Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bantuan ke Gaza Mulai Bisa Dikirim, PBB Temukan Jalur Baru

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 March 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Bantuan ke Gaza Mulai Bisa Dikirim, PBB Temukan Jalur Baru

KABARBURSA.COM-PBB akhirnya menemukan jalur baru untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke wilayah utara Gaza. Pada hari Selasa (12/3), jalur baru ini mulai digunakan untuk mengirimkan makanan.

Juru bicara Program Pangan Dunia (WFP), Shaza Moghraby, menyatakan bahwa kiriman makanan yang cukup untuk 25.000 orang telah dikirim ke Gaza pada Selasa dini hari. Ini juga merupakan pengiriman pertama dari WFP ke wilayah utara Gaza sejak 20 Februari lalu. "Kami berharap untuk meningkatkannya, kami memerlukan akses yang teratur dan konsisten terutama bagi masyarakat di Gaza utara yang berada di ambang kelaparan. Kita memerlukan titik masuk langsung ke arah utara. Ini membuktikan bahwa mengirim makanan melalui jalur darat masih memungkinkan," kata Moghraby, dikutip dari Reuters Rabu 13 Maret 2024.

Sementara itu, koordinator bantuan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Jamie McGoldrick, mengungkapkan bahwa jalur yang digunakan oleh WFP adalah jalur militer Israel yang membentang di sepanjang pagar perbatasan Gaza. Namun, militer Israel belum memberikan tanggapan atas penggunaan jalur tersebut oleh rombongan WFP.

PBB telah memperingatkan kepada komunitas internasional bahwa setidaknya 576.000 orang di Gaza berada di ambang kelaparan, setara dengan seperempat dari jumlah penduduk Gaza.

Meskipun pengiriman bantuan melalui jalur darat terus menghadapi keterbatasan karena minimnya akses dan masalah keamanan, PBB terus mendorong Israel untuk mengizinkan konvoi bantuan menggunakan jalan militer di sepanjang pagar perbatasan Gaza.

Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, menyatakan bahwa PBB dan sejumlah kelompok pemberi bantuan masih terus berusaha untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada warga Palestina. "PBB menyadari bahwa pengiriman bantuan selalu berada di bawah ancaman serangan Israel. Kami bekerja untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan, meskipun pertempuran terus berlanjut dan pemboman Israel, serta ketidakamanan, seringnya penutupan perbatasan dan kendala akses yang terus menghambat operasi bantuan yang aman dan efisien," kata Dujarric.