Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Sektor Bahan Baku Topang Penguatan IHSG di Level 6.453

Kinerja yang baik ini ditopang oleh beberapa sektor yang mencatatkan kinerja yang baik pada perdagangan sesi I ini.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 21 April 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Pramirvan Datu
Sektor Bahan Baku Topang Penguatan IHSG di Level 6.453 Suasana main hall Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga menampilkan layar utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 11 Februari 2025. Foto: Abbas Sandji/KabarBursa.com

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin, 21 April 2025, naik sebesar 15,55 poin atau setara 0,24 persen ke level 6.453,82 pada perdagangan sesi I ini.

Sepanjang sesi pagi, indeks bergerak stabil di rentang 6.438,27 hingga 6.458,86, mencerminkan respons positif investor terhadap stabilitas global serta ekspektasi kebijakan moneter domestik yang tetap akomodatif. Volume transaksi tercatat sebanyak 2,57 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp165,97 miliar dari 25.960 kali transaksi.

Pada perdagangan pagi hari ini ada sejumlah saham yang menduduki peringkat lima besar di jajaran top gainers. Sejumlah saham mencatatkan penguatan signifikan, dipimpin oleh PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) yang naik 11,11 persen ke harga Rp1.400 per saham. Perusahaan ini bergerak di sektor barang konsumen siklikal, khususnya dalam distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan dan kecantikan. 

Selanjutnya, saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) menguat 9,94 persen ke Rp398. Emiten ini merupakan pemain di sektor properti dan real estat, terutama dalam pengembangan kawasan industri dan perumahan. 

Kenaikan juga terjadi pada saham PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) yang naik 9,82 persen ke Rp123, perusahaan yang beroperasi di sektor barang konsumen non-siklikal, fokus pada industri perikanan dan hasil laut. 

PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), yang berada di sektor teknologi informasi dan komunikasi dengan layanan logistik digital dan infrastruktur jaringan, ikut naik 9,52 persen ke Rp115. 

Adapun PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP), perusahaan pelayaran yang bergerak di sektor transportasi dan logistik laut, tercatat naik 8,60 persen ke Rp1.895.

Di sisi lain, ada sejumlah saham yang mengalami tekanan jual menekan beberapa saham, mereka masuk jajaran top losers termasuk PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) yang turun 9,63 persen ke Rp244. Emiten ini berkecimpung di sektor industri dasar, khususnya dalam manufaktur material bangunan. 

Penurunan juga dialami oleh PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), perusahaan media periklanan dan komunikasi pemasaran terpadu dari sektor teknologi, yang turun 9,55 persen ke Rp710. 

PT Era Graharealty Tbk (IPAC), emiten dari sektor properti dan real estat yang mengembangkan perumahan dan kawasan niaga, turun 9,52 persen ke Rp114. 

Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), salah satu pemain utama di sektor energi yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, anjlok 8,97 persen ke Rp22.575. 

Penurunan juga tercatat pada PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), perusahaan penyedia solusi digital dan perangkat lunak dari sektor teknologi, yang melemah 7,20 persen ke Rp116.

Alasan IHSG pagi ini menghijau ditopang oleh kinerja yang baik dari beberapa sektor. Penguatan tertinggi terjadi pada sektor barang baku yang naik 1,01 persen, disusul sektor kesehatan sebesar 0,50 persen, dan sektor industri naik 0,45 persen. Sektor infrastruktur turut menguat 0,32 persen, sementara sektor energi naik 0,29 persen. Sektor properti dan barang konsumen siklikal masing-masing naik 0,28 persen dan 0,06 persen. 

Di sisi lain, sektor teknologi masih mencatat penurunan sebesar 0,29 persen, sektor barang konsumen non-siklikal turun 0,12 persen, dan sektor keuangan melemah tipis 0,04 persen.

Ada sejumlah 237 saham mengalami penguatan, 156 saham anjlok dan 217 saham stagnan.

0000000000000

Diberitakan sebelumnya, IHSG di awal pekan depan, Senin, 21 April 2025, menunjukkan tanda-tanda rebound yang positif. Ada potensi untuk menembus resistance penting di level 6.510. Apabila berhasil melewati titik ini, pasar berpeluang menguat lebih jauh menuju target jangka menengah di area 7.195. 

Optimisme ini diperkuat oleh konfirmasi sinyal beli dari indikator teknikal seperti MACD dan Parabolic SAR yang saat ini berada dalam tren positif. Indikator RSI juga berada di level netral 50.8, memberikan ruang gerak lebih lanjut untuk reli, sementara indikator stochastic sudah mulai bergerak naik, menambah keyakinan atas potensi penguatan.

Namun, menurut analisis tim riset Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu, 19 April 2025, meskipun tren jangka pendek terlihat menjanjikan, IHSG masih menghadapi hambatan teknikal berupa resistance dari Gann fan lines 4/1 dan zona darvas box. Jika tekanan jual muncul, koreksi bisa terjadi menuju area Fibonacci retracement (FR) 50 persen di 6.187 atau bahkan FR 61.8 persen di 6.115. 

Dalam konteks Minervini Trend Score, IHSG baru mencatat skor 1 dari 8, mengindikasikan tren belum sepenuhnya kuat. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas jangka pendek.

Berdasarkan pivot mingguan, level support utama IHSG berada di 6.275 hingga 6.000, sementara resistance kuat berada di area 6.550, 6.661, hingga 6.825.(*)