Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

SMIL Gelar Expose Insidentil: Ekspansi dan Transisi Energi

Ekspansi ke Indonesia Timur, dan komitmen terhadap efisiensi serta kepuasan pelanggan.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 April 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Pramirvan Datu
SMIL Gelar Expose Insidentil: Ekspansi dan Transisi Energi Tangkapan layar Presiden Direktur PT Sarana Mitra Luas Tbk dalam kode saham SMIL, Hadi Suhermin dalam acara Public Expose (Pubex) insidentil secara daring hari ini Kamis, 24 April 2025. Desty Luthfiani/KabarBursa.com

KABARBURSA.COM – PT Sarana Mitra Luas Tbk dalam kode saham SMIL menggelar Public Expose (Pubex) insidentil secara daring hari ini Kamis, 24 April 2025, pukul 10.00 WIB membahas kinerja keuangan terkini Perseroan, kondisi bisnis terbaru, rencana bisnis ke depan, serta analisa manajemen terkait pergerakan harga saham SMIL.

Presiden Direktur SMIL, Hadi Suhermin, menjelaskan bahwa perseroan tengah memaksimalkan potensi bisnis sewa alat berat, khususnya forklift listrik, sebagai bagian dari transisi menuju energi ramah lingkungan. “Kami mengoptimalkan kapasitas rental dan meng-upgrade unit forklift untuk menangkap potensi pasar jasa sewa forklift di Indonesia,” kata Hadi secara daring di Jakarta pada Kamis, 24 April 2025.

Strategi kedua, lanjutnya, adalah ekspansi penetrasi pasar ke wilayah potensial di Indonesia Timur. “Kami sudah melakukan pemasaran di Surabaya dan Kalimantan. Hasilnya positif dengan beberapa pelanggan yang berhasil kami dapatkan,” ujarnya.

Ketiga, SMIL akan terus berinovasi dengan konversi armada dari bahan bakar fosil ke listrik, terutama dengan penggunaan lithium battery yang dinilai lebih efisien dibanding baterai timbal-asam (lead-acid). “Langkah ini sejalan dengan komitmen kami terhadap green energy dan efisiensi operasional,” tambahnya.

Langkah keempat adalah memperluas basis pelanggan dengan menyasar sektor-sektor industri baru. “Kami edukasi pelanggan yang sebelumnya belum menggunakan forklift listrik agar memahami efisiensinya,” jelas Hadi.

SMIL menjaga struktur permodalan yang sehat dan likuid untuk mendukung ekspansi jangka panjang. Keenam, perusahaan juga memastikan standar prosedur operasional dan kualitas layanan tetap tinggi untuk memberikan nilai maksimal bagi pelanggan. 

Terkait pergerakan saham, sejak 11 hingga 17 April 2025, harga saham SMIL naik sekitar 15 persen, dari Rp440 menjadi Rp505. Volume perdagangan juga meningkat signifikan dari 90 juta lembar menjadi 158 juta lembar saham.

Menanggapi fluktuasi tersebut, manajemen menyampaikan bahwa tidak ada informasi material, fakta penting, atau rencana aksi korporasi yang belum diungkap ke publik. “Kami tidak mengetahui adanya aktivitas perdagangan saham yang tidak wajar dan pemegang saham utama juga belum memiliki rencana aksi korporasi terkait kepemilikannya,” ujar dia.

Kinerja Semester Pertama 2024

PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) mencatatkan pendapatan sebesar Rp178 miliar pada semester I tahun 2024. Angka ini meningkat 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp173 miliar. Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, menilai kinerja perusahaan masih sesuai dengan target tahun 2024.

“Perseroan mensyukuri kinerja sepanjang semester pertama 2024 yang terus tumbuh. Meskipun terjadi penurunan profitabilitas yang merupakan dampak langsung dari peningkatan biaya depresiasi akibat penambahan dan peremajaan unit, terutama forklift listrik yang permintaannya terus meningkat seiring kebutuhan penerapan ESG,” ujar Hadi. 

Hadi menjelaskan bahwa kebijakan strategis ini diambil untuk memastikan ketersediaan unit sesuai permintaan pelanggan. Pada awal semester kedua 2024, SMIL memperoleh kontrak baru dari HM Sampoerna untuk penyewaan forklift dengan masa kontrak hingga Desember 2028.

Melalui kontrak tersebut, SMIL menyediakan lebih dari 50 unit forklift, termasuk counter balance, reach truck single deep, dan double deep. Selain itu, SMIL juga menyuplai 22 unit Material Handling Equipment (MHE) untuk mendukung operasional HM Sampoerna.

Pada sisi neraca, aset perusahaan per 30 Juni 2024 meningkat 0,8 persen menjadi Rp884 miliar dibandingkan Desember 2023 yang sebesar Rp877 miliar. Sementara itu, liabilitas per 30 Juni 2024 menurun signifikan sebesar 15,5 persen menjadi Rp160 miliar dari posisi Desember 2023 yang sebesar Rp190 miliar, menunjukkan perbaikan dalam manajemen arus kas operasional dan penurunan hutang. Ekuitas perseroan juga bertumbuh hingga Juni 2024 mencapai Rp723 miliar.

Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan SMIL, Winston Suhermin, menyampaikan bahwa perseroan tetap optimis mempertahankan kinerja positif pada semester II 2024 dan mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini.

“Kami menargetkan kenaikan penjualan sebesar 25 persen menjadi sekitar Rp420 miliar, mengingat adanya pertumbuhan permintaan forklift, dengan estimasi pencapaian laba bersih sekitar Rp100 miliar. Pencapaian pada semester I-2024 menunjukkan perkembangan positif untuk mencapai target tersebut,” kata Winston.

Ia menambahkan, perseroan berencana melakukan aksi korporasi pada semester II berupa penerbitan obligasi untuk mendukung ekspansi usaha pada tahun 2024.

Hadi Suhermin kembali menegaskan optimisme dalam pencapaian target tahun 2024. “Kami optimis menghadapi semester II, didukung oleh rencana aksi korporasi penerbitan obligasi. Perseroan menunjukkan kekuatan dan stabilitas keuangan yang luar biasa. Dikombinasikan dengan kontrak baru dari klien strategis, ini menempatkan kami pada posisi yang baik untuk mencapai target tahun 2024 dan mendorong inovasi serta pertumbuhan industri,” ujarnya.(*)