Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Meneropong Masa Depan RI saat Jepang dan Inggris Resesi

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 05 March 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Meneropong Masa Depan RI saat Jepang dan Inggris Resesi

KABARBURSA.COM-Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Fakultas Ilmu Budaya UI, Taufik Asmiyanto, menyorot kondisi ekonomi global yang tengah berada dalam gelombang ketidakpastian.

"Mendunia, gelombang ekonomi global sedang tidak dalam kondisi yang menguntungkan. Sudah tercatat dua negara, yaitu Inggris dan Jepang, yang resmi terjatuh dalam jurang resesi. Kita bahkan memperkirakan kemungkinan lainnya akan menyusul," ujarnya dikutip dari Infobank, Selasa 5 Maret 2024.

Tak terkecuali Jepang, yang pertumbuhan ekonominya menunjukkan tren negatif selama dua kuartal berturut-turut, dengan penurunan sebesar 3,3 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III 2023, dan melanjutkan penurunan sebesar 0,4 persen yoy pada kuartal berikutnya.

Situasi serupa juga terjadi di Inggris. Pada kuartal III 2023, ekonomi Inggris menyusut sebesar 0,1 persen, diikuti dengan penurunan sebesar 0,3 persen pada kuartal IV 2023.

Menurut Asmiyanto, penurunan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut menjadi tanda bagi masuknya sebuah negara ke dalam jurang resesi teknis.

Asmiyanto berharap bahwa resesi yang menimpa Jepang dan Inggris tidak akan mengenai perekonomian Indonesia, dan lebih penting lagi, tidak akan memperbarui tragedi krisis ekonomi yang pernah dialami Indonesia pada tahun 1998.

“Semoga perekonomian Indonesia tetap stabil dan sejahtera, dan tidak mengalami cobaan yang sama seperti krisis pada tahun 1998,” katanya.

Sementara itu, Asmiyanto mengapresiasi program Infobank Financial Literacy Road Show 2024 yang dianggapnya memberikan manfaat luas bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku budaya yang tergabung dalam Komunitas Bakul Budaya.

“Kami mengapresiasi kerja sama dengan komunitas Bakul Budaya FIB UI. Ternyata kebudayaan sangat relevan dalam segala hal. Termasuk dalam hal keuangan, seperti yang kita lihat hari ini, dimana kerja sama dengan para ahli keuangan terjadi," ungkapnya.

Menurutnya, penting bagi pelaku budaya untuk memiliki pemahaman tentang keuangan, selain menjaga kebudayaan itu sendiri. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan individu dan rumah tangga.

“Banyak dari kita belum menyadari bahwa mereka yang paling mengerti tentang keuangan adalah mereka yang menjaga pundi-pundi keuangan kita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan finansial, minimal untuk kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.