KABARBURSA.COM - Dalam beberapa pekan terakhir, harga emas dunia mencetak rekor tertinggi, menembus level psikologis baru seiring memuncaknya ketidakpastian global dan ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat.
Di tengah momentum ini, saham-saham emiten tambang emas di bursa Tanah Air mulai mendapatkan sorotan, tak terkecuali PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).
Lalu, dengan valuasi yang tampak menarik dan tren emas yang sedang bullish, pertanyaannya: Apakah ini saat yang tepat bagi investor pemula untuk mulai mengoleksi saham PSAB?
Jika kita melihat dari sisi valuasi, saham PSAB saat ini memang tergolong atraktif. PEG Ratio-nya hanya 0,28, yang mengindikasikan bahwa saham ini masih undervalued terhadap pertumbuhan labanya.
Rasio EV/EBITDA berada di angka 5x, yang masih di bawah rata-rata industri tambang, dan ini menunjukkan bahwa PSAB menjalankan operasionalnya dengan efisien. Selain itu, tingkat pengembalian terhadap modal yang diinvestasikan (ROIC) tercatat sebesar 14,1 persen dan ROCE mencapai 9,25 persen.
Angka-angka ini memberi sinyal bahwa manajemen cukup mampu mengelola modal secara produktif dan efisien.
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG), valuasi PSAB juga terlihat relatif murah. IHSG memiliki PE Ratio TTM di kisaran 7,87, sementara PSAB memang tampak lebih tinggi di angka 56,34x. Namun, ini disebabkan oleh laba bersih perusahaan yang sempat menipis akibat tekanan sebelumnya.
Seiring pulihnya laba PSAB, rasio ini berpotensi menurun secara signifikan. Meski demikian, ada hal penting yang tak boleh luput dari perhatian: rasio likuiditas PSAB masih cukup lemah.
Current Ratio-nya hanya 0,80 dan Quick Ratio sebesar 0,51. Ini menunjukkan bahwa perusahaan cukup ketat dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yang tentu menjadi pertimbangan risiko tambahan bagi investor.
Saham PSAB sendiri sudah mencatat kenaikan signifikan, yakni sebesar 35,9 persen sejak awal tahun dan bahkan mencapai 68,25 persen dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Secara teknikal, saham ini sedang berada dalam tren naik (bullish).
Namun, kondisi ini tetap menyimpan potensi koreksi, terutama jika terjadi euforia berlebihan atau pelemahan mendadak pada harga emas dunia. Untuk investor pemula, penting sekali untuk tidak terbawa oleh FOMO (Fear of Missing Out) dan tetap mempertahankan pendekatan yang rasional dalam mengambil keputusan investasi.
Jika tertarik dengan saham PSAB dan percaya pada prospek harga emas dalam jangka menengah hingga panjang, maka langkah paling bijak adalah dengan masuk secara bertahap. Hindari keputusan untuk langsung all-in; belilah saham ini dalam porsi kecil agar terhindar dari risiko membeli di puncak harga.
Strategi dollar-cost averaging bisa sangat efektif dalam kondisi seperti ini. Strategi ini cocok untuk investor yang yakin bahwa harga emas akan terus naik, karena volatilitas harga akan lebih tersebar dan risiko pun lebih terkontrol.
Menentukan target take profit dan batas cut loss juga menjadi hal krusial. Misalnya, bisa mengambil keuntungan jika harga naik 30-50 persen, atau menetapkan batas kerugian maksimal sebesar 10 persen dari modal.
Selain itu, jangan pernah mengandalkan satu saham saja. Diversifikasi portofolio tetap penting agar dapat menyeimbangkan potensi keuntungan dan risiko. Campurkan kepemilikan saham PSAB dengan sektor lain seperti konsumer, perbankan, atau infrastruktur.
Jadi, apakah ini waktunya masuk? Jika sudah mempelajari fundamental PSAB, percaya bahwa harga emas masih punya ruang untuk naik, siap menghadapi fluktuasi jangka pendek, dan memiliki rencana investasi yang jelas, maka ya — ini bisa menjadi momen menarik untuk mulai mengoleksi saham PSAB.
Namun, tetaplah bijak. Gunakan pendekatan bertahap dan kendalikan ekspektasi. Naiknya harga emas memang bisa menjadi katalis positif, tapi keberhasilan investasi tetap bergantung pada strategi dan kedisiplinan dalam mengelola risiko.
Saham Moncer
Pada perdagangan hari ini, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menunjukkan pergerakan yang menarik dengan harga penutupan di level 318, mencatatkan kenaikan sebesar 12 poin atau sekitar 3,92 persen.
Dengan harga pembukaan 316, saham ini bergerak cukup dinamis di pasar, mencatatkan harga tertinggi di 322 dan terendah di 314. Volume perdagangan saham PSAB tercatat sebesar 1,49 juta lot, dengan total nilai transaksi mencapai Rp47,5 miliar.
Dari sisi teknikal, pergerakan saham PSAB hari ini menunjukkan potensi kenaikan yang masih cukup solid. Meskipun sempat tertekan di level terendahnya, harga saham berhasil bangkit dan mencatatkan kenaikan yang signifikan.
Angka 318 menjadi titik rata-rata pergerakan hari ini, yang memberikan indikasi bahwa minat pasar terhadap saham ini masih cukup tinggi. Hal ini bisa diartikan sebagai sinyal positif, terutama dalam konteks optimisme pasar terhadap sektor tambang emas, yang sedang menunjukkan kinerja yang baik seiring dengan lonjakan harga emas dunia.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun PSAB menunjukkan pergerakan yang positif, level harga saat ini masih terbilang cukup volatile, dengan batasan harga atas (ARA) di 382 dan harga bawah (ARB) di 262. Artinya, meskipun ada potensi untuk terus bergerak naik, risiko penurunan harga juga tetap ada, terutama jika terjadi fluktuasi harga emas yang mendalam. Oleh karena itu, investor perlu bijak dalam menyikapi pergerakan harga saham ini.
Secara keseluruhan, meskipun saham PSAB hari ini menunjukkan kinerja yang baik, dengan kenaikan harga yang cukup signifikan, penting bagi para investor untuk mempertimbangkan aspek volatilitas yang ada.
Dengan harga yang bergerak di sekitar level rata-rata 318, pergerakan saham PSAB ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk memantau tren lebih lanjut dan menentukan langkah selanjutnya, baik itu dalam bentuk akumulasi saham atau strategi lain yang sesuai dengan profil risiko masing-masing investor.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.