Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Program BTS 'Teman Bus' Bisa Hemat Biaya Transportasi

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 23 February 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Program BTS 'Teman Bus' Bisa Hemat Biaya Transportasi

KABARBURSA.COM - Hasil survei yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terhadap pelanggan Teman Bus di 10 kota menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasakan penghematan biaya transportasi per bulan sebesar 30-70 persen.

Menurut Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat, Suharto, peningkatan jumlah masyarakat yang beralih dari sepeda motor ke Teman Bus pada tahun 2023 meningkat sebesar 61 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ditjen Hubdat terus memberikan layanan angkutan massal perkotaan berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (buy the service/BTS) melalui Teman Bus pada tahun 2024. Survei menunjukkan bahwa kehadiran Teman Bus memberikan kontribusi signifikan pada penghematan biaya transportasi masyarakat, terutama dengan pemberlakuan integrasi tarif layanan BTS.

Data survei juga mencatat bahwa sebanyak 72 persen pelanggan Teman Bus sebelumnya adalah pengguna sepeda motor, menandakan peningkatan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan umum. Suharto berharap bahwa Teman Bus dapat membantu mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan kemacetan di kota-kota besar.

Tingkat shifting juga meningkat pada pengguna Teman Bus yang sebelumnya menggunakan kendaraan roda empat, dari 5 persen pada 2022 menjadi 23 persen pada 2023.

Sejak 2020 hingga 2023, Teman Bus telah melayani lebih dari 72 juta penumpang dengan rata-rata penumpang harian mencapai 70.496 orang. Program BTS akan terus dilanjutkan di 10 kota pada tahun 2024, meskipun beberapa wilayah layanan akan diambil alih oleh pemerintah daerah setempat.

Kementerian Perhubungan telah menyiapkan anggaran subsidi untuk program BTS di 2024 sebesar Rp444.699.614.318, menurun dari tahun sebelumnya sebesar Rp625.674.514.459. Penurunan tersebut disebabkan oleh dialihkannya beberapa layanan koridor ke pemerintah daerah.