Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pengamat: Beras Diprediksi Langka hingga Akhir Maret

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 February 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Pengamat: Beras Diprediksi Langka hingga Akhir Maret

KABARBURSA.COM - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memproyeksi kelangkaan dan mahalnya harga beras berlangsung setidaknya sampai akhir Maret 2024. Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan hal itu terjadi karena panen di Maret pun tidak terlalu besar dan cenderung di bawah normal. "Kondisi seperti ini masih akan berlangsung sampai dengan akhir Maret," kata Sutarto, Senin 26 Februari 2024.

Menurutnya, panen pada Maret diperkirakan hanya mampu menghasilkan beras 3,5 juta ton. Padahal, normalnya panen bisa menghasilkan lebih dari 5 juta ton. Ia mengatakan panen pada Maret diperkirakan hanya mampu menghasilkan beras 3,5 juta ton. Padahal, normalnya panen bisa menghasilkan lebih dari 5 juta ton.

Kendati demikian, Reynaldi tidak merinci mengapa beras hasil panen tersebut menurun. Harga beras belakangan menjadi sorotan karena melambung tinggi, dan stoknya pun langka di ritel modern.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan bahwa harga beras saat ini melonjak hingga 20 persen. Padahal, Ramadan masih cukup jauh.

Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan bahwa harga beras saat ini mencapai Rp18 ribu per kilogram (kg), naik tinggi dibandingkan biasanya yang sekitar Rp14 ribu per kg. Ini adalah harga tertinggi sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Reynaldi menyatakan bahwa hilangnya beras premium secara mendadak tidak hanya terjadi di ritel. Di pasar, para pedagang juga kesulitan mendapatkan beras premium karena stok yang dimiliki penggilingan terbatas.

Dia menyindir bahwa lonjakan harga itu dipicu oleh masifnya gelontoran bansos dan bantuan pangan beras 10 kg sebelum Pilpres 2024 kemarin. Pasca itu, kelangkaan pasokan beras mulai terjadi.

Menurutnya, pembagian bansos dalam momentum politik itu tentu menimbulkan tarik-menarik dengan stok beras di pasar, yang pada akhirnya mengakibatkan lonjakan harga dan kelangkaan. "Tentu menteri yang terkait dalam hal ini, seperti Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan) dan Menteri BUMN (Erick Thohir) yang memang secara 'telanjang' mendukung paslon tertentu. Namun, tidak memperhatikan nasib petani kecil kita, pedagang kecil kita," kritik Reynaldi.

"Fakta bahwa harga beras tinggi ini bukti pemerintah tidak serius menanganinya. Jelas bahwa tata niaga pangan kita ini mesti diperbaiki dan perlu ada perubahan agar tidak terjadi seperti ini terus-menerus," tambahnya.

Sementara itu Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut kenaikan harga beras terjadi karena harga gabah memang sudah tinggi di tingkat petani; di atas Rp7.000 per kg. "Jadi kondisi harga gabah yang sudah sampai di atas Rp7.500 itu terjadi di hampir semua sentra produksi," ujar Bayu dalam media briefing di Kantor Pusat Bulog Jakarta, pada Selasa 13 Februari 2024 lalu.

Bayu merinci harga gabah petani dan harga beras di sentra produksi yang dicatat Bulog per 12 Februari 2024. Di Indramayu, misalnya, harga gabah sebesar Rp7.350 per kg dan beras premiumnya Rp15.475, di Karawang gabahnya Rp7.150 per kg dan berasnya Rp14.333. Kemudian, di Banyumas harga gabah Rp8.300 per kg dan beras Rp15 ribu per kg, di Sragen gabahnya Rp8.100 dan beras premiumnya Rp14.200 per kg. Di Ngawi harga gabah Rp8.200 per kg dan beras premiumnya Rp15.700 per kg. Selanjutnya, di Sidrap, Sulawesi Selatan harga gabahnya Rp7.900 per kg dan beras premiumnya Rp14.050 per kg.

Bayu menegaskan bahwa kenaikan harga terjadi di seluruh negeri akibat harga gabah yang melonjak, baik untuk kualitas gabah kering maupun beras premium. Presiden Jokowi juga pernah mengungkap alasan mengapa harga beras masih tinggi di pasaran. Menurutnya, harga beras masih naik karena belum memasuki masa panen raya. "Ya belum panen raya. Kalau nanti produksinya melimpah pas panen raya, pasti harganya juga turun," ujarnya usai melakukan peninjauan di Pasar Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.