Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Selama Ramadan, MUI Imbau Jangan Makan Kurma Israel

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 11 March 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Selama Ramadan, MUI Imbau Jangan Makan Kurma Israel

KABARBURSA.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau rakyat Indonesia, khususnya yang beragama Muslim, untuk tidak menggunakan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel selama bulan Ramadhan 1445 H/2024, termasuk makanan, minuman, kurma, dan paket hantaran.

Sebagai penggantinya, masyarakat disarankan untuk beralih menggunakan produk dari merek lokal.

Imbauan ini ditegaskan untuk mengingatkan kembali Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Salah satu poin dalam fatwa tersebut adalah imbauan agar umat Islam menghindari transaksi produk yang terafiliasi dengan Israel.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Profesor Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan bahwa saat ini rakyat Palestina masih mengalami kesulitan akibat kekerasan yang dilakukan oleh Israel. Indonesia, ditegaskannya, akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.

“Imbauan ini tidak hanya sebagai larangan konsumsi produk tertentu, tetapi juga sebagai bentuk tekanan dan solidaritas. Hal ini dikarenakan hasil penjualan produk Israel memberikan manfaat bagi negara tersebut,” kata Sudarnoto di acara ‘Safari Ramadhan Membasuh Luka Palestina’ yang digelar di Kantor Pusat MUI, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024.

Namun, lanjut Sudarnoto, MUI tidak merilis secara spesifik daftar produk yang terafiliasi dengan Israel. Tujuannya adalah untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan riset dan edukasi terkait produk-produk yang harus dihindari.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Arif Fahrudin, mengatakan bahwa menghentikan penggunaan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel juga menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran akan kecintaan terhadap produk dalam negeri.

“Ini bukan hanya soal tidak mengonsumsi produk Israel, melainkan juga mengalihkan perhatian kita kepada produk-produk Indonesia. Kita harus mencintai produk kita sendiri, karena ini tidak hanya soal kebanggaan nasional, tapi juga bentuk dari cinta Tanah Air dan iman,” kata Arif. (*/adi)