Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

HUT 67 BCA, Semakin Menjadi Andalan dan Atasi Tantangan (1)

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 22 February 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
HUT 67 BCA, Semakin Menjadi Andalan dan Atasi Tantangan (1)

KABARBURSA.COM - Setiap tanggal 21 Februari, Bank Central Asia (BCA) merayakan ulang tahunnya. PT Bank Central Asia Tbk didirikan pada 10 Agustus 1955 dengan nama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory.

Awalnya, perusahaan ini bukanlah berbisnis perbankan, melainkan sebuah perusahaan tekstil di Semarang. Tidak lama kemudian, perusahaan tekstil tersebut berubah menjadi sebuah perusahaan bank pada 12 Oktober 1956 bernama NV Bank Asia. Namanya kemudian berganti menjadi Central Bank Asia pada 13 Februari 1957 dan NV (kemudian PT) Bank Centraal Asia pada 21 Februari 1957. Pada hari yang sama, bank ini mulai beroperasi.

Perjalanan Bank BCA menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dibuktikan dengan capaian total aset BCA mencapai Rp1.408 triliun di akhir 2023. Bank Central Asia (BCA) masuk ke daftar 10 bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Asia, menurut data Companies Market Cap. Tercatat, kapitalisasi pasar bank swasta asal Indonesia itu mencapai US$74,04 miliar atau sekitar Rp1.132,36 triliun per 6 September 2023.

Nilai kapitalisasi pasar BCA tersebut menempati peringkat ke-10 di Asia. Kapitalisasi pasar BCA berada di bawah Al Rajhi Bank, lembaga perbankan dari Arab Saudi dengan kapitalisasi pasar US$76,72 miliar.

Menurut data Companies Market Cap, kapitalisasi pasar BCA cenderung terus meningkat sejak pandemi Covid-19. Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, kapitalisasi pasar BCA per 6 September 2023 telah naik 10,29{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} (year-to-date/ytd).

Masih menurut data Companies Market Cap per 6 September 2023, BCA satu-satunya perbankan Indonesia yang masuk dalam10 bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Asia. BCA berada di posisi 10, dan di atasnya adalah ICBC (Tiongkok) dengan kapitalisasi US$214,08 miliar, Agricultural Bank of China (Tiongkok) sebesar US$162,74 miliar, HDFC Bank (India) US$157,33 miliar, China Construction Bank (Tiongkok): US$137,8 miliar, Bank of China (Tiongkok) US$136,06 miliar, CM Bank (Tiongkok) US$116,9 miliar, Mitsubishi UFJ Financial (Jepang) US$98,87 miliar, ICICI Bank (India) US$82,28 miliar, Al Rajhi Bank (Arab Saudi) US$76,72 miliar.

Tantangan Human Capital Masa Depan BCA

Tahun lalu, dalam kanal Youtube LPPI, Direktur Human Capital BCA Lianawaty Suwono mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas karyawan agar dapat mendukung pertumbuhan bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tak hanya itu, BCA juga mempunyai misi dalam memanfaatkan teknologi di perusahaan.

"Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas karyawan agar dapat mendukung pertumbuhan bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tak hanya itu, BCA juga mempunyai misi dalam memanfaatkan teknologi di perusahaan," ungkap Lianawaty. Ia mengatakan bahwa ada dua hal yang paling penting dalam menanamkan kemajuan dan beradaptasi di masa depan, yakni manusia dan teknologi. Sejak 1991, kedua aspek tersebut menjadi andalan yang diterapkan dalam visi BCA.

“Waktu saya masuk itu selalu menggabungkan dua hal yang paling penting adalah orang dan teknologi. Dua hal itu, tadi juga Pak Renal mengatakan kid drivers untuk kita bisa beradaptasi sukses ke depan, ada populasi dan teknologi. Jadi, happen to be sama ya visi BCA dari zaman sejak saya masuk tahun '91,” jelas Lianawaty.

BCA menghadapi beberapa tantangan dalam mengelola human capital, terutama dalam menangani generasi pandemi yang memiliki perbedaan dalam cara belajar dan ketangguhan menghadapi perubahan. Kompleksitas tuntutan bisnis yang berubah cepat juga menjadi faktor utama.

Untuk mengatasi hal ini, BCA menyelenggarakan program Magang Bakti setiap tahunnya untuk mempersiapkan karyawan sebelum memasuki dunia kerja. Diharapkan melalui program ini, karyawan akan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, BCA juga fokus pada penggunaan teknologi, dengan menekankan pentingnya penggunaan alat HR digital untuk memfasilitasi kegiatan karyawan, seperti melihat sisa cuti dan progres kerja, sehingga mendorong karyawan untuk menjadi lebih terampil dalam hal digital.

2024 Mengusung Unleashing Potential, Delivering Value

Dalam laporan tahunan yang dirilis melalui website perusahaan, www.bca.co.id, BCA melihat bahwa di tengah perlambatan ekonomi dunia dan tingkat ketidakpastian yang tinggi, pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dengan kinerja yang baik.

Dalam kerangka itu, BCA melihat bahwa permintaan domestik menjadi sangat signifikan. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan aktivitas investasi yang tetap tinggi. BCA berhasil memanfaatkan momentum ini dengan mencatat kinerja yang solid, terutama dalam pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak ketiga. Bank ini tetap berkomitmen untuk selalu berada di sisi nasabah dan tumbuh bersama mereka melalui produk dan layanan perbankan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan nasabah," tulis BCA.

BCA juga terus melancarkan inovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terbaru dan memprioritaskan pengalaman pelanggan. "Selain itu, BCA juga fokus pada program keberlanjutan yang mendukung keseimbangan antara aspek bisnis dan ESG (Environmental, Social, Governance). Investasi pada sumber daya manusia dan teknologi diakui sebagai kunci kesuksesan BCA dalam memanfaatkan potensi yang ada dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang, sehingga memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," tulis laporan BCA tersebut.

BCA mencatatkan perkembangan positif perusahaan. Dalam laporannya, BCA mencatat  pertumbuhan kredit pada 2023 mencapai 13,9 persen secara tahunan (year on year/yoy), di atas rata-rata industri. "Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten. Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9 persen per akhir 2023, dibandingkan 10,4 persen pada 2022. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9 persen pada 2023," tulis laporan tersebut.

Di sisi permodalan dan likuiditas, BCA di tahun 2023 mencatatkan Rasio Kecukupan Modal sebesar 29,4 persen, dengan Loan to Deposit Ratio sebesar 70,2 persen, atau naik 5 persen secara tahunan, dari tahun sebelumnya.

Dukungan Atas Keamanan Data Nasabah

Menyambut HUT ke-67, BCA semakin gencar mendukung persoalan keamanan data nasabah. Akhir tahun 2023, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah meluncurkan gerakan "Don’t Know? Kasih No!" sebagai bagian dari komitmen mereka dalam memperkuat edukasi dan kesadaran masyarakat tentang keamanan data serta pencegahan kejahatan siber. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk menolak segala sesuatu yang tidak jelas sumber atau kredibilitasnya. Melalui video edukasi yang menampilkan legenda komedi Indonesia, Indro Warkop, gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap ancaman siber.

Direktur BCA, Santoso, menyatakan bahwa video edukasi ini merupakan respons terhadap meningkatnya kasus kejahatan siber yang menggunakan modus pencurian data dan penyebaran virus melalui aplikasi tidak resmi. “Kami dari BCA berkomitmen untuk terus menerus mengedukasi masyarakat dalam melawan berbagai modus penipuan yang semakin merajalela saat ini. Untuk itu kami bangga jika setiap inisiatif edukasi kami pun mendapat dukungan positif dari banyak pihak. Saya ingin memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam gerakan ‘Don’t Know? Kasih No!’ yang luar biasa ini, terutama kepada Indro Warkop, Flock, BAM Pictures, para aktris dan aktor pendukung, dan seluruh kru yang telah meluangkan waktu dan energi untuk menciptakan video edukasi yang menghibur sekaligus mendidik ini. Kami harap masyarakat Indonesia dapat terhibur dan memetik berbagai pelajaran penting untuk kehidupannya beriringan dengan dunia siber.” tutup Santoso.

Santoso juga mengapresiasi kontribusi dari semua pihak yang terlibat dalam gerakan ini, termasuk Indro Warkop, Flock, BAM Pictures, para aktor dan aktris pendukung, serta seluruh kru produksi. Ia berharap bahwa masyarakat Indonesia dapat terhibur dan memetik pelajaran penting dari video edukasi ini.

Sebagai bagian dari komitmen BCA dalam edukasi keamanan bagi nasabah, BCA sebelumnya juga telah menghadirkan seri video “Nurut Apa Kata Mama” dan meluncurkan kampanye “Tolak dengan Anggun”. Ini adalah langkah strategis lainnya untuk menyampaikan pesan edukatif dan meningkatkan kesadaran akan keamanan data.

Dalam siaran pers perusahaan yang diakses Kabar Bursa melalui website BCA, perbankan ini memberikan perhatian khusus kepada era perkembangan teknologi yang pesat dimana pintu bagi modus penipuan yang semakin canggih selalu menjadi ancaman bagi nasabah.

"Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan berita palsu yang mengkhawatirkan, mulai dari kabar transfer uang Rp0 dari rekening BCA hingga klaim atas data nasabah yang disebut-sebut bocor. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan tegas membantah semua kabar yang beredar. Mereka menegaskan bahwa informasi mengenai transfer antar bank sejumlah Rp0 adalah hoaks yang tidak benar. Sebagai tambahan, mereka juga menegaskan bahwa data yang diklaim sebagai milik BCA dan beredar di luar sana adalah berbeda dengan data yang sebenarnya dimiliki oleh BCA," tulis BCA.

BCA menjelaskan bahwa aplikasi mobile dan website myBCA hanya dapat diakses oleh nasabah dengan menggunakan BCA ID dan password yang hanya diketahui oleh nasabah sendiri. Selain itu, untuk melakukan transaksi finansial, nasabah harus memasukkan PIN yang hanya mereka ketahui. Demikian pula untuk transaksi melalui website myBCA, nasabah perlu memasukkan One Time Password (OTP) dari token KeyBCA.

Mereka juga menyanggah kabar tentang adanya virus yang menyerang aplikasi BCA mobile. BCA menjelaskan bahwa pop-up peringatan virus tersebut sebenarnya merupakan peringatan dari sistem smartphone terkait deteksi aplikasi berbahaya dalam perangkat pengguna.

Dalam rangka meningkatkan keamanan transaksi, BCA mengimbau nasabah untuk selalu mengunduh dan menggunakan aplikasi resmi BCA dari platform resmi seperti PlayStore, AppStore, atau AppGallery. Mereka juga menekankan pentingnya melakukan update perangkat lunak smartphone secara berkala, karena mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi dapat meningkatkan risiko perangkat terinfeksi virus yang berpotensi membahayakan data dan aktivitas finansial nasabah.

Lebih lanjut, BCA mengingatkan nasabah untuk selalu waspada terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan BCA. Nasabah diingatkan untuk tidak pernah membagikan data pribadi perbankan seperti BCA ID, password, OTP, nomor kartu ATM, atau PIN kepada siapapun. Mereka juga mendorong nasabah untuk secara rutin mengubah PIN dan password mereka.

BCA menekankan komitmen mereka dalam menjaga keamanan data nasabah dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan. Mereka secara rutin mengevaluasi dan memperbarui strategi keamanan mereka sesuai dengan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.

Dengan demikian, BCA terus berupaya memberikan layanan perbankan digital yang aman dan terpercaya bagi para nasabahnya. Melalui langkah-langkah preventif dan edukasi kepada nasabah, diharapkan kepercayaan dan keamanan dalam bertransaksi dapat tetap terjaga.