KABARBURSA.COM - Pada akhir perdagangan Kamis 22 Februari 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,13{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} menjadi 7.339,636. IHSG sempat mencapai rekor tertinggi hari itu di 7.365,761 sekitar pukul 11:00 WIB sebelum mengalami koreksi.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan mencapai sekitar Rp 8,9 triliun, melibatkan 17 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,3 juta kali. Saham-saham perbankan menjadi pemberat terbesar IHSG, terutama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang turun sebesar 13,7 indeks poin.
Selama perdagangan, IHSG bergerak volatil. Pada awal sesi I, IHSG melemah, kemudian menguat hingga akhir sesi I. Namun, pada awal sesi II, IHSG kembali melemah hingga penutupan perdagangan.
Investor tampaknya menunggu dan melihat setelah merespons risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), yang dirilis dini hari. The Fed menunjukkan sikap hati-hati terhadap inflasi dan menunjukkan kecenderungan untuk tidak terburu-buru dalam menurunkan suku bunga.
Data ekonomi yang dirilis pada hari itu, seperti defisit transaksi berjalan dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), juga mempengaruhi pergerakan IHSG. BI mencatat defisit transaksi berjalan sebesar US$1,3 miliar pada kuartal IV-2024, sedangkan NPI mencatat surplus signifikan pada triwulan yang sama.
Surplus NPI didorong oleh peningkatan surplus transaksi modal dan finansial serta defisit transaksi berjalan yang tetap rendah, menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono. Meskipun defisit, kinerja NPI menunjukkan perbaikan yang berarti.
Berikut adalah daftar saham-saham yang menjadi laggard atau memperberat penurunan IHSG pada hari ini, beserta kode saham, penurunan dalam indeks poin, harga terakhir, dan perubahan harga:
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.