Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

RI Diusulkan Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 23 February 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
RI Diusulkan Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik

KABARBURSA.COM - Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, mengajukan usulan ambisius kepada Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO): menjadikan Indonesia sebagai pusat pelatihan untuk petani muda di kawasan Asia Pasifik.

Dalam pertemuan bilateral dengan Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, di Kolombo, Sri Lanka, Moeldoko menyampaikan rencananya untuk mengembangkan pusat riset yang akan menjadi tempat pertukaran pengalaman dan pengetahuan bagi negara-negara di wilayah tersebut.

Tiga gagasan strategis diusulkan oleh Moeldoko untuk memperkuat ketahanan pangan di Asia Pasifik: mendorong regenerasi petani melalui pusat pelatihan, mengembangkan pertanian cerdas (smart farming), dan memperkuat riset serta inovasi tropical farming.

Menurut Moeldoko, pembentukan pusat pelatihan regenerasi petani adalah bagian integral dari transformasi sistem agri-food. Ia mencatat bahwa semua negara menghadapi masalah serupa, yaitu penuaan petani dan kurangnya minat generasi muda terhadap pertanian. Oleh karena itu, Moeldoko mengusulkan pendirian laboratorium pelatihan sebagai upaya percepatan regenerasi petani.

Pusat ini akan menjadi tempat berbagi ilmu dan praktik terbaik dari berbagai negara Asia Pasifik, dengan harapan dapat direplikasi melalui jaringan FAO.

Moeldoko menegaskan bahwa Indonesia, dengan keunggulan sumber daya alam dan manusia, siap menjadi pusat laboratorium untuk pembentukan petani muda. Selain itu, Indonesia telah bekerja sama dengan FAO dalam program regenerasi petani, melibatkan berbagai pihak seperti dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan.

Selain regenerasi petani, Moeldoko menyoroti pentingnya pengembangan smart farming. Ia mengusulkan Korea Selatan sebagai mitra strategis yang dapat menjadi contoh dalam pengembangan teknologi pertanian cerdas.

Terakhir, Moeldoko menekankan perlunya penguatan investasi riset dan inovasi di bidang pertanian tropis untuk mencapai ketahanan pangan di Asia Pasifik. Ia mengungkapkan bahwa riset dan pengembangan pangan lokal belum optimal, terutama dalam hal perbenihan/pembibitan, pemanfaatan plasma nutfah, pertanian berkelanjutan, dan peningkatan nilai tambah.

Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, memberikan apresiasi dan dukungan terhadap upaya Indonesia dalam meregenerasi petani. FAO siap berbagi pengalaman untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatasi masalah regenerasi petani dan telah menyusun studi tentang saran kebijakan untuk meningkatkan minat petani muda.