Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

DRMA Raih Laba Bersih Rp145,3 Miliar di Kuartal I 2025

Emiten manufaktur komponen otomotif ini juga berhasil mencatat penjualan Rp1,5 triliun, naik 9,4 persen YoY

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 April 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Pramirvan Datu
DRMA Raih Laba Bersih Rp145,3 Miliar di Kuartal I 2025 Hall Bursa Efek Indonesia di Bilangan SCBD, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa.com/Abbas

KABARBURSA.COM - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)  meraih kinerja positif sepanjang kuartal I 2025 dengan mencetak laba bersih sebesar Rp145,3 miliar, tumbuh 6,7 persen YoY (Year on Year). 

Selain mencatat kinerja positif dari segi laba bersih, emiten manufaktur komponen otomotif ini juga berhasil mencatat penjualan Rp1,5 triliun, naik 9,4 persen YoY.

Segmen kendaraan roda dua yang merupakan mesin utama penghasil pendapatan DRMA membukukan penjualan sebesar Rp926,5 miliar, meningkat 15,6 persen YoY. Dengan catatan ini, segmen roda dua menyumbang 63 persen dari total penjualan Perseroan.

President Direktur DRMA, Irianto Santoso mengaku industri otomotif saat ini tengah diterpa tantangan luar biasa. "Yaitu terjadinya penurunan penjualan kendaraan roda empat selama Q1 2025 dibandingkan dengan Q1 2024, DRMA berhasil membukukan pertumbuhan penjualan maupun laba bersih yang positif," ujar dia dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 29 April 2025.

Adapun tantangan yang dihadapi industri otomotif karena terdampak penurunan penjualan kendaraan roda empat ataupun kondisi ekonomi global yang sedang dibayangi ancaman perang tarif. Meski terdapat sejumlah rintangan, manajemen DRMA berharap dapat meraih target pertumbuhan pendapatan 10 persen tahun ini.

Sementara itu, DRMA juga telah menyiapkan belanja modal (capex) untuk 2025  sebesar Rp400 miliar, sama dengan jumlah capex tahun  sebelumnya. Manajemen menyampaikan, dana tersebut akan digunakan untuk investasi pengadaan mesin-mesin baru, produk baru, serta untuk mengembangkan battery energy storage system (BESS) yang proses produksinya sepenuhnya otomatis.

"Kita hilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan pemborosan-pemborosan dalam segala aspek, baik di dalam operasional maupun di luar operasional. Selain itu, kita juga akan meningkatkan upaya untuk mendapatkan order baru dari para pelanggan kita," jelas Irianto.

DRMA Siap Sebar Dividen Tunai Rp202,3 Miliar

Sebelumnya, DRMA telah mengumumkan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp202,3 miliar kepada para pemegang saham. 

Keputusan tersebut disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Perseroan di Cikarang pada Rabu, 22 April 2025.

Perlu diketahui, dividen yang ditebar DRMA adalah sebesar 35 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp579,3 miliar. 

"Pembagian dividen Ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pemegang saham DRMA,” kata President Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso dalam keterangan tertulisnya dikutip, Rabu, 23 April 2025.

Adapun, pembagian dividen dilakukan setelah  emiten manufaktur komponen otomotif ini sukses meraih penjualan stabil senilai Rp5,5 triliun pada tahun buku 2024. 

Pencapaian penjualan tersebut mengantarkan pada tumbuhnya laba inti tahun berjalan sebesar 4,2 persen atau naik dari Rp555.81 miliar menjadi Rp579.3 miliar di tahun 2024.

Penggerak catatan positif itu ditopang oleh segmen kendaraan roda dua  yang mencatatkan penjualan sebesar Rp3,3 triliun atau naik 11,9 persen YoY.  Dengan jumlah penjualan tersebut, segmen ini menyumbang 59 persen dari total penjualan DRMA.

Di satu sisi, DRMA terus giat mendiversifikasi portofolio produknya. Salah satu diversifikasi usaha yang tengah dikembangkan adalah Battery Energy Storage System (BESS). 

Langkah tersebut  telah dikembangkan di pabrik baru milik anak usaha Perseroan yaitu PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI).

BESS sendiri adalah baterai penyimpan energi yang umumnya digunakan untuk menyimpan energi dari panel surya. Di portofolio bisnis yang baru dirintis ini, DRMA   berhasil memasok BESS sebanyak 600 unit kepada salah satu pengembang perumahan.

Irianto Santoso menjelaskan, BESS merupakan sistem penyimpanan energi yang umumnya digunakan untuk menyimpan daya dari panel surya. Produk ini menandai langkah besar DRMA dalam memperluas cakupan bisnisnya ke sektor energi terbarukan.

Hal ini dilakukan untuk menyiapkan berbagai strategi di awal tahun 2025 untuk meningkatkan penjualan, salah satunya dengan menambah portofolio bisnis di luar sektor otomotif.

Selain itu, langkah tersebut diambil di tengah tantangan industri dan bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan baru yang menjanjikan.
 “Dengan tambahan sumber pendapatan baru ini, kami berharap kinerja tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Diversifikasi bisnis menjadi pilihan DRMA untuk membangun mesin penghasil pendapatan yang lebih tangguh dan berkesinambungan,” ujar Irianto melalui keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa, 4 Januari 2025.

DRMA juga telah mulai masuk ke segmen auxiliary battery. Sejak akhir 2024, Perseroan telah memproduksi auxiliary battery di bawah merek sendiri, yaitu DC Battery (bagian dari ekosistem Dharma Connect).

Berbeda dengan sebagian besar auxiliary battery yang beredar di pasar saat ini, DRMA fokus pada teknologi berbasis lithium, yang menawarkan daya tahan lebih lama dengan harga yang tetap kompetitif. 

Sekarang, seluruh penjualan produk ini masih ditujukan untuk pasar ekspor, namun DRMA tengah mengkaji potensi ekspansi ke pasar domestik.

Adanya tambahan pendapatan dari bisnis yang baru ini diharapkan akan memperkuat kemampuan Perseroan dalam mencapai target pertumbuhan penjualan 10 persen di tahun 2025.(*)