KABARBURSA.COM - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mengawali tahun 2025 dengan performa keuangan yang sangat mengesankan. Hal ini membuktikan ketangguhannya di tengah dinamika industri.
Di kuartal pertama 2025, STAA mencatat lonjakan pendapatan sebesar 30,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Catatan ini menembus angka Rp1,666 triliun dibandingkan Rp1,277 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan yang solid ini menjadi landasan kuat bagi pencapaian laba bersih yang juga melejit 57,3 persen YoY menjadi Rp355 miliar.
Tak hanya itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau PATMI juga mencatatkan pertumbuhan yang sangat positif, yakni sebesar 54,2 persen YoY menjadi Rp305 miliar.
Capaian ini sangat luar biasa, terutama jika mempertimbangkan bahwa kuartal pertama biasanya dipengaruhi oleh moderasi volume musiman. Namun, STAA berhasil mengatasi tantangan tersebut berkat kekuatan harga jual yang tetap terjaga serta kedisiplinan operasional yang ketat.
Salah satu sorotan utama dari kinerja STAA di periode ini adalah peningkatan margin secara signifikan. Margin kotor berhasil naik menjadi 34,4 persen, dari sebelumnya 29,0 persen pada kuartal pertama 2024.
Sementara itu, margin operasional juga mengalami peningkatan yang mengesankan menjadi 27,4 persen, dari sebelumnya 23,8 persen. Kenaikan ini mencerminkan efisiensi biaya yang semakin baik serta strategi harga yang semakin kuat, yang menjadi faktor penopang utama bagi profitabilitas perusahaan.
EBITDA STAA pun menunjukkan pertumbuhan yang sejalan dengan peningkatan laba, yakni sebesar 39,6 persen YoY menjadi Rp543 miliar. Dengan margin EBITDA yang mencapai 32,6 persen, perusahaan menunjukkan kemampuannya dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dan pengelolaan biaya yang efektif.
Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan STAA dalam menavigasi tantangan eksternal, tetapi juga menunjukkan kekuatan fundamental bisnis perusahaan yang semakin solid.
Di tengah pasar yang penuh ketidakpastian, STAA mampu menjaga performa operasional yang prima dan menunjukkan kepada investor bahwa perusahaan memiliki strategi pertumbuhan yang terarah dan berkelanjutan.
Dengan pertumbuhan laba bersih yang signifikan dan margin yang terus membaik, STAA mengirimkan sinyal positif kepada pasar bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh potensi bagi emiten ini.
Kinerja kuat di awal tahun menjadi modal penting untuk mempertahankan momentum pertumbuhan di kuartal-kuartal berikutnya, sekaligus memperkuat posisi STAA sebagai pemain unggulan di sektor agribisnis dan perkebunan Indonesia.
PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) tampil memukau sebagai salah satu saham agribisnis yang solid secara fundamental di tahun 2025.
Dari sisi valuasi, STAA masih tergolong menarik. Price-to-Earnings (P/E) ratio-nya saat ini sebesar 7,18 (TTM) dan 8,19 secara annualised, yang berarti saham ini masih berada di bawah median P/E IHSG yang ada di angka 7,85.
Dengan Earnings Yield sebesar 13,93 persen, investor bisa menilai bahwa saham ini tergolong murah secara relatif dengan potensi pengembalian yang menjanjikan.
Ditambah lagi, Price-to-Book Value (PBV) STAA berada di level 1,59 dan Price-to-Sales (P/S) di angka 1,46—menunjukkan valuasi yang efisien untuk perusahaan dengan marjin tinggi seperti STAA.
Kemampuan menghasilkan laba juga tak bisa dipandang sebelah mata. Return on Equity (ROE) STAA tercatat di angka 22,17 persen, dengan Return on Assets (ROA) mencapai 16,17 persen, dan Return on Capital Employed (ROCE) yang luar biasa di 27,77 persen.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa setiap modal yang ditanamkan berhasil dikonversi menjadi keuntungan secara optimal.
Ditambah lagi, rasio profitabilitas seperti margin laba kotor sebesar 34,43 persen, operating margin sebesar 27,40 persen, dan net profit margin sebesar 18,29 persen memperkuat bukti bahwa STAA sangat efisien dalam mengelola biaya serta mengoptimalkan hasil dari setiap unit pendapatan yang dihasilkan.
Dari sisi likuiditas dan solvabilitas, STAA juga berada di posisi aman. Current ratio sebesar 3,00 dan quick ratio sebesar 2,32 menandakan kemampuan jangka pendek perusahaan untuk memenuhi kewajiban sangat kuat.
Selain itu, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) hanya 0,24, menandakan struktur permodalan yang konservatif namun sehat. Dengan interest coverage ratio di angka 24,21, STAA tidak kesulitan membayar bunga utang, bahkan memiliki ruang yang besar untuk memperluas usaha jika dibutuhkan.
Cashflow perusahaan juga mencerminkan kekuatan finansial yang luar biasa. Dengan arus kas dari operasi sebesar Rp1,545 triliun dan free cash flow sebesar Rp961 miliar, STAA mampu tidak hanya membiayai kebutuhan modal kerja dan investasi, tetapi juga memberi ruang bagi pembagian dividen yang stabil.
Bahkan, perusahaan rutin membagikan dividen dengan payout ratio moderat sebesar 24,15 persen dan yield sekitar 2,95 persen—cukup menarik bagi investor dividen.
Sementara itu, dari sisi pertumbuhan, perusahaan mencatatkan revenue YoY growth sebesar 30,53 persen, gross profit growth 55,12 persen, dan net income growth 54,21 persen pada kuartal pertama 2025.
Ini menegaskan bahwa pertumbuhan bukan hanya berasal dari kenaikan penjualan, tetapi juga dari efisiensi operasional dan strategi harga yang efektif. Rasio PEG (Price/Earnings to Growth) pun berada di level 0,08—angka ini menunjukkan valuasi yang sangat murah dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan laba bersih perusahaan.
Secara teknikal dan momentum pasar, saham STAA juga menunjukkan kinerja positif. Dalam satu tahun terakhir, harga sahamnya naik 19,61 persen dan sudah menguat 11,59 persen secara year-to-date, bahkan mendekati level tertingginya dalam 52 minggu terakhir.
Market cap STAA mencapai hampir Rp10 triliun, membuatnya menjadi salah satu pemain menengah yang patut diperhitungkan di Bursa Efek Indonesia.
Dengan fundamental sekuat ini, STAA layak dilirik sebagai saham dengan potensi pertumbuhan dan dividen yang seimbang. Kinerja yang stabil, efisiensi operasional, arus kas yang sehat, serta valuasi yang masih murah menjadikannya pilihan menarik di sektor agribisnis Indonesia.
Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) sedang berada dalam performa teknikal yang sangat menjanjikan. Berdasarkan analisis teknikal terbaru per 5 Mei 2025, mayoritas indikator menunjukkan sinyal “Sangat Beli”, baik dari sisi indikator teknikal maupun rata-rata pergerakan harga (moving average).
Ini mengindikasikan bahwa tren penguatan saham STAA masih sangat kuat dan potensi kenaikan harga dalam jangka pendek hingga menengah tetap terbuka lebar.
Dari sisi indikator teknikal, tak satu pun yang mengisyaratkan sinyal jual. Indeks RSI (Relative Strength Index) berada di level 63,78—masih dalam area aman namun mendekati batas overbought, mencerminkan momentum beli yang tetap solid.
Indikator STOCH dan STOCHRSI masing-masing berada di angka 64,81 dan 100, yang mengindikasikan bahwa saham ini sedang diburu investor, bahkan sudah berada di wilayah jenuh beli.
Begitu pula dengan Williams %R dan CCI (Commodity Channel Index), yang menunjukkan kondisi beli berlebih (overbought), tapi belum ada sinyal pembalikan arah.
Indikator MACD mencatat perbedaan positif sebesar 20,39, yang menegaskan tren naik masih mendominasi. ADX di level 23,60 juga menunjukkan bahwa kekuatan tren cukup meyakinkan.
Sementara indikator seperti ROC (Rate of Change), Ultimate Oscillator, dan Bull/Bear Power juga memperkuat kesimpulan bahwa tekanan beli sangat dominan saat ini.
Untuk para trader yang mengandalkan volatilitas, ATR (Average True Range) di angka 48,92 menandakan bahwa pergerakan harga STAA cukup aktif dan bisa dimanfaatkan untuk strategi jangka pendek berbasis momentum.
Sementara itu, analisis moving average memperkuat sinyal optimisme pasar. Baik rata-rata sederhana (SMA) maupun eksponensial (EMA) untuk periode MA5, MA10, hingga MA200 semuanya memberikan sinyal beli. Ini artinya, dari jangka sangat pendek hingga panjang, harga saham STAA tetap berada di atas rata-rata pergerakan historisnya—suatu indikasi teknikal klasik bahwa tren naik masih berlangsung.
Bahkan MA200 eksponensial berada di level 892, sementara harga saat ini sudah melampaui angka tersebut, yang semakin memperkuat keyakinan pasar terhadap potensi lanjutan tren bullish.
Dari sisi pivot points, level support dan resistance memberikan gambaran titik-titik penting yang bisa menjadi acuan bagi pelaku pasar.
Untuk pendekatan klasik, level pivot berada di kisaran 903,33 dengan resistance pertama di 931,66 dan resistance kuat berikutnya di 953,33. Jika harga mampu menembus level tersebut dengan volume yang tinggi, maka peluang menuju level psikologis 1.000 bukan hal yang mustahil.
Secara keseluruhan, saham STAA menunjukkan sinyal teknikal yang sangat kuat dan menarik bagi investor maupun trader. Kombinasi sinyal beli dari seluruh indikator, dukungan kuat dari moving averages, serta konfirmasi dari level pivot points membentuk dasar teknikal yang kokoh untuk prospek jangka pendek dan menengah.
Dengan momentum seperti ini, STAA berpotensi menjadi bintang di sektor agribisnis, baik dari sisi fundamental maupun teknikal. Untuk investor yang mencari saham dengan tren bullish kuat dan dukungan teknikal yang konsisten, STAA layak masuk dalam radar pemantauan.(*)