KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona hijau pada Selasa, 6 Mei 2025 sore ini. Indeks menguat signifikan sebesar 66,24 poin atau setara 0,97 persen ke level 6.898,20.
Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.913,69 sebelum terkoreksi tipis ke level terendah harian di 6.858,15. IHSG dibuka pada posisi 6.860,45, menandai pembukaan yang langsung melanjutkan tren positif dari hari sebelumnya.
Total volume transaksi di seluruh pasar mencapai 228,36 juta lot dengan nilai perdagangan Rp16,25 triliun dari 1,23 juta kali transaksi. Di pasar reguler, volume tercatat sebanyak 163,25 juta lot dengan nilai transaksi Rp10,11 triliun.
Asing masih mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp87,3 miliar, dengan pembelian bersih mencapai Rp3,28 triliun dan penjualan bersih Rp3,19 triliun. Sementara itu, di seluruh pasar, nilai transaksi asing tercatat Rp6,3 triliun untuk pembelian dan Rp6,39 triliun untuk penjualan.
Di jajaran top gainers hari ini, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk yang bergerak di sektor industri dasar dengan kode saham OPMS memimpin penguatan setelah melonjak 34,92 persen ke harga Rp85 per saham. Posisi kedua ditempati PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk dari sektor teknologi dengan kode saham JATI yang naik 34,44 persen ke harga Rp121.
Selanjutnya, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk yang merupakan perusahaan konstruksi di sektor infrastruktur dengan kode saham KRYA menguat 33,65 persen ke Rp139. PT Jaya Trishindo Tbk yang bergerak di sektor transportasi dan berkode saham HELI juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 24,60 persen ke Rp314. Menutup daftar top gainers, PT Xolare RCR Energy Tbk dari sektor energi dengan kode saham SOLA naik 22,83 persen ke harga Rp113.
Di sisi lain, pelemahan terbesar terjadi pada PT Boston Furniture Industries Tbk dari sektor barang konsumen non-primer dengan kode saham SOFA yang turun 9,52 persen ke harga Rp57. Disusul PT Harta Djaya Karya Tbk yang juga berada di sektor properti dengan kode saham MEJA terkoreksi 9,26 persen ke Rp98. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dari sektor keuangan dengan kode saham MREI melemah 7,79 persen ke harga Rp710.
PT Savitra Satu Visi Putra Tbk di sektor teknologi dengan kode saham VISI turun 7,33 persen ke Rp139, sementara PT Teladan Prima Agro Tbk dari sektor perkebunan dengan kode saham TLDN terkoreksi 7,14 persen ke Rp585.
Minghijaunya IHSG hari ini ditopang sebagian sektor. Secara sektoral, sektor energi mencatatkan penguatan tertinggi hari ini dengan kenaikan sebesar 1,96 persen, diikuti sektor barang konsumen siklikal yang naik 1,27 persen, dan sektor industri dasar yang turut naik 0,93 persen. Sektor properti mengalami pelemahan terdalam dengan koreksi 0,28 persen, sementara sektor industri dasar turun tipis 0,01 persen.
IHSG diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatan pada pekan ini setelah pekan lalu berhasil rebound dan kembali menembus level psikologis 6.800.
Kendati demikian, pergerakan indeks diproyeksikan akan diwarnai volatilitas tinggi seiring penantian data inflasi global serta arah kebijakan suku bunga The Fed.
"Secara teknikal, IHSG menunjukkan sinyal rebound yang cukup kuat dan berhasil keluar dari tekanan di bawah 6.800. Jika sentimen eksternal membaik dan capital inflow berlanjut, kami melihat peluang IHSG untuk menguji resistance di kisaran 6.900–6.950 cukup terbuka," ujar Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan saat dihubungi KabarBursa.com melalui pesan singkat pada Selasa, 6 Mei 2025.
David menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG saat ini. Di antaranya adalah arah kebijakan The Fed dan pergerakan yield obligasi AS yang menjadi acuan utama pasar global. Selain itu, rilis laporan keuangan kuartal I 2025 dari emiten-emiten domestik turut menjadi katalis penting yang memengaruhi sentimen investor.
"Arah aliran dana asing yang mulai kembali masuk dan harga komoditas—terutama batu bara serta CPO—masih menjadi penopang utama sektor energi dan agribisnis," tambahnya.
Untuk peluang investasi, David merekomendasikan beberapa saham yang dinilai berpotensi mencatat kinerja positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 0,56 persen atau mengalami kenaikan 38 poin ke level 6.870.
Merujuk data perdagangan RTI Business, IHSG kuat karena 235 saham berada di zona hijau. Sementara 58 saham melemah dan 242 saham stagnan.
Sedangkan pada pembukaan pagi ini, volume perdagangan tercatat sebesar 381,176 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp253.612 miliar.
Adapun berdasarkan data dari Stockbit, pergerakan positif IHSG di sesi I juga tidak lepas dari kenaikan di sejumlah sektor utama. Seperti infrastruktur yang naik 0,67 persen, diikuti sektor non-siklikal dengan penguatan 0,79 persen dan sektor barang konsumsi dasar (basic industry) yang naik sebesar 0,91 persen.
Di sisi lain, saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) menjadi salah satu top gainer pagi ini dengan kenaikan sebesar 28,32 persen ke level 222.
Saham PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) juga menguat 15,79 persen ke harga 110. Emiten PT Teknologi Indonesia Tbk (JATI) menambah daftar saham penguat dengan lonjakan 15,56 persen ke posisi 104.
Selain itu, PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) dan Duta Intidaya Tbk (DAYA) masing-masing mengalami kenaikan 15,08 persen dan 10,64 persen.
Berpindah ke sisi top loser, PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) tercatat sebagai salah satu saham dengan koreksi terdalam dengan penurunan 9,26 persen ke harga 98.
Disusul oleh PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) yang turun 7,25 persen, dan PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) yang melemah 6,35 persen.
PT Tekno9 Indonesia Tbk (NINE) dan Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL) juga mencatat penurunan masing-masing 6,25 persen dan 5,88 persen. (*)