KABARBURSA.COM - Penggunaan uang digital semakin masif di kalangan masyarakat. Bahkan kini banyak pelaku UMKM yang menyediakan metode pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Lalu dengan semakin banyaknya penggunaan uang digital, apakah penggunaan uang fisik akan berkurang?
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengakui jika perkembangan pengguna uang digital di Indonesia sangat cepat.
Dia menilai banyaknya penggunaan uang digital. Sebabnya, masyarakat lebih mudah dalam melakukan transaksi.
"Uang digital semakin cepat penyebaran dan penggunaannya karena dari sisi kemudahan yang semakin tinggi dan meluas," kata Faisal kepada Kabar Bursa, Kamis 7 Maret 2024.
Melihat fenomena ini, Faisal memprediksi jika penggunaan uang fisik lambat laun akan berkurang. Kendati begitu, ia menyebut pengurangan ini masih relatif lambat.
Menurut Faisal, lambatnya peralihan uang fisik ke digital, karena masih banyak wilayah di Indonesia yang belum bisa meninggalkan transaksi tunai.
"Penggunaan uang fisik akan cenderung berkurang hanya saja pengurangannya sekarang relatif lambat," ujar dia.
Faisal mengatakan penggunaan uang fisik bisa dilihat dari wilayah, seperti apakah kawasan tersebut memiliki infrastruktur yang bagus atau tidak.
Apalagi, lanjut Faisal, hampir 60 persen ekonomi di Indonesia adalah sektor informal, yang penetrasinya tidak setinggi sektor formal dalam penggunaan uang digital.
"Jadi masih besar penggunaan uang fisik di Indonesia, tapi pertumbuhan digital semakin cepat," pungkasnya. (yog/prm)