Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Hari ini Menguat ke 6.722, Saham Energi Topang Kenaikan

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menghijau di lebel 6.722. Di tengah kenaikan ini ternyata sektor energi dan keuangan mendominasi penompang utama.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 April 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Syahrianto
IHSG Hari ini Menguat ke 6.722, Saham Energi Topang Kenaikan Layar utama Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang menampilkan beberapa nama saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin, 28 April 2025. IHSG mencatat kenaikan sebesar 44,05 poin atau 0,66 persen, berakhir di level 6.722,97.

Sepanjang sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak di rentang antara level tertinggi 6.738,35 dan level terendah 6.678,92. Aktivitas pasar tercermin dari total volume transaksi sebesar 189,15 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp9,76 triliun. Jumlah transaksi yang tercatat sebanyak 1,19 juta, menunjukkan minat beli yang cukup kuat di pasar saham Indonesia.

Penguatan IHSG hari ini didorong oleh kenaikan signifikan pada beberapa saham, terutama dari sektor energi dan infrastruktur. PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) mencatatkan kenaikan harga saham tertinggi, melonjak 33,33 persen dan ditutup di harga Rp168.

PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) juga mencatatkan penguatan sebesar 27,27 persen ke harga Rp196, diikuti oleh PT Remala Abadi Tbk (DATA) yang naik 24,76 persen dan berakhir di harga Rp1.310.

Selain itu, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) mengalami kenaikan 24,27 persen dan ditutup di harga Rp640, sedangkan PT Grahaprima Sukses Mandiri Tbk (GTRA) naik 22,00 persen ke harga Rp122.

Meski mayoritas saham mengalami penguatan, sejumlah saham justru mencatatkan penurunan signifikan. PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) yang bergerak di sektor infrastruktur, turun 14,91 persen ke harga Rp388.

PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) dari sektor kesehatan mengalami penurunan 14,52 persen menjadi Rp159.

PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) di sektor properti turun 9,88 persen ke harga Rp146. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR) di sektor keuangan mengalami koreksi 8,90 persen, ditutup di harga Rp870.

Sementara itu, PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) yang berada di sektor konsumer, melemah 8,70 persen ke Rp21.

Kenaikan IHSG hari ini ditopang oleh beberapa sektor utama. Sektor energi mencatatkan kenaikan sebesar 1,30 persen, sektor keuangan naik 0,83 persen, dan sektor industri menguat 0,56 persen. Sebaliknya, sektor teknologi turun 0,53 persen, dan sektor basic industry melemah tipis 0,03 persen.

Kinerja positif dari sektor energi dan keuangan menjadi motor penggerak utama indeks, mengimbangi tekanan dari sektor teknologi dan industri dasar yang mengalami koreksi.

Fluktuasi IHSG hari ini juga dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas global serta sikap hati-hati investor menjelang rilis data ekonomi domestik yang lebih lengkap. Dengan nilai transaksi mencapai Rp9,76 triliun, pasar saham Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang positif meskipun beberapa saham mengalami tekanan jual.

Secara keseluruhan, sentimen pasar hari ini masih cukup konstruktif, dengan dominasi sektor energi dan keuangan yang mampu menjaga IHSG tetap di zona hijau. Pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan global dan domestik untuk menentukan arah perdagangan berikutnya.

Awal Pekan IHSG Cerah

Sebelumnya diberitakan, IHSG dibuka menguat sebesar 0,63 persen atau mengalami kenaikan 42 poin ke level 6.721 pada perdagangan sesi I, Senin, 28 April 2025.

Merujuk data perdagangan RTI Business, volume perdagangan di pembukaan hari ini mencapai 359,530 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp249.851 miliar.

Seiring menguatnya IHSG, sebanyak 285 saham turut berada di zona hijau, sementara 56 saham melemah, dan 227 saham mengalami stagnan. 

Adapun mengutip Stockbit, sejumlah saham mencatatkan kenaikan harga signifikan, seperti halnya PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) yang melonjak +22,83 persen ke level 5.650.

Di urutan kedua terdapat PT Agro Bahari Nusantara Tbk. (UDNG) yang mengalami kenaikan hingga +9,55 persen ke posisi 195. Lalu ada pula PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) dengan penguatan +7,69 persen menjadi 336.

Sedangkan PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) berada di peringkat keempat usai meningkat +10,68 perse ke level 570. Dan PT Boston Furniture Industries Tbk. (SOFA) melengkapi jajaran lima besar top gainer dengan kenaikan +8,70 persen ke level 50.

Dari sisi top loser, PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) berada di posisi teratas usai terkoreksi -14,91 persen ke level 388. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) mengikuti usai melemah -8,38 persen ke level 875.

Di peringkat ketiga terdapat PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) dengan pelemahan -9,88 persen ke 146, diikuti PT Cardig Aero Services Tbk. (CASS) merosot -5,13 persen ke 1.850.

Sementara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) bertengger di posisi terakhir lima besar usai mengalami koreksi -4,66 persen ke 920.

Dari 11 sektor utama, sektor kesehatan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar +0,81 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur (+0,74 persen) dan sektor keuangan atau finansial (+0,65 persen). 

Sementara itu, sektor teknologi yang kerap menjadi sorotan, hanya mencatatkan kenaikan tipis sebesar +0,13 persen.

Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG menguat sebesar sebesar 0,99 persen ke level 6.679 disertai volume pembelian.

“Pergerakannya pun masih mampu berada di atas M60. Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini sudah berada di akhir wave [a] dari wave B, sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji kembali 6,709-6,784. Selanjutnya, IHSG akan rawan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6,333-6,571,” kata Tim Analis MNC Sekuritas, Senin, 28 April 2025.

MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,373, 6,148. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,707, 6,877. (*)