KABARBURSA.COM - Ada kabar menarik dari saham PT Timah Tbk (IDX: TINS). Para analis mengendus bau-bau cuan yang cukup lumayan dari pergerakan saham emiten yang berfokus pada sektor tambang ini.
Belakangan ini, pergerakan saham TINS menjadi sorotan pasar. Kenapa? Setelah cukup lama bergerak dalam pola mendatar, saham emiten pelat merah ini mulai menunjukkan gejala kebangkitan.
Jika melihat pergerakannya dalam beberapa hari terakhir, teknikal saham TINS mengarah pada formasi yang cukup solin untuk mendukung skenario pembalikan arah menuju tren naik.
Rita Effendi, tim riset dari Indonesia Investment Education mengatakan, salah satu indikasi paling krusial datang dari keberhasilan saham TINS menembus harga rata-rata pergerakan 200 hari (MA200). Harga rata-rata pergerakan 200 hari ini menjadi indikator jangka menengah yang seringkali digunakan sebagai penanda awal perubahan tren.
"Saat ini, harga TINS sedang menguji kekuatan di atas level Rp1.080, yang merupakan titik MA200 itu sendiri. Selama mampu bertahan di atas level tersebut, prospek kenaikan lanjutan masih terbuka lebar," tulis Rita dalam risetnya, Rabu, 7 Mei 2025.
Di pasar, investor mulai mengamati dua skenario akumulasi yang muncul, yaitu:
Menurut Rita, keduanya memiliki potensi masing-masing, tergantung pendekatan dan toleransi risiko yang dimiliki oleh setiap pelaku pasar.
Jika tren kenaikan terus berlanjut, target jangka pendek saham TINS berada di level Rp1.250. Namun, Lebih jauh dari itu, dengan dukungan volume dan sentimen positif yang cukup, harga saham bisa saja menembus hingga ke Rp1.350 dalam beberapa minggu ke depan.
Meski demikian, ada batas toleransi yang perlu dijaga ketat. Apabila harga kembali tertekan di bawah Rp1.080, atau lebih dalam lagi di bawah Rp1.050, maka arah teknikal yang sedang dibangun perlu untuk dikaji ulang.
Sejauh ini, sinyal-sinyal teknikal yang muncul masih memberi ruang optimisme, khususnya bagi investor yang mencari peluang di sektor pertambangan dalam jangka pendek hingga menengah.
Namun tentu saja, analisis ini sepenuhnya bersifat teknikal dan tidak dapat dianggap sebagai rekomendasi investasi langsung. Keputusan akhir tetap berada di tangan masing-masing investor, sesuai dengan tujuan dan strategi portofolio yang dijalankan.
Dengan segala dinamika yang terjadi, TINS kini berada di fase yang menarik. Bagi mereka yang siap memanfaatkan momentum, target Rp1.250 mungkin tak lagi sekadar wacana—tetapi peluang nyata yang hanya tinggal menunggu konfirmasi pasar.
Dari potensi-potensi yang diperlihatkan pada pola di atas, ada cuan yang diperkirakan bakal didapat oleh investor. Lalu, seberapa besar potensi keuntungan yang bisa diperoleh investor jika skenario ini benar-benar terjadi?
Mari kita hitung!
Ada beberapa skenario yang telah disampaikan untuk menghitung cuan yang didapat.
Namun satu hal yang perlu dicatat, semua angka di atas belum memperhitungkan biaya transaksi, seperti fee broker beli-jual yang biasanya berkisar antara 0,15 hingga 0,25 persen. Setelah dikurangi biaya tersebut, nilai bersih keuntungan tentu akan sedikit lebih rendah.
Tetap saja, dengan potensi kenaikan seperti ini, saham TINS kini kembali menunjukkan karakternya sebagai salah satu emiten tambang yang layak diperhatikan. Apalagi bagi investor jangka pendek yang piawai membaca momentum, skenario menuju Rp1.250 tampaknya bukan lagi angan-angan.
Tinggal menunggu apakah pasar memberi konfirmasi, atau justru kembali menguji ketahanan support di bawahnya.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.