KABARBURSA.COM - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sebagai alternatif yang efektif untuk menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta.
Sekretaris BPTJ, Marta Hardisarwono, menyampaikan bahwa dengan jumlah pergerakan orang mencapai 88 juta per hari, mengandalkan kendaraan pribadi dapat menyebabkan kemacetan yang serius.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, BPTJ menyelenggarakan Festival "BPTJ Festival 2024" di Kawasan Car Free Day Jakarta. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 11 Maret 2024.
Marta menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sosialisasi untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. BPTJ berharap dapat meraih dukungan dan masukan dari masyarakat, operator angkutan umum, serta pengembang kawasan permukiman.
Marta menekankan upaya BPTJ dalam menurunkan tingkat kemacetan dengan mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pengembangan layanan Angkutan Jalan Jabodetabek Residence Connexion (JRC) di berbagai kawasan permukiman.
Direktur Angkutan BPTJ, Tatan Rustandi, juga menyebut program BISKITA yang bertujuan menarik minat masyarakat agar menggunakan angkutan umum. Layanan BISKITA saat ini sudah ada di Kota Bogor dan Bekasi, dengan rencana ekspansi ke Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Pengamat Transportasi, Yayat Supriatna, menyoroti pentingnya kenyamanan prasarana transportasi umum, terutama bagi kaum milenial. Upaya meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi transportasi umum diharapkan dapat merangsang generasi milenial untuk beralih dari kendaraan pribadi.
BPTJ Festival 2024 dengan tema "TEPAT" (Transportasi Efektif Penghubung Antarmoda Terpadu) dihadiri oleh sekitar 350 orang dan mencakup berbagai kegiatan, termasuk jalan sehat, senam bersama, dan talkshow mengenai isu transportasi perkotaan yang terintegrasi, nyaman, dan aman di Jabodetabek.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.