KABARBURSA.COM - Harga saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melesat tajam dalam sesi perdagangan hari ini, Kamis, 8 Mei 2025 nyaris 11 persen, yakni menguat 10,90 persen ke level Rp1.170 per saham. Namun pada akhir perdagangan, saham BBTN ditutup menguat 9,95 persen ke level Rp1.160 per lembar.
Kenaikan ini terjadi di tengah lonjakan aktivitas perdagangan, dengan volume transaksi tembus 197,6 juta saham, hampir empat kali lipat dari rata-rata harian 30 hari terakhir yang berada di kisaran 50 juta saham. Rentang harga harian tercatat antara Rp1.070 hingga Rp1.185, mendekati batas atas auto rejection (ARA) di Rp1.315 per saham.
Kinerja saham yang mencolok ini hadir bersamaan dengan sejumlah sinyal kuat dari sisi keuangan dan teknikal. Sepanjang tahun 2024, Bank BTN mencatatkan total aset konsolidasian sebesar Rp469,61 triliun. Kredit yang disalurkan mencapai Rp314,08 triliun sebelum cadangan penurunan nilai, atau Rp302,35 triliun setelah dikurangi pencadangan.
Pembiayaan syariah bersih per akhir tahun juga tercatat solid di angka Rp42,56 triliun. Dari sisi penghimpunan dana, simpanan nasabah yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka mencapai Rp352,44 triliun.
Memasuki tiga bulan pertama 2025, fundamental keuangan perseroan tetap terjaga. Total aset per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp468,53 triliun, hanya sedikit turun dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya.
Penyaluran kredit meningkat menjadi Rp305,67 triliun, sementara pembiayaan syariah bertumbuh menjadi Rp44,95 triliun.
Kenaikan juga terjadi pada simpanan nasabah yang naik menjadi Rp355,33 triliun. Sementara itu, total liabilitas tercatat Rp405,91 triliun, sedikit lebih rendah dari posisi Desember 2024 yang sebesar Rp407,79 triliun.
Struktur pendanaan BBTN masih ditopang oleh dana murah, dan kestabilan pertumbuhan aset produktif menunjukkan bahwa ekspansi bisnis tetap berjalan di tengah kondisi moneter yang ketat.
Data ini menegaskan bahwa perseroan tidak hanya menjaga skala operasional, tetapi juga berhasil mempertahankan kualitas aset dan likuiditas.
Di pasar saham, valuasi BBTN masih berada pada level rendah dibandingkan emiten sejenis. Rasio price to earnings (PER) trailing 12 bulan tercatat sebesar 5,38 kali, sementara PER annualised dan forward masing-masing berada di level 4,54 kali dan 4,20 kali. Angka ini jauh di bawah median PER IHSG yang tercatat sebesar 7,92 kali.
Dengan laba bersih per saham (EPS) tahun penuh 2024 sebesar Rp217,38 dan proyeksi EPS tahunan mencapai Rp257,57, saham BBTN memberi potensi pengembalian yang tinggi, tercermin dari earnings yield sebesar 18,58 persen.
Di sisi lain, rasio harga terhadap nilai buku (PBV) hanya 0,49 kali, yang berarti saham diperdagangkan dengan diskon lebih dari 50 persen terhadap nilai aset bersih per lembar saham sebesar Rp2.389,65.
Rasio price to sales juga berada di bawah 1, yakni sebesar 0,55 kali. Dari sisi likuiditas, free cash flow per share tercatat sebesar Rp136,82, dengan cash per share per kuartal I 2025 mencapai Rp197,59.
Penguatan harga saham hari ini turut diperkuat oleh konfirmasi teknikal yang menyeluruh. Berdasarkan indikator pasar per 8 Mei 2025 pukul 09:13 WIB, saham BBTN masuk dalam kategori “Strong Buy” menurut tujuh indikator utama.
Relative Strength Index (RSI) berada di level 71,45, menandakan tren naik yang kuat, sementara Average Directional Index (ADX) di angka 42,09 menunjukkan kekuatan arah pergerakan.
Indikator MACD mencatat nilai positif sebesar 27,487. Sinyal beli juga tercermin pada semua moving average dari MA5 hingga MA200, baik secara simple maupun eksponensial.
Selain itu, kemunculan pola candlestick bullish seperti Three Inside Up, Morning Star, dan Three Outside Up dalam beberapa sesi terakhir semakin memperkuat sentimen teknikal. Ketiadaan tekanan jual atau sinyal distribusi dalam indikator utama turut menegaskan bahwa penguatan hari ini didorong oleh permintaan yang murni dari pasar.
Kenaikan saham BBTN pada 8 Mei 2025 merupakan respons pasar terhadap kombinasi faktor fundamental dan teknikal yang saling mendukung.
Di satu sisi, valuasi saham yang masih terdiskon secara signifikan terhadap nilai buku dan laba bersih memberikan daya tarik tersendiri bagi investor institusi dan ritel.
Di sisi lain, indikator teknikal menunjukkan bahwa saham tengah berada dalam fase akumulasi yang kuat, dengan momentum naik yang terkonfirmasi. Tidak ditemukan sinyal negatif dari sisi kinerja keuangan, neraca, maupun tren harga jangka pendek.
Seluruh data yang digunakan dalam artikel ini berasal dari laporan keuangan tahunan BBTN tahun buku 2024 yang telah diaudit, laporan posisi keuangan interim per 31 Maret 2025 (tidak diaudit), serta data teknikal dan perdagangan saham per 8 Mei 2025. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.