Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Industri Pangan Ringan Indonesia Ikut Pameran Gulfood Dubai

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 22 February 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Industri Pangan Ringan Indonesia Ikut Pameran Gulfood Dubai

KABARBURSA.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan bahwa sejumlah pelaku industri pangan ringan dan minyak sawit turut serta dalam pameran Gulfood 2024 Dubai yang digelar di Dubai World Trade Centre, Uni Emirat Arab (UEA).

Rachmi Widiriani, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, menyatakan bahwa Gulfood Dubai 2024 adalah salah satu pameran terbesar di dunia dalam sektor pangan.

"Indonesia ikut berpartisipasi dengan membawa para pelaku usaha di industri pangan ringan dan minyak sawit serta produk turunannya," ujar Rachmi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 22 Februari 2024.

Pernyataan ini disampaikan Rachmi saat menjadi delegasi Bapanas dalam kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (21/2) waktu setempat.

Rachmi menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional melakukan kunjungan langsung untuk melihat pameran Gulfood Dubai 2024 yang berlangsung dari 19 hingga 23 Februari di Dubai World Trade Centre, Uni Emirat Arab (UEA).

Gulfood Dubai 2024, kata Rachmi, merupakan salah satu pameran pangan terbesar di dunia yang bergengsi dan memiliki standar internasional. Pada tahun ini, pameran tersebut diikuti oleh lebih dari 5.000 merek dari 190 negara, termasuk Indonesia.

Namun, Rachmi tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai produk-produk industri pangan ringan dan minyak sawit serta turunannya yang diwakili Indonesia dalam pameran tersebut.

“Gulfood 2024 tahun ini salah satunya memfokuskan pada masa depan industri makanan,” tambah Rachmi.

Rachmi juga menyoroti peran UEA sebagai penghubung perdagangan internasional yang menghubungkan negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa Timur, dan Asia Tengah. Dengan demikian, UEA menjadi mitra perdagangan dan investasi utama bagi Indonesia di Kawasan Timur Tengah.

Sebagai pasar potensial, nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020 mencapai 89,42 juta dolar AS, mengalami peningkatan sebesar 27,09 persen dibandingkan tahun 2019.

Pada tahun 2022, UEA menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia di antara negara-negara Timur Tengah, dengan total perdagangan mencapai 5,06 miliar dolar AS.

“Melihat analisis Cost Benefit dan Prognosa IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement), dalam sepuluh tahun sejak entry into force (EIF), ekspor Indonesia ke UEA diproyeksikan meningkat sebesar 844,4 juta dolar AS atau meningkat 53,9 persen,” tambah Rachmi.

Tak hanya ituC perdagangan Indonesia dengan UEA.