KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus mengimplementasikan prinsip Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (ESG) dalam seluruh proses bisnis dan operasionalnya.
"Masih diingat ya bahwa BRI memang first mover untuk green financing di ESG. Kami memiliki komitmen untuk mengimplementasikan ESG," ujar Direktur Utama BRI, Sunarso dalam keterangan tertulis pada Kamis 29 Februari 2024.
Salah satu bukti nyatanya adalah pembentukan Komite ESG pada tahun 2021, yang berfungsi sebagai wadah bagi manajemen untuk memantau dan mengevaluasi implementasi ESG di BRI. Perusahaan juga telah membentuk divisi tersendiri, yaitu Divisi ESG pada tahun 2022.
"Karena urusan ESG ini bukan sekedar masalah, tetapi juga strategi dan implementasi. Untuk itu kami tempatkan dalam satu divisi khusus di situ," tambah Sunarso.
Dari segi bisnis dan lingkungan, BRI telah melakukan perhitungan emisi gas rumah kaca (GRK) sejak tahun 2020. Pada tahun 2022, BRI menyempurnakan perhitungan tersebut dengan mencakup emisi Scope 1, Scope 2, dan Scope 3, termasuk emisi yang dihasilkan dari Investasi dan pembiayaan yang dilakukan oleh BRI.
Berdasarkan perhitungan tersebut, BRI menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca dengan menggunakan tahun dasar 2022, serta menetapkan target Net Zero Emission pada tahun 2050 untuk emisi Scope 1, Scope 2, dan Scope 3, termasuk emisi kategori financed emissions yang mengacu pada Science-Based Target Initiatives (SBTi).
Upaya penurunan emisi karbon ini dilakukan melalui berbagai inisiatif baik dari segi bisnis maupun operasional dalam pengelolaan emisi karbon. Dari segi bisnis, komitmen BRI dalam implementasi ESG tercermin dari portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing portfolio) pada akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 777.3 triliun, atau setara dengan 67,1{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} dari total kredit yang disalurkan serta investasi surat berharga korporasi berbasis ESG.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, mayoritas penyaluran kredit berkelanjutan tetap disalurkan kepada sektor UMKM dengan nilai sebesar Rp 690,4 triliun, diikuti oleh pembiayaan kepada sektor hijau senilai Rp 82,3 triliun yang terdiri dari penyaluran kredit kepada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berwawasan lingkungan senilai Rp 52,8 triliun, transportasi hijau sebesar Rp 11,2 triliun, energi terbarukan Rp 6 triliun, dan sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) lainnya senilai Rp 12,2 triliun. Penyaluran kredit berkelanjutan ini tercatat tumbuh double digit 11,2{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} secara tahunan (yoy).
Selain dalam bentuk penyaluran kredit kepada sektor berkelanjutan, BRI juga melakukan investasi surat berharga berbasis ESG. Hingga akhir tahun 2023, BRI mencatat portofolio investasi surat berharga korporasi berbasis ESG sebesar Rp 4,54 triliun.
Dari sisi pendanaan bank, BRI telah berhasil menerbitkan sejumlah obligasi berbasis ESG. Portofolio obligasi berbasis ESG hingga tahun 2023, bernilai Rp 39,6 triliun, atau 57,9{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} dari total obligasi yang diterbitkan Perseroan, yang terdiri dari Green Bond, Sustainability Bond, Repo Berbasis ESG, Sustainability-Linked Loans, dan instrumen pendanaan berbasis ESG lainnya.
Dari segi operasional, BRI juga telah memulai penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional, serta melakukan pemasangan panel surya sebagai alternatif sumber daya listrik terbarukan. Tidak hanya itu, BRI juga melaksanakan inisiatif lain yang ramah lingkungan dengan mengimplementasikan program Zero Waste to Landfill yang telah mendaur ulang 591.203kg sampah dan berkontribusi pada menghindari emisi sebesar 441.817 kgCO2e.
BRI juga memiliki program BRI Menanam, di mana hingga Desember 2023, Program BRI Menanam telah berhasil menanam 904.196 bibit pohon produktif yang disalurkan kepada nasabah Mikro dan Desa BRIliaN. Dari kegiatan tersebut, terdapat potensi penyerapan CO2 sebesar 780.606 kgCO2e.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.