KABARBURSA.COM - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina dan Timur Dekat (UNRWA) mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh tentara Israel ke pusat UNRWA di Jalur Gaza pada Rabu 13 Maret 2024.
Dalam serangan itu, satu staf UNRWA tewas, sementara 22 staf lainnya luka-luka ketika pasukan Israel menyerbu pusat distribusi makanan di bagian timur Rafah selatan Jalur Gaza.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, melalui pernyataan tertulis menegaskan bahwa serangan Israel terhadap pusat distribusi UNRWA terjadi di tengah menipisnya persediaan makanan di Jalur Gaza.
Dia menambahkan bahwa keadaan kelaparan semakin meluas di Gaza, bahkan di beberapa daerah telah berubah menjadi kelaparan. UNRWA secara rutin memberikan informasi tentang lokasi fasilitas mereka di Jalur Gaza kepada semua pihak yang terlibat, termasuk tentara Israel, sehingga sangat tidak mungkin bagi mereka untuk tidak mengetahui status kemanusiaan pusat tersebut.
Sejak dimulainya perang lima bulan lalu, UNRWA mencatat lonjakan jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap staf dan fasilitas UNRWA, yang melebihi jumlah pelanggaran yang terjadi di seluruh dunia.
Beberapa fakta yang diungkapkan UNRWA sebagai dampak serangan Israel terhadap relawan kemanusiaan di Jalur Gaza yang tergabung dalam tim UNRWA:
Lazzarini menyerukan agar Israel melindungi semua kegiatan, personel, lokasi, dan aset Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dia menegaskan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas dan personel PBB telah menjadi hal biasa sejak dimulainya perang, yang dengan jelas melanggar hukum kemanusiaan internasional.
"Ia meminta penyelidikan independen terhadap pelanggaran ini dan menekankan perlunya akuntabilitas," tambah Lazzarini.