Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Peta Jalan Baru GOTO: Buyback, Optimasi Modal Rp3,3 Triliun

Perseroan mengisyaratkan bahwa saham hasil pembelian kembali ini bisa dialokasikan untuk berbagai tujuan strategis, termasuk program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 11 May 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
Peta Jalan Baru GOTO: Buyback, Optimasi Modal Rp3,3 Triliun Ilustrasi buyback PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO.

KABARBURSA.COM - Sejumlah aksi korporasi sedang dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) di tengah isu merger dengan Grab. Salah satunya adalah rencana buyback saham dengan anggaran fantastis senilai USD200 juta atau setara dengan sekitar Rp3,3 triliun.

Sejumlah analis menilai, langkah ini menandai strategi baru perseroan dalam mengelola kelebihan likuiditas sembari menjaga stabilitas struktur permodalan, serta memperkuat kepercayaan investor jangka panjang.

Dalam dokumen resmi yang dirilis perusahaan, Sabtu, 10 Mei 2025, GOTO menegaskan bahwa aksi pembelian kembali saham ini tidak akan menggunakan dana hasil penawaran umum, maupun pinjaman dalam bentuk apa pun. Sebaliknya, seluruh pembiayaan akan bersumber dari kas internal perseroan. 

Jika dilihat dari catatan keuangannya, kas internal perseroan Per 31 Maret 2025 memperlihatkan posisi keuangan yang sangat solid. Total kas, setara kas, dan deposito berjangka mencapai Rp21 triliun. Angka ini menegaskan bahwa GOTO memiliki ruang likuiditas yang sangat memadai, tidak hanya untuk mendukung operasional sehari-hari, tetapi juga untuk merealisasikan inisiatif strategis seperti program buyback ini.

Rencana buyback saham GOTO ini tidak akan melebihi 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham treasuri yang saat ini telah dimiliki oleh perseroan. 

Berdasarkan laporan terakhir, GOTO memiliki 27,79 miliar lembar saham treasuri, atau setara dengan 2,33 persen dari total modal ditempatkan. Artinya, ruang manuver untuk buyback masih sangat terbuka lebar, dan jika dimanfaatkan secara maksimal, bisa berdampak langsung terhadap penguatan nilai saham di pasar.

Lebih dari sekadar aksi korporasi biasa, buyback saham GoTo ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas lebih besar kepada manajemen dalam pengelolaan modal. Perseroan mengisyaratkan bahwa saham hasil pembelian kembali ini bisa dialokasikan untuk berbagai tujuan strategis, termasuk program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen (Employee and Management Stock Ownership Program). 

Hal ini menegaskan bahwa buyback tidak hanya bertujuan mengerek harga saham, tetapi juga bagian dari langkah jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan dan motivasi internal perusahaan digital ini.

Secara teknis, aksi buyback akan dilakukan di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menggandeng PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai perusahaan sekuritas yang akan membidani transaksi. 

Keputusan pelaksanaan buyback ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 18 Juni 2025. Bila disetujui, periode efektif buyback akan dimulai pada 19 Juni 2025 dan berlangsung hingga 18 Juni 2026.

Dari perspektif pasar, buyback saham GOTO ini mencerminkan sinyal kepercayaan manajemen terhadap prospek bisnis ke depan. Ketika perusahaan menggunakan dana sendiri untuk membeli kembali sahamnya, hal itu menunjukkan bahwa manajemen meyakini saham GOTO undervalued dan layak untuk diperkuat dari sisi harga dan persepsi pasar. 

Dalam konteks makro, langkah ini juga bisa menjadi katalis positif untuk menjaga stabilitas harga saham GOTO hari ini di tengah dinamika ekonomi digital yang fluktuatif.

Mengingat kondisi pasar modal yang tengah mencari arah, buyback GOTO bisa menjadi angin segar yang membangkitkan kembali kepercayaan pelaku pasar terhadap potensi jangka panjang emiten teknologi nasional.

Dengan kas berlimpah, utang yang terkendali, dan strategi buyback yang terencana rapi, GOTO tengah merancang peta jalan baru menuju posisi yang lebih kuat di mata investor. Jika dikelola dengan transparan dan disiplin, langkah ini berpotensi menjadi salah satu manuver strategis paling berdampak pada lanskap saham digital Indonesia dalam satu tahun ke depan.

Berapa Estimasi Harga Buyback Saham GOTO?

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) kembali menunjukkan manuver keuangan yang solid melalui program buyback saham yang tengah bergulir. Pertanyaan penting yang kini muncul di kalangan pelaku pasar adalah berapa sebenarnya harga perkiraan saham GOTO yang dibeli kembali oleh perseroan?

Berdasarkan data keuangan terbaru, hingga akhir Maret 2025, GOTO tercatat telah membeli kembali sekitar 25,9 miliar lembar saham dengan total nilai mencapai Rp1,6 triliun. Bila dihitung secara sederhana, maka estimasi harga rata-rata saham GOTO yang dibeli kembali selama periode tersebut berkisar di angka Rp61,78 per lembar.

Angka ini jelas lebih rendah dibanding harga saham GOTO di pasar reguler yang pada awal Mei 2025 masih bergerak di rentang Rp80 hingga Rp85 per saham. 

Selisih harga tersebut cukup signifikan, dan memberi ruang strategis bagi manajemen untuk terus memanfaatkan program buyback dalam menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan nilai pemegang saham jangka panjang.

GoTo sendiri telah menyiapkan dana maksimal senilai USD200 juta atau setara Rp3,3 triliun untuk program pembelian kembali sahamnya. Dengan sekitar Rp1,6 triliun yang sudah digunakan, maka masih tersisa dana sekitar Rp1,7 triliun yang siap digelontorkan hingga Juni 2026. 

Ini memberi keleluasaan perusahaan untuk melanjutkan program buyback jika pasar mengalami koreksi atau saat harga saham GOTO dianggap berada di bawah nilai wajarnya.(*)