Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Terus Bertambah, Pemain Bisnis Bank Digital Kian Bergairah

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 February 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Terus Bertambah, Pemain Bisnis Bank Digital Kian Bergairah

KABARBURSA.COM - Jumlah pemain di sektor bank digital terus bertambah, meningkatkan persaingan yang semakin ketat dan dinamis.

Baru-baru ini, PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) resmi meluncurkan aplikasi Krom setelah diakuisisi oleh Kredivo Group pada tahun 2022. Ini menandakan kesiapan bank ini untuk bersaing dengan para pelaku bank digital yang telah ada sebelumnya.

Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, mengungkapkan bahwa fokus mereka tahun ini adalah untuk menarik Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan menawarkan bunga hingga 8,75{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da}. Sambil itu, mereka tetap akan meningkatkan penyaluran kredit.

Anton menyatakan bahwa dalam beberapa tahun awal, strategi mereka akan memaksimalkan penggunaan modal untuk penyaluran kredit, mengingat Krom Bank memiliki rasio permodalan yang tinggi mencapai 191,75{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da}. Ia menekankan bahwa penggunaan modal ini lebih menguntungkan untuk penyaluran kredit daripada untuk investasi, karena dapat memberikan biaya dana yang lebih rendah sambil menarik DPK yang lebih besar.

"Tetapi yang harus dicari adalah keseimbangan antara kapan menggunakan modal dan seberapa besar pertumbuhan DPK yang bisa kita capai," ujarnya.

Untuk bersaing dengan bank digital lainnya, Anton menyatakan bahwa mereka akan menggenjot penyaluran kredit melalui channeling dengan ekosistem Kredivo Group yang mereka miliki saat ini. Namun, ia juga menegaskan bahwa ke depannya mereka tidak akan terbatas hanya pada ekosistem tersebut.

Anton mengatakan bahwa mereka sedang dalam pembicaraan kerja sama dengan beberapa mitra fintech, dan mereka juga akan segera meluncurkan produk digital loan.

"Dulu, 70{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} kredit disalurkan secara konvensional. Namun, ke depan, kita akan mengarahkan lebih banyak kredit melalui digital loan," katanya.

Dengan semakin ramainya perbankan digital, Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago, Tjit Siat Fun, menyatakan bahwa masih banyak segmen pasar yang belum terlayani oleh perbankan, dan persaingan yang ketat akan membawa dampak positif bagi nasabah.

"Ke depan, kami akan terus memperdalam kolaborasi dengan ekosistem digital yang sudah ada dan memperluas ekosistem baru untuk terus memberikan produk keuangan pada nasabah," katanya.

Presiden Direktur BCA Digital, Lanny Budiati, menyadari bahwa dengan banyaknya bank digital di Indonesia, persaingan akan semakin ketat, namun hal ini mendorong inovasi produk untuk kepentingan nasabah.

Lanny menekankan bahwa keanggotaan mereka dalam ekosistem BCA memberikan kepercayaan yang sudah terbangun di mata nasabah.

"Kami akan mengembangkan produk untuk meningkatkan jumlah transaksi, dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi biaya," ujarnya.

BCA Digital mencatat laba bersih sebesar Rp46,04 miliar pada tahun 2023, yang menunjukkan perubahan signifikan dari kerugian sebelumnya sebesar Rp71,60 miliar pada tahun sebelumnya.

Capaian tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih BCA Digital yang naik 127{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} YoY menjadi Rp608,70 miliar, meskipun beban bunga juga meningkat 95,17{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} YoY menjadi Rp279,97 miliar.

Analis Riset Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani, mengungkapkan bahwa kinerja saham bank-bank digital masih belum stabil dibandingkan dengan bank umum kelas satu dan dua.

Menurutnya, bank umum kelas satu dan dua memiliki fundamental yang lebih kuat, valuasi yang menarik, serta prospek bisnis yang lebih positif di masa depan.

"Valuasi bank digital masih terlalu tinggi, bahkan beberapa emiten bank digital masih mengalami kerugian," ujarnya.