Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ada Potensi Cuan Tinggi di Saham TINS, ini Hitungannya

Ada beberapa skenario yang telah disampaikan untuk menghitung cuan yang didapat.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 May 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
Ada Potensi Cuan Tinggi di Saham TINS, ini Hitungannya Ilustrasi PT Timah Tbk atau IDX: TINS. Gambar: Istimewa

KABARBURSA.COM - Ada kabar menarik dari saham PT Timah Tbk (IDX: TINS). Para analis mengendus bau-bau cuan yang cukup lumayan dari pergerakan saham emiten yang berfokus pada sektor tambang ini.

Belakangan ini, pergerakan saham TINS menjadi sorotan pasar. Kenapa? Setelah cukup lama bergerak dalam pola mendatar, saham emiten pelat merah ini mulai menunjukkan gejala kebangkitan.

Jika melihat pergerakannya dalam beberapa hari terakhir, teknikal saham TINS mengarah pada formasi yang cukup solin untuk mendukung skenario pembalikan arah menuju tren naik.

Rita Effendi, tim riset dari Indonesia Investment Education mengatakan, salah satu indikasi paling krusial datang dari keberhasilan saham TINS menembus harga rata-rata pergerakan 200 hari (MA200). Harga rata-rata pergerakan 200 hari ini menjadi indikator jangka menengah yang seringkali digunakan sebagai penanda awal perubahan tren.

"Saat ini, harga TINS sedang menguji kekuatan di atas level Rp1.080, yang merupakan titik MA200 itu sendiri. Selama mampu bertahan di atas level tersebut, prospek kenaikan lanjutan masih terbuka lebar," tulis Rita dalam risetnya, Rabu, 7 Mei 2025.

Di pasar, investor mulai mengamati dua skenario akumulasi yang muncul, yaitu:

  1. Pertama, masuk saat harga mengalami pullback di kisaran Rp1.100–Rp1.115
  2. Kedua, menunggu konfirmasi breakout yang valid di atas level psikologis Rp1.190. 

Menurut Rita, keduanya memiliki potensi masing-masing, tergantung pendekatan dan toleransi risiko yang dimiliki oleh setiap pelaku pasar.

Jika tren kenaikan terus berlanjut, target jangka pendek saham TINS berada di level Rp1.250. Namun, Lebih jauh dari itu, dengan dukungan volume dan sentimen positif yang cukup, harga saham bisa saja menembus hingga ke Rp1.350 dalam beberapa minggu ke depan. 

Meski demikian, ada batas toleransi yang perlu dijaga ketat. Apabila harga kembali tertekan di bawah Rp1.080, atau lebih dalam lagi di bawah Rp1.050, maka arah teknikal yang sedang dibangun perlu untuk dikaji ulang.

Sejauh ini, sinyal-sinyal teknikal yang muncul masih memberi ruang optimisme, khususnya bagi investor yang mencari peluang di sektor pertambangan dalam jangka pendek hingga menengah. 

Namun tentu saja, analisis ini sepenuhnya bersifat teknikal dan tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi investasi langsung. Keputusan akhir tetap berada di tangan masing-masing investor, sesuai dengan tujuan dan strategi portofolio yang dijalankan.

Dengan segala dinamika yang terjadi, TINS kini berada di fase yang menarik. Bagi mereka yang siap memanfaatkan momentum, target Rp1.250 mungkin tak lagi sekadar wacana—tetapi peluang nyata yang hanya tinggal menunggu konfirmasi pasar.

Berapa Potensi Cuannya?

Dari potensi-potensi yang diperlihatkan pada pola di atas, ada cuan yang diperkirakan bakal didapat oleh investor.  Lalu, seberapa besar potensi keuntungan yang bisa diperoleh investor jika skenario ini benar-benar terjadi?

Potensi cuan dari saham TINS (PT Timah Tbk)
Jawabannya tentu bergantung dari strategi masuk yang digunakan. Ada yang memilih masuk lebih awal saat harga terkoreksi (pullback), ada pula yang lebih nyaman menunggu kepastian arah lewat sinyal breakout.

Mari kita hitung!

Ada beberapa skenario yang telah disampaikan untuk menghitung cuan yang didapat. 

  1. Pertama, jika investor membeli saham TINS di harga Rp1.100, skenario yang disebut sebagai buy on pullback, dan menjualnya di target Rp1.250, maka ada selisih sebesar Rp150 per saham. Untuk satu lot (100 lembar saham), cuannya mencapai Rp15.000. Secara persentase, itu setara dengan keuntungan 13,64 persen.
  2. Sementara jika masuk di harga Rp1.115, yang masih dalam zona akumulasi wajar, selisih keuntungannya menjadi Rp135 per lembar saham atau Rp13.500 per lot. Persentasenya sekitar 12,10 persen. Cuan tersebut masih tergolong menarik untuk pergerakan jangka pendek.
  3. Lain cerita kalau investor masuk setelah breakout, misalnya di level Rp1.190. Keuntungan yang bisa diperoleh jika harga menyentuh Rp1.250 hanya sekitar Rp60 per lembar saham, atau Rp6.000 per lot. Tapi, secara persentase masih bisa mencetak cuan 5,04 persen, dengan asumsi pergerakan harga berjalan mulus menuju target.

Namun satu hal yang perlu dicatat, semua angka di atas belum memperhitungkan biaya transaksi, seperti fee broker beli-jual yang biasanya berkisar antara 0,15 hingga 0,25 persen. Setelah dikurangi biaya tersebut, nilai bersih keuntungan tentu akan sedikit lebih rendah.

Tetap saja, dengan potensi kenaikan seperti ini, saham TINS kini kembali menunjukkan karakternya sebagai salah satu emiten tambang yang layak diperhatikan. Apalagi bagi investor jangka pendek yang piawai membaca momentum, skenario menuju Rp1.250 tampaknya bukan lagi angan-angan. 

Tinggal menunggu apakah pasar memberi konfirmasi, atau justru kembali menguji ketahanan support di bawahnya.(*)