Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Menguat 0,33 Persen ke Level 6.850

Volume perdagangan pada sesi I pagi ini tercatat 346,649 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp197.969 miliar.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 09 May 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Pramirvan Datu
IHSG Dibuka Menguat 0,33 Persen ke Level 6.850 Hall Bursa Efek Indonesia di Bilangan SCBD, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa/Abbas

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 0,33 persen atau meningkat 22 poin ke level 6.850 pada sesi I perdagangan Jumat, 9 Mei 2025

Mengutip data RTI Business, menghijaunya indeks tidak lepas dari penguatan 203 saham. Sementara, 96 saham melemah, dan 227 saham stagnan. 

Adapun, volume perdagangan pada sesi I pagi ini tercatat  346,649 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp197.969 miliar.

Sementara mengutip Stockbit, saham PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) menjadi jawara pada sesi pagi ini dengan lonjakan harga sebesar +25 poin (+13.51 persen) ke level 210.

Disusul oleh PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) yang naik +25 poin (+16.67 persen) ke harga 175, serta PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) yang menguat +12 poin (+10.81 persen) ke posisi 123.

PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk ( FLMC turut mengalami kenaikan sebesar  +4 poin atau +9.76 persen ke harga 45. Di posisi terakhir lima besar top gainer, terdapatPT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) yang naik +6 poin (+7.89 persen) ke level 82.

Sedangkan dari sisi penurunan harga, PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) menjadi top loser setelah anjlok -34 poin (-14.78 persen) ke posisi 196. 

Diikuti oleh MEJA (PT Harta Djaya Karya Tbk) yang terkoreksi -8 poin (-9.88 persen), dan AMMS (PT Agung Menjangan Mas Tbk) yang turun -7 poin (-9.72 persen).

Dua emiten lain yang juga masuk daftar penekan indeks hari ini adalah HAJJ (PT Arsy Buana Travelindo Tbk) yang melemah -20 poin (-7.58 persen), serta AMAG (PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk) yang terkoreksi -32 poin (-7.51 persen).

Adapun IHSG diproyeksikan terkoreksi pada perdagangan Jumat, 9 Mei 2025. Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG terkoreksi sebesar 1,42 persen ke level 6,827 disertai dengan tekanan jual tinggi.

“Kami perkirakan, sudah berada di akhir wave (a) dari wave [b], sehingga IHSG berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk menguji 6,859-6,897,” kata Tim Analis MNC Sekuritas pada Jumat, 9 Mei 2025.

MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,759, 6,682. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,986, 7,075.

IHSG Terpuruk, Pasar Modal Indonesia Tetap Bergairah IPO

Sementara itu Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menegaskan bahwa pasar modal Indonesia tetap menjadi pilihan menarik di tengah ketidakpastian global. 

"Teman-teman, investasi di capital market, di Bursa Efek Indonesia, menjadi salah satu pilihan yang menarik di antara kondisi yang ada seperti yang kamu sampaikan tadi. The Fed masih dalam posisi yang saat ini posisi stand still lah," ujar Nyoman di Gedung BEI, Jakarta pada Kamis, 8 Mei 2025.

Saat ditanya mengenai prospek IPO di tengah kondisi pasar yang menantang, Nyoman menepis kekhawatiran penurunan minat. Nyoman dengan tegas menjawab, "Nah ini, enggak. Jadi saya tegasin, teman-teman sekalian, kalau kita komparasi ASEAN dan non-ASEAN, kita yang paling tinggi di ASEAN. Di non-ASEAN, kita sama dengan New York Stock Exchange," ujar dia.

Saat ditanya mengenai prospek IPO di tengah kondisi pasar yang menantang, Nyoman menepis kekhawatiran penurunan minat. Nyoman dengan tegas menjawab, "Nah ini, enggak. Jadi saya tegasin, teman-teman sekalian, kalau kita komparasi ASEAN dan non-ASEAN, kita yang paling tinggi di ASEAN. Di non-ASEAN, kita sama dengan New York Stock Exchange," ujar dia.

Nyoman juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 30 perusahaan yang sudah masuk pipeline IPO. "Pre-active kan model juga, tapi di pipeline ada 30. Tolong dicatat ya," katanya sambil menambahkan bahwa hingga kini belum ada BUMN yang masuk daftar tersebut. "Sepertinya sih belum masuk ke BUMN ya," sambung dia.

Menariknya, ia menyebut ada dua perusahaan yang masuk kategori Lighthouse IPO pada tahun ini. "Ada dua," jawab Nyoman ketika ditanya lebih lanjut. Mengenai sektor usahanya, ia menjelaskan, " Sektornya energi yang satu, satu lagi consumer," kata dia.

Nyoman menegaskan bahwa meskipun tekanan eksternal masih ada, geliat IPO tetap positif dan menjadi bukti daya tarik pasar modal Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa BEI terus memantau kondisi pasar untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.

Proyeksi IHSG di Kuartal II 2025

IHSG diproyeksikan berpotensi  menembus ke level 7000-an pada kuartal II 2025. Seiring potensi penguatan ini, sejumlah saham dinilai patut dicermati para investor. 

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi memperkirakan skenario IHSG di kuartal II 2025 berada ei level optimis 6.950 – 7.050, moderat 6.700 – 6.800 hingga 6.100 – 6.200.

"Target tersebut cenderung alami kenaikan seiring dengan beberapa sentimen positif di pasar," ujar Audi kepada KabarBursa.com dikutip, Senin, 5 Mei 2025.

Menurut ia, terdapat sejumlah sentimen yang bakal mempengaruhi pasar di kuartal II 2025. Salah satunya penguatan nilai mata uang rupiah terhadap USD.

"Cenderung berdampak positif pada sektor konsumsi, retail, properti seiring dengan normalisasi biaya impor," jelasnya. 

Selain itu, Audi juga memprediksi Bank Indonesia berpotensi memangkas suku bunga acuan atau BI rate. Menurutnya, kondisi ini bisa berefek positif terhadap beberapa emiten di sektor keuangan dan properti seiring dengan penurunan cost of fund dan mendorong demand. 

Sentimen terakhir ialah perbaikan kinerja pada kuartal I 2025. Kata Audi, catatan positif ini berdampak pada emiten yang mencatatkan pertumbuhan resilien, khususnya blue chip seperti perbankan dan barang baku.

Audi kemudian merekomendasikan beberapa emiten yang bisa dikoleksi investor pada kuartal II 2025. Beberapa saham dijagokan ia seperti BBCA, BBRI, hingga TLKM.(*)