KABARBURSA.COM - PT PLN (Persero) telah menyuplai kebutuhan energi hijau pabrik pemurnian atau smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Renewable Energy Certificate (REC) sebanyak 1.009.000 unit, setara dengan 1.009 GWh hingga tahun 2025.
Kerja sama ini merupakan kolaborasi lanjutan kedua belah pihak, yang dimulai sejak September 2023 ketika PLN memasok daya listrik untuk smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa REC adalah respons terhadap kebutuhan sektor industri dan bisnis dalam mendukung langkah dekarbonisasi. Ini sejalan dengan upaya mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
"Kerja sama REC dengan Freeport ini semakin membuktikan komitmen kita dalam mencapai emisi nol pada tahun 2060," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa 12 Maret 2024.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, menjelaskan bahwa REC adalah bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global.
Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil.
"Kami menyambut positif kerja sama dengan PT Freeport Indonesia ini. Kami siap menyuplai REC sebesar 1.009 GWh kepada PT Freeport Indonesia hingga tahun 2025," kata Agus.
Dia juga menambahkan bahwa REC PLN merupakan produk hasil kerja sama dengan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA).
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.