Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

UNVR Catat Laba Rp1,24 Triliun: Margin Pulih, Saham Menguat

Laba bersih Unilever Indonesia naik signifikan secara kuartalan, margin operasi membaik, sinyal teknikal menunjukkan tren positif meski pendapatan masih tertekan.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 April 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Syahrianto
UNVR Catat Laba Rp1,24 Triliun: Margin Pulih, Saham Menguat Gedung Unilever Indonesia. (Foto: Dok. Unilever)

KABARBURSA.COM - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,24 triliun pada kuartal I 2025, turun 15 persen secara tahunan (year on year/yoy) namun melonjak 245 persen dibanding kuartal sebelumnya (quarter on quarter/qoq). Capaian ini melampaui ekspektasi analis pasar, setara 32 persen dari proyeksi laba bersih tahun penuh 2025 versi konsensus.

Peningkatan kinerja laba bersih ini ditopang oleh perbaikan signifikan di sisi margin, hasil dari program efisiensi yang dilakukan sejak paruh kedua tahun lalu. Meski dari sisi pendapatan belum pulih sepenuhnya, langkah-langkah transformasi biaya mulai menunjukkan dampak nyata terhadap profitabilitas.

Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren, menyatakan bahwa capaian ini menguatkan pandangan bahwa “kinerja terburuk UNVR kemungkinan sudah terlewati.” 

Dalam penilaiannya, sinyal awal pemulihan terlihat dari penguatan margin dan penurunan tajam pada beban operasional, khususnya biaya tenaga kerja. Namun ia menekankan, agar pemulihan harga saham dapat berlanjut, pertumbuhan pendapatan harus menjadi katalis berikutnya.

Dari sisi margin, UNVR mencatatkan gross profit margin (GPM) sebesar 48,2 persen pada kuartal I 2025, naik dibandingkan 44,5 persen pada kuartal IV 2024, meskipun masih sedikit di bawah GPM kuartal I 2024  yang mencapai 49,9 persen. Pemulihan lebih kuat terlihat pada operating profit margin (OPM) yang tercatat 17,1 persen, melonjak dari 6,7 persen di kuartal sebelumnya.

Kenaikan margin ini terutama ditopang oleh pengurangan signifikan pada beban salary, yang turun 46 persen yoy dan 71 persen qoq, menyusul berakhirnya komponen biaya satu kali (one-off) terkait program pengurangan karyawan yang dilakukan tahun lalu.

Belanja promosi dan distribusi pun tercatat stabil dan terkendali, dengan advertising & promotion berada di level 9,2 persen dari total pendapatan. Efisiensi ini menjaga daya dorong profit tanpa mengorbankan eksposur merek di pasar konsumen.

Di sisi top line, UNVR masih menghadapi tekanan. Pendapatan tercatat sebesar Rp9,47 triliun, turun 6 persen secara tahunan, meskipun naik 23 persen dibanding kuartal sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya volume penjualan domestik sebesar 8 persen yoy, meski harga jual rata-rata (ASP) meningkat tipis sebesar 1,3 persen yoy.

Secara segmen, kinerja ‘Home and Personal Care’ tertekan lebih dalam, mencatat penurunan pendapatan sebesar 9 persen yoy. Namun, segmen ini menunjukkan peningkatan margin laba kotor ke 50,2 persen, naik signifikan dari 44,9 persen pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, segmen ‘Foods and Refreshment’ lebih stabil, hanya turun 1 persen yoy.

Dalam earnings call terakhir, manajemen UNVR menyatakan bahwa efek penuh dari pembenahan strategi dan transformasi operasional akan lebih terlihat pada paruh kedua 2025. 

Edi Chandren pun menegaskan pentingnya realisasi pertumbuhan pendapatan sebagai kunci untuk mendukung kelanjutan pemulihan kinerja saham.

“Setelah pembenahan biaya, tantangan berikutnya bagi UNVR adalah memulihkan momentum penjualan. Jika itu tercapai, maka potensi pemulihan harga saham bisa berlanjut secara lebih sehat,” ujarnya.

Saat ini, saham UNVR telah menguat 17 persen dalam sebulan terakhir, mengungguli IHSG yang hanya naik sekitar 8 persen dalam periode sama.

Dengan margin yang mulai pulih, struktur biaya yang lebih ramping, dan strategi operasional yang diarahkan ke efisiensi jangka panjang, UNVR memasuki kuartal II 2025 dengan fondasi yang lebih baik. Namun dengan tekanan kompetisi dan konsumsi yang belum sepenuhnya pulih, tantangan untuk mempertahankan momentum pertumbuhan tetap terbuka di paruh tahun mendatang.

Teknikal Saham UNVR

Di tengah pemulihan kinerja fundamental, sinyal teknikal saham UNVR juga menunjukkan kecenderungan yang positif. Berdasarkan data per 24 April 2025, indikator teknikal secara keseluruhan mengarah pada sinyal “sangat beli” (strong buy), dengan 8 indikator mendukung aksi beli, 1 indikator jual, dan tanpa indikator netral.

Indikator Relative Strength Index (RSI) berada pada level 64,5, menandakan momentum beli yang kuat namun belum memasuki zona jenuh beli. Indikator MACD menunjukkan sinyal bullish dengan nilai positif 32,36, dan Average Directional Index (ADX) sebesar 25,8 mengonfirmasi tren yang menguat. Sementara itu, indikator seperti Williams %R (-5,56) dan Stochastic RSI (100) sudah berada di zona overbought, mengindikasikan bahwa dalam jangka pendek, saham berpotensi mengalami konsolidasi teknikal.

Dari sisi moving average, delapan indikator berada di zona beli dan empat memberikan sinyal jual, terutama pada MA100 dan MA200 yang masih mencerminkan pergerakan historis yang berat. Harga saat ini berada di atas rata-rata MA5 hingga MA50, yang memperkuat sinyal tren naik jangka pendek dan menengah. Nilai pivot point klasik berada di Rp1.422, dengan resistance pertama (R1) di Rp1.454 dan resistance kuat di sekitar Rp1.514.

Dengan kombinasi antara fundamental yang mulai pulih dan indikator teknikal yang mendukung tren positif, saham UNVR berpotensi menarik minat investor yang mencari peluang pemulihan di sektor barang konsumen. Namun, kondisi overbought pada sejumlah indikator teknikal perlu diperhatikan sebagai sinyal untuk tetap disiplin dalam manajemen risiko. (*)