KABARBURSA.COM - United Tractors Tbk (UNTR), kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan nilai kepada para pemegang saham melalui pembagian dividen yang signifikan.
Pada Jumat, 25 April 2025, pemegang saham menyetujui pembagian dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp1.484 per saham. Jumlah ini merupakan bagian dari total dividen tahunan sebesar sekitar Rp7,8 triliun, yang setara dengan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) sebesar 40 persen, tetap sama seperti pada tahun 2023.
Dividen final ini mengindikasikan dividend yield sebesar 6,4 persen, dihitung berdasarkan harga penutupan saham UNTR di sesi pertama perdagangan hari yang sama, yakni di level Rp23.175 per saham.
Sebelumnya, pada Oktober 2024, UNTR telah membagikan dividen interim sebesar Rp667 per saham. Dengan demikian, total dividen tahunan untuk tahun buku 2024 mencapai Rp2.151 per saham, menggabungkan dividen interim dan final.
Ini memberikan imbal hasil dividen kumulatif yang cukup menarik, terutama bagi investor yang mencari penghasilan pasif dari portofolio ekuitas mereka.
Dalam data dividen yang dirilis, UNTR menunjukkan rekam jejak distribusi dividen yang cukup konsisten, meskipun tidak selalu dilakukan dalam pola rutin setiap kuartal. Pembayaran dividen dilakukan dua kali setahun, dengan dividen interim biasanya dibagikan pada bulan Oktober dan dividen final pada bulan Mei tahun berikutnya.
Imbal hasil dari dividen ini juga sangat kompetitif, bahkan melampaui median industri. Berdasarkan data, dividend yield UNTR saat ini berada pada level 9,70 persen, lebih tinggi dibandingkan median industri yang tercatat 9,04 persen.
Pola pembagian dividen UNTR selama lima tahun terakhir menunjukkan stabilitas dan kecenderungan untuk mempertahankan tingkat pengembalian yang menarik kepada investor.
Pada tahun 2023, UNTR membagikan dividen interim sebesar Rp701 dan dividen final sebesar Rp6.185 per saham, menghasilkan yield sebesar 25,62 persen dan 22,54 persen secara berturut-turut.
Sementara pada tahun 2022, pembagian dividen juga terbilang konsisten dengan total dividen mencapai Rp1.723 per saham, terbagi dalam dividen interim Rp818 dan final Rp905.
UNTR juga memiliki jumlah laba ditahan yang kuat, memberi ruang untuk mempertahankan kebijakan dividen di masa mendatang tanpa mengganggu kesehatan keuangan internal.
Jika dilihat dari tren waktu, UNTR telah menunjukkan pertumbuhan pembayaran dividen yang signifikan, dengan lonjakan terbesar terjadi pada tahun buku 2022 dan 2023.
Meskipun tidak ada data eksplisit mengenai pertumbuhan dividen selama lima tahun berturut-turut, pembagian dividen dalam jumlah besar selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa UNTR berada dalam posisi keuangan yang sangat baik dan mampu memberikan hasil optimal bagi para pemegang sahamnya.
Kebijakan dividen UNTR mencerminkan strategi perusahaan yang bertanggung jawab dan terukur. Dengan mempertahankan payout ratio yang stabil, perusahaan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan reward kepada investor.
Imbal hasil dividen yang kompetitif juga menempatkan UNTR sebagai salah satu saham pilihan di sektor industri berat dan pertambangan bagi investor yang berorientasi pada dividen, apalagi dalam kondisi pasar yang cenderung mencari kestabilan dan pendapatan tetap.
Keseluruhan ini menggarisbawahi posisi UNTR sebagai emiten yang solid, dengan kebijakan dividen yang tidak hanya menarik, tetapi juga berkelanjutan.
Kinerja Keuangan UNTR FY24
Besarnya cuan dividen yang rencananya akan dibagikan UNTR ini ternyata tidak sejalan dengan kinerja keuangannya. United Tractors Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,94 triliun pada kuartal keempat tahun 2024 (4Q24), mencatat penurunan sebesar 35 persen secara kuartalan (QoQ) dan 25,1 persen secara tahunan (YoY).
Penurunan laba ini membuat total laba bersih sepanjang tahun 2024 (FY24) mencapai Rp19,5 triliun, atau menurun 5,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski mengalami penurunan, pencapaian ini masih sesuai dengan proyeksi yang telah dibuat oleh analis, karena memenuhi 101 persen dari estimasi Stockbit dan 100,7 persen dari konsensus pasar.
Faktor utama yang mendorong penurunan laba bersih pada kuartal keempat adalah penurunan margin laba kotor yang tercatat sebesar 23,3 persen, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di level 25,2 persen.
Penurunan margin ini terjadi di tengah kondisi pendapatan yang relatif stagnan, hanya turun 0,5 persen secara kuartalan, sementara beban pokok pendapatan mengalami kenaikan sebesar 2,1 persen. Kombinasi antara stagnasi pendapatan dan peningkatan beban tersebut memberikan tekanan pada profitabilitas UNTR di akhir tahun.
Selain itu, pendapatan lain-lain yang sebelumnya menjadi salah satu penopang laba justru mengalami pembalikan pada kuartal keempat 2024. UNTR mencatat rugi pada pos ini sebesar Rp1,1 triliun, berbeda jauh dengan kuartal sebelumnya yang mencatat keuntungan Rp1,3 triliun.
Salah satu komponen terbesar dari kerugian ini berasal dari pergerakan nilai tukar, di mana UNTR mengalami kerugian kurs sebesar Rp703 miliar, berbalik dari keuntungan Rp810 miliar pada kuartal sebelumnya.
Di luar segmen operasional utama, UNTR juga mencatat kerugian non-operasional sebesar Rp301 miliar yang berkaitan dengan penghentian kegiatan evaluasi, eksplorasi, dan penambangan di beberapa lokasi dalam segmen pertambangan emas.
Meski di saat yang sama produksi emas meningkat sebesar 19,6 persen dan produksi nikel naik 51,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, kerugian ini tetap menekan kinerja segmen pertambangan mineral lainnya.
Hal ini tercermin dalam penurunan laba sebelum pajak pada segmen tersebut yang turun tajam sebesar 76,4 persen secara kuartalan, meskipun harga emas mengalami kenaikan.
Memasuki tahun 2025, performa keuangan UNTR diperkirakan akan dipengaruhi oleh dinamika di sektor pertambangan dan alat berat, termasuk permintaan terhadap peralatan dan jasa penambangan, serta pergerakan harga komoditas utama seperti batu bara, emas, dan bijih nikel.
UNTR sendiri telah memberikan panduan operasional untuk tahun 2025 sebagai bagian dari perencanaan bisnisnya ke depan.
Dengan capaian laba bersih yang masih dalam jalur ekspektasi meskipun mengalami tekanan di kuartal akhir, UNTR menutup tahun 2024 dengan fundamental yang tetap kuat, serta menunjukkan kemampuan untuk menavigasi fluktuasi dari sisi operasional maupun eksternal seperti pergerakan nilai tukar dan tantangan dalam segmen pertambangan.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.