KABARBURSA.COM - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menetapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun pada 2025.
Direktur Garudafood, Robert Chandrakelana Adjie mengatakan perusahaan merencanakan anggaran tersebut untuk melakukan sejumlah ekspansi
"Baik penambahan kapasitas produksi maupun kapasitas gudang" ujarnya dalam acara public expose secara virtual, Kamis, 24 April 2025.
Adapun sumber anggaran itu, Robert menyebut pendanaan didapat GOOD melalui kombinasi antara cash flow dan kredit bank yang telah menjadi rekaman perseroan selama ini.
Sementara itu Direktur GOOD lainnya, Fransiskus Johny Soegiarto menyampaikan pihaknya akan terus malekikan pengembangan usaha sebagai strategi di tahun ini.
Salah satu langkah yang dicanangkan ialah melahirkan produk terbaru. Selain itu, kata Fransiskus, perusahaan juga akan mencari channel terbaru.
"Terutama dengan mengembangnya channel-channel di kantin sekolah maupun l beberapa tempat wisata di daerah yang dicari oleh konsumen," katanya dalam kesempatan serupa.
Selanjutnya, GOOD juga bakal melakukan inovasi terhadap produknya melalui proses produksi hingga pemasaran produk guna memperluas pangsa pasar perusahaan.
"Selain itu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mengelola biaya produksi yang lebih efisien, dengan melakukan program mencari value cost reduction program," jelasnya.
Lebih jauh Fransiskus memaparkan, saat ini GOOD masih berfokus di pasar Asia Tenggara. Terbaru, perusahaan telah memasukan Vietnam sebagai partner tambahan.
Alasan GOOD memilih Vietnam, dijelaskan dia, adalah karena negara ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
"Kami bekerja dengan salah satu distributor di Vietnam untuk mengembangkan produk kita dengan menggunakan brand Garuda dan Gary," terangnya.
Sementara itu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), GOOD menetapkan bakal membagikan dividen sebesar Rp350,33 miliar kepada pemilik saham yang terdaftar hingga 7 Mei 2025 dan akan dibagikan pada 21 Mei 2025
Adapun nilai dividen tersebut setara dengan 56,10 persen yang diambil dari lahan bersih GOOD tahun buku 2024 yang sebesar Rp687,19 miliar.
Catatan Kinerja Saham
Mengutip Stockbit pada Jumat, 25 April 2025 pukul 10:00 WIB, saham GOOD berada di zona hijau dengan penguatan 1,64 persen atau naik 6 poin ke level 372.
Saham GOOD sendiri mencatatkan performa fundamental yang relatif solid. Berdasarkan data Stockbit, GOOD memperlihatkan kekuatan di sejumlah indikator solvabilitas dan profitabilitas.
Dalam satu tahun terakhir, saham GOOD mencatat penurunan harga sebesar -8,70 persen, sementara untuk periode tiga tahun return harga saham turun lebih dalam hingga -31,89 persen. Tetapi dalam sebulan terakhir saham ini mencatatkan kinerja positif dengan peforma 1,61 persen.
Jika melihat lebih jauh ke belakang, saham GOOD sesungguhnya memiliki catatan impresif dalam jangka panjang. Dalam lima tahun terakhir, harga saham GOOD justru meningkat 52,42 persen.
Dari sisi struktur keuangan, GOOD menunjukkan profil yang sehat. Current ratio berada di level 1,37, sementara quick ratio tercatat 0,83, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tetap cukup solid.
Debt to equity ratio sebesar 0,54 juga menunjukkan bahwa struktur modal perusahaan relatif konservatif, dengan proporsi utang yang tidak terlalu membebani terhadap ekuitas.
Dalam aspek profitabilitas, emiten ini membukukan Return on Equity (ROE) sebesar 17,19 persen, angka yang cukup atraktif di sektor konsumer, yang umumnya memiliki margin tinggi namun pertumbuhan yang moderat. Sementara itu, Return on Assets (ROA) tercatat 7,41 persen, memperlihatkan efisiensi yang cukup baik dalam penggunaan aset.
Gross profit margin perusahaan mencapai 28,17 persen, dengan operating margin di level 7,37 persen, dan net profit margin sebesar 3,71 persen.
Meski margin bersih relatif tipis, ini masih dalam batas wajar untuk emiten di sektor produk konsumen cepat saji yang beroperasi di pasar dengan tingkat persaingan tinggi.
Keputusan Pembagian Dividen
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp331,92 miliar atau Rp9 per saham. Dividen tersebut mencakup 57,19 persen dari laba tahun buku 2023 dan akan dibagikan secara tunai kepada pemegang saham yang terdaftar pada 15 Mei 2024.
Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja, menyatakan bahwa keputusan pembagian dividen telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perusahaan serta antisipasi risiko di masa mendatang.
Garudafood telah mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2023 dengan laba bersih yang mencapai Rp580,41 miliar, meningkat 36,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba tersebut merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Seperti dalam keterangan di Jakarta, Rabu 1 Mei 2024.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pengelolaan biaya operasional yang baik, termasuk pengendalian biaya bahan baku produksi, bahan kemas, dan logistik.
Selama tahun 2023, Garudafood telah menjalankan berbagai rencana kerja dan inisiatif strategis untuk mengembangkan usahanya. Perusahaan siap mencetak pencapaian yang sama di tahun 2024 meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti volatilitas harga bahan baku, regulasi yang berpotensi menghambat usaha, perlambatan pertumbuhan ekonomi, persaingan bisnis yang meningkat, perubahan perilaku konsumen, dan transisi pemerintahan baru.
Garudafood berkomitmen untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui berbagai strategi, seperti fokus pada ekspansi saluran distribusi, pengembangan produk baru, digitalisasi logistik, dan peningkatan layanan di sektor jasa makanan.
Perusahaan juga menekankan pentingnya inovasi dalam semua aspek bisnisnya, termasuk produksi, pemasaran, dan proses bisnis, serta implementasi program keberlanjutan dari aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Dengan semangat "Leading in Innovation", Garudafood berupaya memenuhi harapan para pemangku kepentingan dengan menghasilkan produk berkualitas, berinovasi, dan berkelanjutan sepanjang tahun 2024.(*)