KABARBURSA.COM - PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero), atau Taspen, meraih tiga penghargaan dalam ajang BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024, Jumat, 8 Maret 2024 pagi.
Di hari yang sama, Kantor Pusat PT Taspen digeledah KPK terkait dugaan korupsi dengan modus investasi fiktif yang menyeret Direktur Utama (Dirut) PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Taspen, Diyantini Soesilowati, menyatakan bahwa prestasi tersebut merupakan hasil dari dedikasi dan pengabdian seluruh pegawai Taspen dalam mengelola komunikasi dan informasi perusahaan.
Adapun penghargaan yang diraih Taspen meliputi dua penghargaan di bidang komunikasi perusahaan terkait ‘Most Consistent’ Keterbukaan Informasi Publik dan ‘Individual Social Media Ranger Activation’, serta satu penghargaan di bidang keberlangsungan bisnis yaitu ‘BUMN Local Heroes’.
Diyantini menekankan komitmen Taspen untuk terus mendukung penyebaran informasi terkini terkait Kementerian BUMN dan perusahaan demi menjaga citra positif BUMN di masyarakat.
“Sesuai arahan Menteri BUMN Pak Erick Thohir, Taspen aktif meningkatkan interaksi dan engagement melalui berbagai media komunikasi, termasuk media sosial,” kata Diyantini, Jumat, 8 Maret 2024.
“Taspen juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan komunikasi dan informasi perusahaan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) guna mempercepat penyebaran informasi yang kredibel kepada Masyarakat,” tambahnya.
Diharapkan, penghargaan yang diraih oleh PT Taspen dapat menjadi penyemangat bagi perusahaan untuk tetap memberikan pelayanan informasi yang optimal kepada masyarakatnya, khususnya peserta Taspen di seluruh Indonesia.
Di hari yang sama, KPK menggeledah Kantor PT Taspen (Persero) terkait dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif.
Ali Fikri, Juru Bicara Kelembagaan KPK, menyatakan selain Kantor PT Taspen, pihaknya juga menggeledah sebuah kantor swasta di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
“KPK menduga telah terjadi kerugian keuangan negara mencapai ratusan miliar rupiah dalam kasus investasi fiktif ini,” kata Ali Fikri.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka atas tindakan merugikan keuangan negara dalam kasus dugaan korupsi investasi fiktif ini.
“Proses penyidikan masih terus berlangsung, dan KPK berkomitmen untuk menyampaikan perkembangan dari penyidikan ini kepada publik,” ucapnya. (yog/adi)
Hutama Prayoga • 4 menit dari sekarang
Desty Luthfiani • 53 menit yang lalu
Hutama Prayoga • 1 jam yang lalu
Desty Luthfiani • 3 jam yang lalu
Moh. Alpin Pulungan • 5 jam yang lalu