KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona hijau pada Senin, 5 Mei 2025 sore, dengan kenaikan sebesar 16,22 poin atau setara 0,24 persen ke level 6.831,95.
Sepanjang sesi perdagangan hari ini, indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.879,11 sebelum mengalami koreksi dan menyentuh level terendah di 6.824,40.
Aktivitas transaksi di seluruh pasar terpantau cukup ramai dengan total volume perdagangan mencapai 209,36 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp10,30 triliun yang berasal dari 1,17 juta kali transaksi.
Di pasar reguler saja, tercatat volume transaksi sebanyak 195,64 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp9,44 triliun. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp204 miliar di pasar reguler, dengan total nilai pembelian mencapai Rp3,65 triliun dan nilai penjualan sebesar Rp3,44 triliun.
Pada perdagangan sore ini, sejumlah saham mengalami kenaikan dan masuk jajaran top gainers. Saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan hari ini antara lain PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk dengan kode saham JATI yang bergerak di sektor teknologi. Saham JATI melonjak 34,33 persen ke harga Rp90 per saham.
Kemudian disusul oleh PT Xolare RCR Energy Tbk dengan kode saham SOLA dari sektor energi yang naik 29,58 persen ke harga Rp92 per saham. Di posisi ketiga, PT Jaya Trishindo Tbk dengan kode saham HELI yang berasal dari sektor transportasi menguat 24,75 persen ke harga Rp252 per saham.
Selanjutnya, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk dengan kode saham OPMS dari sektor industri dasar turut mencatatkan kenaikan sebesar 16,67 persen ke harga Rp63 per saham, dan PT Semen Baturaja Tbk dengan kode saham SMBR yang juga dari sektor industri dasar mencatatkan kenaikan 15,04 persen ke harga Rp260 per saham.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami pelemahan cukup dalam. PT Techno9 Indonesia Tbk dengan kode saham NINE dari sektor teknologi terkoreksi 9,86 persen ke harga Rp128 per saham.
Kemudian PT Harta Djaya Karya Tbk dengan kode saham MEJA yang bergerak di sektor properti turun 9,24 persen ke harga Rp108 per saham. Selanjutnya PT Perdana Bangun Pusaka Tbk dengan kode saham KONI dari sektor industri barang konsumsi melemah 9,17 persen ke harga Rp1.485 per saham.
PT Kobexindo Tractors Tbk dengan kode saham KOBX yang berasal dari sektor industri menurun 8,89 persen ke harga Rp164 per saham, dan PT Sekar Laut Tbk dengan kode saham SKLT dari sektor barang konsumsi ditutup melemah 7,28 persen ke harga Rp191 per saham.
Penguatan indeks pada sore ini ditopang mayoritas semua sektor. Dari sisi sektoral, sektor barang baku mencatatkan penguatan paling tinggi dengan kenaikan sebesar 2,03 persen, diikuti oleh sektor siklikal yang naik 1,71 persen, dan sektor properti yang turut menguat 0,82 persen.
Sementara itu, sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan terbesar dengan penurunan sebesar 0,43 persen, disusul pelemahan terbatas di sektor lain.
Analis pasar menilai penguatan IHSG hari ini didorong oleh optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik, didukung oleh aksi beli bersih investor asing yang tetap solid meskipun ketidakpastian global masih membayangi pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis di level 6.846 pada perdagangan pagi ini.
Analis pasar modal Ibrahim Assuaibi, memperkirakan IHSG masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan dalam jangka pendek. “Kemungkinan besar IHSG masih akan menguat, meski penguatannya tidak terlalu signifikan,” ujarnya kepada KabarBursa.com, Senin, 5 Mei 2025.
Ibrahim menyoroti katalis global yang turut membentuk optimisme pasar, khususnya komentar positif dari Amerika Serikat dan China yang dianggap mampu memperbaiki sentimen perdagangan internasional. Ia juga menambahkan bahwa pergerakan saham teknologi global, seperti Samsung Technology di Amerika dan Asia, diprediksi ikut menopang sentimen positif di pasar domestik.
“Fundamental ekonomi dunia untuk saat ini cukup bagus, dan itu menjadi dasar keyakinan bahwa IHSG masih punya ruang untuk naik,” ucap dia.
Dari dalam negeri, keputusan pemerintah terkait penghapusan outsourcing dan komitmen untuk merampas aset koruptor dinilai sebagai sinyal kuat dukungan terhadap iklim investasi yang lebih sehat.
“Langkah pemerintah ini cukup luar biasa dan akan sedikit membantu menjaga momentum penguatan indeks,” tambah Ibrahim.
Dengan berbagai faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran 6.798,20 hingga 6.890,30 sepanjang pekan ini.
Sepanjang periode Januari hingga April 2025, investor asing mencatatkan penjualan bersih (foreign net sell) di pasar saham Indonesia. Hingga tanggal 22 April 2025, nilai net sell asing mencapai Rp50,11 triliun.
Meskipun pada tanggal 22 April tercatat pembelian bersih sebesar Rp122,07 miliar, akumulasi selama empat bulan pertama tahun ini tetap menunjukkan tren penjualan bersih.
Salah satu titik puncak penjualan terjadi pada 18 Maret 2025, ketika investor asing mencatatkan net sell harian sebesar Rp2,48 triliun. Pada saat itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan lebih dari 7 persen, yang memicu penghentian sementara perdagangan selama 30 menit.
Dalam kurun waktu sejak awal tahun hingga pertengahan Maret 2025, total nilai penjualan bersih investor asing di pasar saham mencapai Rp29,42 triliun.
Sementara itu, data menunjukkan bahwa investor asing melakukan pembelian bersih pada instrumen pendapatan tetap. Sampai akhir April 2025, nilai net buy asing di Surat Berharga Negara (SBN) tercatat sebesar Rp23,87 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp8,58 triliun.(*)