KABARBURSA.COM - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (IDX: ICBP) mencatatkan kinerja positif pada kuartal pertama 2025. Penampilannya tampak seksi di mata pasar, membuat banyak investor melirik untuk memiliki.
Dalam catatan kinerja keuangannya, saham ICBP membukukan pendapatan Rp20,2 triliun, naik tipis 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun tumbuh cukup kuat 18 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Angka tersebut tidak hanya sesuai dengan ekspektasi analis, tetapi juga menunjukkan bahwa strategi perusahaan makanan dan minuman yang berada di bawah naungan Grup Indofood ini mampu menjaga stabilitas pendapatan berjalan cukup baik. Di saat banyak emiten konsumer menghadapi tekanan, saham ICBP justru berhasil menjaga ritme pertumbuhan.
Tapi jangan terpikat dulu, tantangan terhadap stabilitas Indofood masih tetap ada. Beban pokok penjualan ICBP naik 4,3 persen secara tahunan menjadi Rp12,9 triliun. Hal ini didorong oleh kenaikan biaya bahan baku yang cukup mencolok, yakni sebesar 12,3 persen menjadi Rp10,4 triliun. Kenaikan ini tentu menjadi catatan penting, mengingat bahan baku merupakan komponen krusial dalam industri makanan olahan.
Meski tekanan biaya meningkat, perusahaan justru mencetak pertumbuhan laba bersih yang cukup mengesankan. Di kuartal I 2025, ICBP meraup laba bersih sebesar Rp2,7 triliun, naik 13 persen dari Rp2,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Margin laba bersih pun ikut naik dari 11,8 persen menjadi 13,2 persen. Dengan pencapaian ini, ICBP telah memenuhi sekitar 28,4 persen dari target laba tahunan versi internal analis, dan 25,5 persen dari konsensus pasar. Suatu pencapaian yang bisa dibilang sedikit di atas ekspektasi.
Bukan hanya soal angka, ICBP juga terus agresif memperbarui portofolio produknya. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, perusahaan meluncurkan sederet produk baru yang ditujukan untuk memperluas pasar dan merespons selera konsumen.
Beberapa di antaranya adalah Indomilk Kids Yogurt, varian susu kental manis rasa durian, Indomie Soto Koya pedas, serta Indomie Goreng dalam kemasan cup. ICBP juga memperkenalkan camilan baru seperti Chiki rasa misterius dan Chitato Lite dalam kemasan tabung.
Inovasi ini tidak hanya memperkaya lini produk, tetapi juga menjadi strategi untuk memperkuat pangsa pasar di tengah persaingan yang semakin ketat di industri makanan kemasan.
Melihat konsistensi kinerja dan inovasi yang terus berjalan, MNC Sekuritas dalam laporannya pada Rabu, 7 Mei 2025, memberikan rekomendasi BUY untuk saham ICBP, dengan target harga Rp13.800 per saham.
Target ini mencerminkan potensi kenaikan sekitar 21 persen dari harga saat ini. Dari sisi valuasi, ICBP diperdagangkan di kisaran price-to-earnings ratio (PER) 17,2 kali dan price-to-book value (PBV) 2,2 kali untuk proyeksi tahun ini, angka yang masih cukup wajar untuk emiten dengan basis konsumen yang kuat.
Bagi investor yang mencari emiten defensif dengan fundamental solid dan rekam jejak pertumbuhan yang terjaga, ICBP tetap menjadi nama yang patut dipertimbangkan. Terlebih dengan strategi produk yang terus berkembang dan kinerja keuangan yang stabil, ICBP menunjukkan bahwa mereka masih sangat layak diperhitungkan di sektor konsumer tahun ini.
Sekarang, kita lihat dari analisis teknikalnya.
Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (IDX: ICBP) tampaknya sedang menjadi primadona di lantai bursa. Data teknikal terbaru menunjukkan bahwa saham ICBP berada dalam fase yang sangat kuat, dengan sinyal teknikal mengarah pada rekomendasi “Sangat Beli”.
Tren ini tentu menjadi sorotan menarik, terutama bagi investor yang tengah mencari saham sektor konsumsi yang sedang on fire.
Dari sisi indikator teknikal, hampir semua parameter utama memberikan sinyal positif. Relative Strength Index (RSI) saat ini berada di angka 60,7—mengindikasikan kekuatan tren naik yang sehat, meskipun belum masuk ke zona jenuh beli. Ini menandakan ruang untuk kenaikan lanjutan masih terbuka lebar.
Lebih lanjut, indikator MACD yang menjadi salah satu penanda momentum paling populer juga memperlihatkan tren bullish. Dengan nilai 158,1, MACD berada di atas garis sinyalnya, memperkuat keyakinan bahwa tren kenaikan ICBP sedang berlangsung konsisten.
Sementara itu, indikator seperti Stochastic dan Stochastic RSI menunjukkan bahwa saham ini sudah mulai masuk ke area overbought atau beli berlebih. Angka Stochastic RSI yang menembus 80,5 serta Williams %R yang berada di -18,7 menandakan bahwa minat beli sedang tinggi-tingginya.
Meski begitu, bukan berarti saham ini akan langsung terkoreksi—justru momentum seperti ini seringkali jadi bahan bakar untuk reli lebih lanjut, terutama jika dibarengi volume yang mendukung.
Satu indikator lain yang tak kalah penting adalah ADX (Average Directional Index) yang saat ini berada di level 42,4. Angka ini memperlihatkan bahwa tren naik sedang kuat, bukan sekadar pantulan sesaat.
Apalagi indikator Bull/Bear Power juga menunjukkan dominasi kuat dari sisi buyer, dengan nilai mencapai 738,1. Ini memperkuat kesimpulan bahwa pasar saat ini sedang berpihak pada sisi pembeli.
Dari sisi moving average, sinyal yang diberikan juga sangat bullish. Dari total 12 indikator moving average yang dipantau, 11 di antaranya memberikan sinyal beli. Harga saat ini tercatat berada di atas MA5 hingga MA100, baik pada metode sederhana maupun eksponensial.
Hanya MA200 sederhana yang masih memberikan sinyal jual, namun itu pun bukan alarm merah karena posisi harga eksponensial sudah berada di atas MA200, yang artinya dalam jangka panjang tren masih sangat sehat.
Bagi pelaku pasar yang mengandalkan pivot point untuk menentukan area entry dan exit, zona support saat ini dipetakan di kisaran Rp11.150–Rp11.375, dengan area resistance kuat di Rp11.500 hingga Rp11.850.
Jika harga mampu breakout di atas resistance terdekat dan didukung oleh volume besar, potensi penguatan menuju area Rp12.000 terbuka lebar.
Kesimpulannya, saham ICBP saat ini sedang berada dalam performa teknikal yang sangat meyakinkan. Sinyal “Sangat Beli” yang diberikan oleh mayoritas indikator teknikal menjadi bukti bahwa pasar melihat potensi kuat pada saham ini.
Dengan kondisi fundamental yang juga stabil dan inovasi produk yang terus berjalan, bukan tidak mungkin ICBP akan melanjutkan penguatannya dalam waktu dekat. Bagi investor yang belum masuk, ini mungkin saat yang tepat untuk mulai mencermati lebih serius pergerakan saham emiten makanan olahan satu ini.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.