tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Riau yang tumbuh cukup solid.

Sejalan dengan kinerja intermediasi perbankan, transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh penyelenggaraan sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Sejalan dengan kinerja intermediasi perbankan, transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh penyelenggaraan sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Riau Indra menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terbangun sehingga ekonomi Riau dapat tumbuh cukup tinggi, dengan pengelolaan fiskal yang baik, serta inflasi yang terkendali. Capaian tersebut tidak terlepas dari sinergi yang dibangun oleh pemerintah daerah, bersama dengan instansi dan lembaga vertikal yang telah dilakukan dalam beragam aspek

Lebih lanjut, BPS Provinsi Riau juga menyampaikan Neraca perdagangan nonmigas Februari 2024 mencatat surplus sebesar US$959,42 juta. Sementara neraca perdagangan migas juga mencatatkan surplus sebesar US$130,68 juta.

Dari aspek kebijakan fiskal, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Riau, Heni Kartikawati menjelaskan bahwa kinerja perekonomian Riau yang tetap kuat salah satunya ditopang oleh kinerja baik dari sisi fiskal. Realisasi pendapatan daerah tahun 2023 tercatat mencapai Rp35,78 triliun atau 104,83 persen dari target.

Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan pertumbuhan mencapai 21,83 persen (yoy).

Peningkatan realisasi pendapatan daerah ini didukung oleh naiknya realisasi pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang bersumber dari participating interest 10 persen dari pengelolaan blok migas oleh PT Pertamina Hulu Rokan. (*/adi)