KABARBURSA.COM - Pameran perdagangan kerajinan tangan internasional, International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2024, secara resmi ditutup pada Minggu (03/03). Selama lima hari acara tersebut berlangsung, 29 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Pertamina berhasil mencapai transaksi senilai Rp 4,2 Miliar, melampaui target sebesar 40{8cdba62bfb50754487d4178c8d496a33eb803d8113a90f0f8a83093564b6ce12} dari yang diharapkan, yakni Rp 3 Miliar.
Booth UMKM Pertamina mendapatkan respon positif dari pembeli potensial, baik dari dalam maupun luar negeri, berhasil memperkenalkan kerajinan lokal Indonesia secara efektif ke masyarakat domestik dan mancanegara.
"Antusiasme pengunjung pada booth UMKM binaan Pertamina di ajang INACRAFT 2024 terbukti dengan total penjualan yang diraih hingga mencapai Rp 4,2 Miliar selama 5 hari pameran berlangsung," ujar Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) dalam keterangannya di Jakarta, Senin 4 Maret 2024.
Pertamina, dalam partisipasinya pada INACRAFT 2024, menampilkan beragam UMKM baru yang tetap mempertahankan standar kualitas tinggi setelah melewati proses kurasi yang ketat. Salah satunya, Java Kulit Indonesia, UMKM asal Kota Balikpapan, menarik perhatian pengunjung meskipun mengalami tantangan pada awalnya dengan omset di bawah Rp1 juta. Pemilik Java Kulit Indonesia, Gilang, secara kreatif menyesuaikan strategi pemasaran untuk menjangkau pasar yang berbeda di Balikpapan.
Menyikapi perbedaan selera fashion antara konsumen Balikpapan dan Jakarta, Gilang mengubah strateginya dengan menciptakan konsep "penasaran." Strategi ini berhasil meningkatkan minat pengunjung, bahkan mendapatkan tawaran dari pembeli asal Singapura dan Amerika.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Menday Craft, UMKM asal Serdang Bedagai Sumut, dan UMKM Lady's Fashion and Creativity, binaan Rumah BUMN Aceh Tamiang. Keberhasilan mereka membuktikan kualitas produk UMKM yang kompetitif, setara dengan merek-merek besar.
Fadjar menambahkan bahwa Pertamina akan terus berupaya mendukung pertumbuhan pesat UMKM setiap tahunnya. Program-program seperti UMK Academy dan Pertapreneur Aggregator, pelatihan modul e-learning dan offline, serta berbagai inisiatif lainnya, merupakan upaya konkret untuk meningkatkan kualitas produk dan mendukung ekspor produk UMKM ke mancanegara. Semua langkah ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.