KABARBURSA.COM - Kelangkaan dan kenaikan harga beras di berbagai daerah membuat masyarakat harus rela antre untuk mendapatkan beras murah yang digelontorkan pemerintah. Di Purwakarta, ratusan warga harus berdesakan untuk memperoleh beras murah seharga Rp52.500 per 5 kg.
Pasar murah yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, menyediakan 4 ton beras dari Perum Bulog untuk ditawarkan kepada masyarakat. Masyarakat pun hanya diperbolehkan membeli maksimal 10 kg.
Meskipun harus menunggu lama dan kepanasan, warga merasa terbantu karena harga beras di pasaran kini mencapai Rp17.000 per kilogram, sementara di lokasi ini beras dijual dengan harga Rp10.500 per kilogram.
Antrian warga terjadi di dalam gudang pusat distribusi Propinsi Jawa Barat, di Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta. Karena jumlah warga semakin membludak, petugas memutuskan untuk memindahkan antrian warga ke luar gudang. Hal ini dilakukan untuk mengatur antrean secara lebih efisien dan menghindari kerumunan di dalam ruangan yang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit atau kecelakaan. Dengan demikian, diharapkan proses distribusi barang atau layanan dapat berlangsung dengan lebih lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat.
"Gak boleh dua belinya, ini Rp105 ribu, sekarang beli beras Rp15 ribu per liternya, ya lebih bagus ada ini, dan mudah- mudahan lebih murah lagi, sempat nunggu lama. Awalnya dari dalam, langsung ke luar," kata Atik (62) warga yang rela antri demi beras murah, Jumat 23 Februari 2024.
Neni (56) merasa senang dengan adanya beras murah ini. Dia mengungkapkan rasa syukurnya, "Ya Alhamdulillah, kalau beli di luar sih tergantung ada yang lima belas, ada yang tiga belas juga, paling murah tiga belas ribu per liternya."
Untuk mencegah penimbunan dan memastikan pembelian beras merata, pembelian dibatasi hanya dua kantung atau maksimal 10 kilogram. Warga berharap bahwa harga beras dapat segera turun dan kembali stabil, sehingga semua orang dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau.