Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Nilai Tukar Rupiah Menguat, Sinyal Positif dari Pasar Valas

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 2 Mei 2025 menunjukkan dinamika menarik antara kurs referensi Bank Indonesia (JISDOR) dan kurs pasar spot.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 May 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
Nilai Tukar Rupiah Menguat, Sinyal Positif dari Pasar Valas Menghitung rupiah. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat mencatatkan penguatan signifikan di pasar spot dengan berada di posisi Rp16.484 per USD, menguat 110 poin atau 0,66 persen. 

Pergerakan ini menjadi angin segar bagi pasar keuangan domestik, terutama di tengah sentimen global yang sempat menekan kinerja mata uang emerging market. Penguatan Rupiah ini terjadi seiring tren pelemahan Dolar AS secara global dan meredanya tekanan eksternal, seperti ketegangan dagang dan kekhawatiran suku bunga.

Dilihat dari grafik pergerakan harian, Rupiah bergerak dalam rentang Rp16.434 hingga Rp16.675, menunjukkan volatilitas yang relatif stabil dibanding periode sebelumnya. 

Adapun dalam cakupan 52 minggu, rentang nilai tukar menunjukkan pergerakan antara Rp15.069 hingga Rp16.969, dengan posisi saat ini masih mendekati batas bawah, yang secara teknikal dapat diartikan sebagai penguatan jangka menengah.

Dari sisi kinerja periode, dalam seminggu terakhir Rupiah memang masih mengalami depresiasi sebesar 1,85 persen, namun koreksi tersebut mulai terkikis secara bertahap. Dalam satu bulan, penurunan hanya tersisa 0,44 persen, menandakan potensi pembalikan arah. 

Bahkan secara kuartalan, Rupiah mencatatkan apresiasi sebesar 1,45 persen, dan menguat lebih lanjut sebesar 2,11 persen year-to-date (YTD). Secara tahunan, Rupiah juga sudah kembali ke zona positif dengan penguatan 1,45 persen dalam 1 tahun terakhir, mencerminkan pemulihan yang cukup stabil dalam jangka panjang.

Data ini menjadi sangat krusial di tengah dinamika nilai tukar regional, di mana mata uang seperti Won Korea Selatan tercatat sebagai yang paling terpukul di antara mata uang Asia lainnya. 

Ini mengindikasikan bahwa kinerja Rupiah relatif lebih defensif dan didukung oleh faktor domestik seperti neraca perdagangan yang tetap surplus dan posisi cadangan devisa yang kuat.

Dengan penguatan Rupiah saat ini, Bank Indonesia diperkirakan akan tetap menjaga stabilitas melalui intervensi terukur. Selain itu, tekanan dari sisi inflasi yang masih dalam batas wajar juga mendukung penguatan ini, di tengah tren penurunan harga komoditas energi dan logistik global yang ikut membantu menjaga tekanan impor.

Secara keseluruhan, penguatan Rupiah ke level Rp16.484 per Dolar AS merupakan sinyal positif yang memperkuat kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia. 

Jika tren ini terus berlanjut, maka potensi stabilitas pasar keuangan dalam negeri akan semakin solid, memberikan ruang lebih bagi Bank Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter.

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Hari ini

Pergerakan nilai tukar rupiah pada Jumat, 2 Mei 2025.
Perbandingan JISDOR dan Pasar Spot, Hari ini

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 2 Mei 2025 menunjukkan dinamika menarik antara kurs referensi Bank Indonesia (JISDOR) dan kurs pasar spot. 

Perbandingan ini menjadi acuan penting bagi pelaku pasar valuta asing, investor, pelaku ekspor-impor, dan pengambil kebijakan moneter dalam menyusun strategi ekonomi dan keuangan.

Menurut data resmi dari Bank Indonesia, kurs JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate)—yang merupakan rata-rata tertimbang transaksi antarbank di pasar valas domestik—ditetapkan pada level Rp16.787 per dolar AS. 

Selain itu, kurs beli dan kurs jual BI tercatat masing-masing sebesar Rp16.703 dan Rp16.870. Angka ini menjadi patokan utama dalam berbagai transaksi resmi, termasuk akuntansi, perpajakan, dan pelaporan keuangan.

Sementara itu, di pasar spot, nilai tukar USD/IDR mengalami penguatan signifikan dengan berada di level Rp16.595 per dolar AS. Kurs pasar spot ini bersifat real-time dan mencerminkan harga riil yang terjadi di pasar valuta asing global saat transaksi dilakukan. 

Perbedaan antara kurs JISDOR dan kurs spot USD/IDR mengindikasikan adanya selisih harga yang wajar, biasanya disebabkan oleh faktor waktu pencatatan, volume transaksi, intervensi pasar oleh otoritas moneter, serta pergerakan sentimen global. 

Selisih ini menandakan bahwa nilai tukar rupiah di pasar terbuka lebih kuat dibandingkan nilai acuan resmi, mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi domestik.

Bagaimana Histori Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2025?

Tahun 2025 menjadi periode penuh dinamika bagi pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Berdasarkan data historis yang dihimpun dari sumber-sumber terpercaya seperti Exchange Rates UK dan ValutaFX, tercatat bahwa kurs USD/IDR mengalami fluktuasi tajam yang mencerminkan kondisi ekonomi domestik dan global yang terus berubah.

Ringkasan histori kurs USD-IDR pada tahun ini.
Kurs tertinggi USD/IDR di pasar spot terjadi pada 8 April 2025, dengan nilai mencapai Rp17.071 per dolar AS, sementara di sisi kurs referensi JISDOR dari Bank Indonesia, nilai tertinggi tercatat sehari setelahnya pada 9 April 2025, yaitu Rp16.943 per dolar AS. 

Sebaliknya, nilai tukar terendah tercapai pada 24 Januari 2025, di mana pasar spot mencatat kurs Rp16.170 per USD, yang menandai periode awal tahun sebagai titik kekuatan relatif Rupiah.

Secara keseluruhan, rata-rata tahunan kurs USD/IDR di pasar spot mencapai Rp16.470 per USD, sedangkan rata-rata JISDOR Bank Indonesia sedikit lebih rendah di angka Rp16.454 per USD. 

Perbedaan ini mencerminkan variasi antara transaksi real-time pasar dengan kurs acuan resmi yang digunakan untuk berbagai keperluan administrasi dan fiskal.

Memasuki kuartal kedua 2025, Rupiah mengalami tekanan cukup signifikan yang mendorong nilai tukar melemah ke atas Rp17.000 per USD. Tekanan ini sebagian besar dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan fiskal pemerintahan baru, khususnya terkait rencana pengeluaran jumbo seperti program makan gratis senilai Rp71 triliun. 

Di tengah upaya menjaga pertumbuhan ekonomi, muncul sentimen negatif terhadap potensi pelebaran defisit anggaran, yang berimbas langsung pada kepercayaan pasar terhadap stabilitas Rupiah.

Di sisi eksternal, gejolak geopolitik dan ketegangan perdagangan global, terutama yang melibatkan Amerika Serikat, turut memberikan tekanan tambahan terhadap mata uang negara berkembang seperti Indonesia. Kenaikan suku bunga oleh The Fed dan penguatan dolar secara global membuat investor global lebih berhati-hati terhadap risiko emerging market.

Menghadapi situasi ini, Bank Indonesia bertindak cepat dan tegas. Melalui intervensi langsung di pasar valuta asing dan penyesuaian di pasar obligasi, bank sentral berhasil meredam volatilitas dan menstabilkan pergerakan Rupiah. 

Cadangan devisa digunakan secara selektif untuk menjaga kelancaran pasar, sekaligus membangun kembali kepercayaan investor terhadap kemampuan Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter.

Pergerakan nilai tukar USD/IDR sepanjang tahun 2025 menjadi cerminan nyata dari betapa eratnya hubungan antara kebijakan fiskal, kondisi ekonomi global, dan respons bank sentral dalam menjaga nilai tukar mata uang domestik. 

Dengan kisaran nilai tukar yang bergerak antara Rp16.170 hingga Rp17.071 per USD, pasar valuta asing Indonesia menunjukkan karakteristik yang dinamis namun tetap dalam kendali.

Bagi pelaku usaha, investor, dan pengamat ekonomi, pemahaman terhadap fluktuasi kurs USD/IDR menjadi penting, terutama dalam merumuskan strategi bisnis, investasi portofolio, serta manajemen risiko valuta asing. 

Ke depan, stabilitas nilai tukar akan sangat bergantung pada kesinambungan kebijakan fiskal yang kredibel, dukungan kebijakan moneter yang responsif, dan arah perkembangan ekonomi global.(*)