Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Lari GBK hingga Cuan Saham, Pemanasan Puncak Digiland 2025

Agenda lari Digiland Run 2025 merupakan ajang sportainment yang menggabungkan semangat gaya hidup sehat, kolaborasi komunitas, dan transformasi digital dalam rangka menyambut gelaran utama Digiland 2025 dari Telkom Indonesia.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 11 May 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Yunila Wati
Lari GBK hingga Cuan Saham, Pemanasan Puncak Digiland 2025 Kemeriahan Digiland Run 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 11 Mei 2025. Foto: KabarBursa/Desty Luthfiani

KABARBURSA,COM - Gelora semangat olahraga membuncah sejak fajar menyingsing di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu pagi, 11 Mei 2025. Ratusan peserta berkaus jersey khas berkumpul di pintu merah, siap memulai perjalanan sejauh 7 kilometer dalam acara bertajuk Community Melting Point - Road to Digiland Run 2025. 

Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian menuju ajang lari tahunan yang digagas oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau dalam kode saham TLKM dan Digiland Run 2025.

Meski matahari belum terbit sepenuhnya, semangat dan tawa peserta telah menghangatkan suasana. Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang pemanasan fisik, tetapi juga ruang pertemuan lintas komunitas pelari, dari yang profesional hingga penghobi, termasuk nama-nama komunitas seperti Telkomsy Runners, Skolari, Riot, Bintard, Ceorunners, Troian, hingga Metirun.

Salah satu panitia dan peserta, Arsana Yudistira (29), usai berlari mengatakan antusiasme peserta sangat luar biasa. 

“Kami buka cuma 300 slot, dan itu habisnya cepat banget. Google Form baru dibuka, dalam hitungan jam langsung penuh. Komunitas lari memang sedang hype sekarang,” ujar Arsana kepada KabarBursa.com di kawasan GBK, Minggu, 11 Mei 2025.

Menurut Arsana, Community Melting Point Road to Digiland 2025 bukan sekadar lari pagi. Ajang ini sebagai pemanasan sebelum hari H Digiland Run 2025 yang akan menampung ribuan peserta pada 18 Mei 2025.

“Kalau yang tanggal 18 nanti, pesertanya jauh lebih banyak. Kami targetkan bisa mencapai 6.000 sampai 7.000 pelari. Kategorinya ada tiga 5K (kilometer), 10K, dan 21K,” ujar dia. 

Arsana menjelaskan pemilihan panjang rute sudah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelari.

Di antara perjalanan sepanjang 7 kilometernya itu, ada salah satu peserta mencuri perhatian karena tampil dengan konde dan riasan lengkap. 

“Dia bareng emak-emak runner, tampil pakai makeup dan konde. Jadi sangat eye catching. Banyak pelari dari luar komunitas kami yang akhirnya notice. Ini sekaligus jadi branding yang seru juga untuk Digiland,”  kata Arsana sambil tertawa kecil mengingat perjalanan larinya.

Usai sesi lari, acara dilanjutkan dengan games interaktif, talkshow, serta sharing session bersama dr Fanny Imannuddin, dokter spesialis anti-aging dan wellness. Ada juga Luthfi Go, influencer yang aktif sebagai pelari dan mempromosikan gaya hidup sehat. Mereka mengangkat topik penting tentang keseimbangan antara kebugaran fisik dan mental di era digital.

Meskipun suasana informal dan santai, terselip pesan kuat dari komunitas bahwa olahraga adalah gaya hidup yang kini menjadi bagian dari identitas generasi urban.

“Sekarang kan lagi hype banget ya olahraga. Baik itu lari, sepedaan, tenis, semua punya tempatnya sendiri. Saya selalu bilang ke teman-teman muda jangan takut dicengin. Yang penting kita bergerak, keluar rumah, cari keringat. Tujuan akhirnya kan buat hidup lebih sehat,” kata Arsana.

Salah satu peserta lain, Beby (44 tahun) asal Matraman, Jakarta Timur menceritakan bahwa ini bukan event pertamanya.

"Aku lihat infonya dari akun Instagram-nya. Ini event kedua aku, tahun lalu juga udah ikut, jadi sekarang rasanya lebih familiar," kata Beby di kawasan GBK. Ia mengaku dari komunitas media Kumparan.

Meski bukan kali pertama terjun di ajang seperti ini, antusiasme Beby tak berkurang. Ia tampak bersemangat sejak garis start, meskipun mengakui bahwa cuaca cukup menantang. "Kesannya sih happy ya, cuma tadi pas start agak siangan, jadi udah mulai panas dan agak ngos-ngosan," tuturnya sembari mengelap keringatnya.

Beby mengikuti rute sejauh 7 kilometer, dimulai dari ring dalam GBK, keluar melalui pintu 7, melintasi Jalan Sudirman, lalu memutar ke Bundaran Senayan sebelum kembali ke titik awal. “Lumayan lah, walaupun panas tapi rutenya asyik, banyak ketemu komunitas-komunitas lain juga,” ucapnya.

Saat ditanya soal event utama Digiland Run 2025 yang akan digelar minggu depan 18 Mei 2025, Beby sudah bersiap. “Insyaallah ikut lagi, tapi kali ini ambil yang 5 kilometer saja. Kalau gak terlalu panas, aku pengen terus ikutin sampai acara puncaknya,” katanya.

Pengalaman terjauh Beby dalam dunia lari adalah 10 kilometer, yang ia tempuh dalam ajang Women’s Day Marathon tahun lalu. Bagi Beby, lari bukan sekadar olahraga fisik, tapi juga soal menjaga semangat hidup dan menikmati pertemuan dengan sesama pecinta olahraga.

Peserta Digiland Run 2025. Foto: KabarBursa.com
"Yang penting itu kita keluar rumah, gerak, keringetan. Usia bukan halangan kalau kita semangat," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Digiland 2025 merupakan acara yang berunut. Bahkan pembukaan acara dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Pramono Anung mengatakan, agenda Digiland 2025 merupakan peluang bagus untuk Jakarta. Ia yakin penyelenggaraan ini bisa mempromosikan Jakarta sebagai destinasi baru untuk sport, bukan hanya lokal tapi juga internasional.

"Salah satu kelebihan Digiland adalah selain lari, mereka juga ada kegiatan musik dan UMKM. Saya yakin ini akan berdampak positif secara ekonomi di Jakarta," ujarnya dalam agenda konferensi pers Digiland 2025 di Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Pramono menyebut perputaran ekonomi di Jakarta, khususnya di sekitar jalan Sudirman - Thamrin, akan merasakan efek positif dari penyelenggaraan Digiland 2025. Sebab, lanjut dia, hotel-hotel di Sudirman - Thamrin sudah pasti terisi penuh.

Tak hanya industri hotel yang terdampak positif, ia menyatakan UMKM yang berada di sekitar acara juga akan merasakan keuntungan penyelenggaraan Digiland 2025.

"Karena diadakan di Sudirman - Thamrin, GBK dan sebagainya, maka UMKM di sekitar juga akan merasakan manfaatnya," jelasnya.

Sementara itu Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, menyampaikan pihaknya ingin memastikan bahwa Digiland 2025 dapat memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat yang turut hadir dan berpartisipasi pada acara ini, baik dari sisi olahraga, hiburan, hingga pemberdayaan UMKM.

"Tahun ini menjadi lebih istimewa karena Digiland Run berhasil meraih pengakuan dunia melalui label internasional dari World Athletics," jelas dia.

Untuk itu, kata Ririek, pihaknya sangat membutuhkan kolaborasi dan dukungan penuh dari pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar penyelenggaraan Digiland 2025 dapat berlangsung lancar dan membawa manfaat positif.

Ada Apa di Digiland 2025?

Mengutip situs resmi Telkom, Digiland 2025 akan digelar di Istora Senayan, Jakarta, dengan menghadirkan rangkaian kegiatan inspiratif dan menarik.

Digiland Run menargetkan 12.500 peserta lari dengan tiket yang sudah habis terjual pada seluruh kategori, meliputi 21K (Half Marathon), 10K, dan 5K.

Selain olahraga, Digiland 2025 akan dimeriahkan dengan Digiland Music yang menampilkan artis-artis papan atas seperti Sheila on 7, Padi Reborn, King Nassar, Bernadya, Lyodra, JKT 48, D’Masiv, dan Project Pop.

Selain itu, demi mendukung peningkatan ekonomi kerakyatan, Digiland 2025 juga menghadirkan beragam kuliner nusantara dan pasar UMKM, sehingga para pelaku usaha dapat turut memasarkan produknya kepada masyarakat.

Lebih lanjut, sebagai bagian dari akselerasi transformasi digital, pada Digiland 2025 terdapat pameran inovasi dan layanan digital TelkomGroup yang menampilkan beragam solusi berbasis teknologi terkini.

Cuan dari Telkom Jadi Alasan Saham TLKM Masih Menarik

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom (TLKM) diprediksi memiliki prospek cerah usai mencatat pertumbuhan kinerja positif di kuartal I 2025.

Merujuk situs resmi perusahaan, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp36,6 triliun. EBITDA konsolidasi tercatat sebesar Rp18,2 triliun dengan margin EBITDA pada 49,8 persen. Selain itu, perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,8 triliun dengan margin laba bersih sebesar 15,9 persen.

Pengamat pasar modal Wahyu Tri Laksono menilai Telkom berpeluang mempertahankan performa positif tersebut apabila mampu menjaga momentum. "Jika Telkom mampu mempertahankan momentum dari kuartal I, ada potensi pendapatan konsolidasi bisa tumbuh moderat di kuartal II," ujarnya kepada Kabarbursa.com, Sabtu, 3 Mei 2025.

Wahyu menyebutkan, potensi pertumbuhan tersebut bisa ditopang oleh beberapa faktor, termasuk ekspansi IndiHome sebagai kontributor utama. Pertumbuhan jumlah pelanggan dan layanan IndiHome akan terus menjadi kunci utama.

Selain IndiHome, layanan data dan internet seluler juga turut menopang kinerja Telkom. Wahyu mengakui bahwa meskipun persaingan di sektor ini cukup ketat, konsumsi data seluler tetap tumbuh dan menjadi kontributor penting.

"Selain itu ada bisnis menara (PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel. Kinerja Mitratel yang solid akan memberikan kontribusi pendapatan yang stabil," katanya. 

Ia juga menyampaikan bahwa Telkom berpotensi membukukan pertumbuhan pendapatan yang moderat, namun menghadapi tantangan dalam menjaga margin laba bersih di kuartal II 2025, di kisaran yang mirip dengan kuartal I. 

"Dengan potensi sedikit kenaikan atau penurunan tergantung pada efisiensi dan kondisi pasar," jelasnya. 

Meski demikian, Wahyu mengingatkan bahwa Telkom masih harus menghadapi berbagai tantangan di tengah prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Ia menyebut dinamika dan rintangan di industri telekomunikasi saat ini cukup kompleks.

Menurutnya, persaingan antaroperator seluler, penyedia layanan fixed broadband, dan pemain baru di sektor digital akan semakin ketat. "Hal ini bisa menekan harga dan margin keuntungan (Telkom)," jelasnya. 

Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga dinilai dapat menjadi hambatan. Wahyu menilai, konsumen saat ini semakin menuntut kualitas layanan yang tinggi, kecepatan internet yang andal, dan harga yang kompetitif. 

"Selain itu, munculnya teknologi baru seperti 5G, IoT (Internet of Things), dan AI (Artificial Intelligence) menuntut Telkom untuk terus berinovasi dan berinvestasi agar tidak tertinggal," terangnya. 

Ia juga menambahkan bahwa tekanan dari sisi ekonomi makro tidak dapat diabaikan. Kondisi secara umum, menurut Wahyu, bisa memengaruhi daya beli masyarakat serta laju pertumbuhan bisnis Telkom.

Salah satu peserta lari Digiland Run 2025. Foto: KabarBursa.com

Laba Bersih Rp23,6 Triliun di 2024

Diberitakan sebelumnya, Telkom  melaporkan kinerja keuangan konsolidasian tahun buku 2024 yang menunjukkan pertumbuhan stabil dengan penguatan posisi keuangan, efisiensi operasional, dan solidnya kontribusi entitas anak. 

Di tengah tantangan industri dan dinamika ekonomi digital, Telkom berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp23,65 triliun, hanya sedikit terkoreksi dibandingkan tahun sebelumnya (2023: Rp24,56 triliun). 

Telkom membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp149,97 triliun pada tahun 2024, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp149,22 triliun. Meskipun pertumbuhan tipis, perusahaan berhasil menjaga margin laba usaha di tengah tekanan biaya operasional dan persaingan industri.

Kontribusi terbesar tetap datang dari segmen layanan digital dan data, yang mencerminkan transformasi Telkom dari operator telekomunikasi tradisional menjadi digital connectivity enabler. Di sisi beban, perusahaan berhasil menekan beban karyawan dan pemasaran secara relatif, meski beban operasi dan pemeliharaan meningkat seiring ekspansi jaringan dan layanan.

Laba usaha Telkom tercatat sebesar Rp42,99 triliun, terkoreksi tipis dari Rp44,38 triliun pada tahun 2023. Efisiensi biaya dan pendapatan lain-lain yang masih positif menjadi penopang kinerja, meskipun tekanan dari biaya pendanaan dan depresiasi aset tetap cukup signifikan.

Total laba sebelum pajak mencapai Rp39,15 triliun, dengan beban pajak mencapai Rp8,41 triliun, menghasilkan laba tahun berjalan sebesar Rp30,74 triliun, dengan mayoritas sebesar Rp23,65 triliun diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Per 31 Desember 2024, total aset Telkom mencapai Rp299,68 triliun, naik dari Rp287,04 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan aset lancar, terutama kas dan setara kas yang meningkat menjadi Rp33,91 triliun (2023: Rp29,01 triliun), mencerminkan manajemen likuiditas yang baik.

Liabilitas total meningkat menjadi Rp137,19 triliun dari Rp130,48 triliun, dipicu oleh peningkatan utang jangka pendek termasuk pinjaman bank dan liabilitas kontrak. Namun demikian, ekuitas konsolidasian juga tumbuh menjadi Rp162,49 triliun, mencerminkan kekuatan fundamental dan stabilitas modal perusahaan.

Laba bersih per saham dasar tercatat sebesar Rp238,73 per lembar saham, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya (Rp247,92). Sementara laba per American Depositary Share (ADS) yang mewakili 100 saham Seri B, tercatat sebesar Rp23.872,88.

Direksi Telkom menyampaikan komitmen untuk terus melanjutkan transformasi digital, efisiensi operasional, dan penguatan bisnis infrastruktur digital sebagai mesin pertumbuhan utama. 

Tahun 2025 dipandang sebagai momentum untuk mempercepat pertumbuhan bisnis layanan digital terintegrasi dan monetisasi aset strategis, termasuk dalam ekosistem data center dan konektivitas enterprise.

Namun, untuk memahami arah dan capaian ini secara lebih utuh, penting untuk menengok kembali pijakan yang sudah dibangun Telkom di tahun sebelumnya. Kinerja keuangan Telkom Indonesia tahun 2023 menjadi fondasi penting yang tidak hanya menunjukkan stabilitas, tetapi juga kesiapan untuk melakukan lompatan transformasi lebih jauh.(*)