Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Beras Masih Tinggi, HOKI dan NASI Melesat Lagi

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 February 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Harga Beras Masih Tinggi, HOKI dan NASI Melesat Lagi

KABARBURSA.COM - Saham dua emiten produsen dan suplier beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) melejit pada lanjutan sesi I, Senin 26 Februari 2024. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.10 WIB, saham NASI melompat 13,16 persen ke Rp86 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp5,53 miliar dan volume perdagangan 65,13 juta saham.

Gelontorkan 300 Ton Beras ke Pasar, Bos Bulog Klaim Harga Mulai Turun Rp1.500 per Kg Dengan ini, saham pemilik brand beras Dua Tani tersebut sudah melesat22,86 persen dalam sepekan dan sebulan. Setali tiga uang, saham HOKI tumbuh positif 2,69 persen ke level Rp191 per saham, dengan nilai transaksi Rp4,95 miliar dan volume perdagangan 26,07 juta saham.

Saham emiten dengan brand HOKI dan Topi Koki ini sudah naik 11,05 persen dalam sepekan dan 14,37 persen dalam sebulan. Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengungkap bahwa fluktuasi harga pangan di DKI Jakarta masih terus terjadi memasuki minggu ke-3 bulan Februari 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyebut komoditas beras premium nyaris tembus Rp15 ribu per kilogram hingga telur ayam nyaris tembus Rp30 ribu per kilogram. "Memasuki minggu ke-3 bulan Februari 2024 fluktuasi harga pangan di Provinsi DKI Jakarta masih terus terjadi. Harga rata-rata beras premium Rp14.907 per kg dan harga rata-rata beras medium Rp14.091 per kg. Sementara itu harga telur ayam Rp28.788 per kg," kata Suharini saat dikonfirmasi, Senin 26 Februari 2024.

Eli menegaskan bahwa stok pangan di Jakarta menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2024 sudah cukup. Ia mengimbau agar masyarakat tidak panik dan hanya berbelanja sesuai dengan kebutuhan mereka. Meskipun harga beras mengalami kenaikan di beberapa daerah dan stoknya terbatas, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Depok membantah adanya isu bahwa stok beras di pasar tradisional kosong.

Kepala Bagian Perdagangan Disdagin Depok, Sony Hendro, menjelaskan bahwa stok beras di pasar tradisional tetap ada meskipun harganya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Sony menyatakan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh kenaikan harga jual gabah oleh produsen. Masalah ini secara rutin dibahas dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian inflasi daerah di tingkat nasional. Pemerintah, melalui Badan Urusan Logistik (Bulog), terus melakukan intervensi di pasar induk, pasar tradisional, dan ritel modern melalui program Strategi Pangan Harapan (SPHP) untuk menangani kenaikan harga beras saat ini.