Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Google Merana di 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 11 February 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Google Merana di 2024

KABARBURSA.COM - Google mengalami kesulitan pada awal tahun 2024 ini. Meskipun pendapatan iklan pada kuartal empat mengalami peningkatan dari US$59 miliar (Rp 929,7 triliun) menjadi US$65,5 miliar (Rp 1.032 triliun), namun angka tersebut masih di bawah ekspektasi rata-rata analisis yang mencapai US$66,1 miliar (Rp 1.041 triliun), menurut data LSEG.

"Angka pendapatan Alphabet (induk perusahaan Google) mengecewakan. Ini menunjukkan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia masih tidak yakin soal laju penurunan suku bunga dari bank sentral global," kata analis dari Investing.com, Thomas Monteiro, dikutip dari Reuters, Hari Rabu, 31 Januari 2024.

Selain itu, fokus Google pada AI juga berdampak pada pendapatannya awal tahun ini. Perusahaan memperkenalkan serangkaian produk dan layanan berbasis teknologi ini, seperti chatbot AI bernama Bard dan berinvestasi ke startup Anthropic sebesar US$2 miliar (Rp 31,5 triliun).

Di sisi lain, Google juga harus bersaing dengan banyak pemain di industri AI, termasuk Microsoft Azure yang mengalami pertumbuhan lebih cepat dari periode yang sama mencapai 30{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da}. Pertumbuhan Google Cloud tercatat 25,7{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da}, lebih lambat dari tahun lalu yang mencapai 32{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da}. Pendapatan Google tercatat mencapai US$9,2 miliar (Rp 144,9 triliun), bahkan lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya US$8,9 miliar (Rp 140,2 triliun).

Belanja modal Alphabet juga mengalami peningkatan sebesar 45{ebdbbc6e6776edee5015c7a1b8b6f85fb1398462916d4269298bb0b7121d79da} menjadi US$11 miliar (Rp 173,4 triliun). Chief Financial Officer Ruth Porat menjelaskan belanja modal tahun ini bakal lebih besar dibandingkan tahun lalu.

Google berusaha menutupinya dengan menghentikan sejumlah proyek non-prioritas dan melakukan PHK. Namun dana untuk memenuhi pesangon karyawan juga tidak sedikit, Porat memperkirakan mencapai US$700 juta atau Rp 11 triliun pada kuartal pertama.