Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Menguat, Saham ROTI Melempem: Rekomendasinya?

Indeks Harga Saham Gabungan kembali menguat ke level 6.409. Kali ini semua sektor hampir mengalami kenaikan dan penjadi penopang indeks.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 17 April 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Yunila Wati
IHSG Dibuka Menguat, Saham ROTI Melempem: Rekomendasinya? IHSG pagi ini dibuka menguat. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Kamis, 17 April 2025, naik 9,07 poin atau 0,14 persen ke level 6.409,13. 

Sepanjang awal sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.412,86 sebelum bergerak melemah hingga level terendah di 6.399,52.

Total volume transaksi tercatat sebesar 3,27 juta lot dengan nilai perdagangan Rp256,74 miliar dari 32.510 transaksi di seluruh pasar.

Sejumlah saham masuk ke jajaran top gainers dengan kinerja yang cukup baik. Saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan di awal perdagangan di antaranya adalah PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) dari sektor infrastruktur yang melonjak 20,22 persen ke harga Rp107.

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) dari sektor kesehatan yang naik 15,83 persen ke Rp161, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) dari sektor energi yang menguat 15,04 persen ke Rp306, PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) dari sektor infrastruktur yang naik 14,55 persen ke Rp126, dan PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) dari sektor industri yang naik 8,25 persen ke Rp105.

Selain itu ada sejumlah saham yang terkoreksi masuk ke jajaran top losers. Adapun saham-saham yang mengalami pelemahan antara lain PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dari sektor barang konsumsi non-siklikal yang turun 8,90 persen ke Rp870, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) dari sektor industri yang melemah 6,72 persen ke Rp625.

PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) dari sektor properti yang melemah 6,00 persen ke Rp282, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) dari sektor teknologi yang turun 5,77 persen ke Rp98, dan PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) dari sektor teknologi yang turun 5,41 persen ke Rp420.

Dari sisi sektoral, mayoritas sektor mencatatkan penguatan dengan sektor infrastruktur memimpin kenaikan sebesar 1,13 persen, disusul sektor barang baku yang naik 0,73 persen, sektor transportasi naik 0,40 persen, sektor kesehatan naik 0,26 persen, sektor properti naik 0,28 persen, sektor energi naik 0,12 persen, dan sektor keuangan naik 0,16 persen. 

Sektor teknologi tercatat naik tipis 0,05 persen. Sementara itu, sektor industri turun 0,49 persen, sektor barang konsumsi non-siklikal turun 0,23 persen, dan sektor barang konsumsi siklikal melemah 0,11 persen.

Pada perdagangan pagi ini ada sejumlah 180 saham mengalami penguatan, 113 saham melemah dan 221 saham stagnan.

ROTI Tergelincir ke Rp870, Peluang Emas di Balik Tekanan Harga?

Saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) tengah menjadi perhatian setelah mencatat penurunan tajam pada perdagangan pagi ini, turun 8,90 persen ke level Rp870. Meski terlihat mengkhawatirkan bagi sebagian pelaku pasar, kondisi ini justru dapat menjadi peluang menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang. Berikut ini adalah ulasan lengkap berdasarkan analisis teknikal terkini.

Harga saham ROTI saat ini berada di bawah dua rata-rata pergerakan penting: MA50 dan MA200. MA50 berada di kisaran Rp930,70, sementara MA200 berada lebih tinggi di Rp982,10. Posisi harga yang bergerak di bawah kedua garis rata-rata ini menandakan bahwa saham ROTI sedang berada dalam tren turun jangka menengah hingga panjang. Namun, pelemahan ini tidak selalu berarti negatif, karena bisa menjadi sinyal bagi investor yang mencari momen "buy on weakness".

Salah satu indikator yang patut dicermati adalah Relative Strength Index (RSI), yang saat ini berada di angka 60,97. Angka ini belum memasuki zona overbought maupun oversold, yang berarti masih ada ruang gerak ke dua arah. RSI yang mendekati 70 biasanya mengindikasikan kondisi jenuh beli, sementara di bawah 30 menunjukkan jenuh jual. Dengan posisi RSI saat ini, saham ROTI berada dalam kondisi netral namun mengarah ke momentum pemulihan.

Dari sisi volatilitas, ROTI tergolong defensif dengan beta hanya 0,05, artinya pergerakan saham ini cenderung lebih stabil dibandingkan dengan pergerakan pasar secara umum. Ini menjadikannya menarik bagi investor yang menghindari saham-saham dengan fluktuasi tinggi.

Volume perdagangan rata-rata 20 hari terakhir menunjukkan angka sekitar 1,6 juta saham, yang menandakan tingkat likuiditas yang cukup baik. Walau hari ini mengalami tekanan jual yang besar, volume yang stabil dapat menjadi sinyal bahwa minat terhadap saham ini belum sepenuhnya hilang.

Secara keseluruhan, indikator teknikal utama seperti MA dan oscillator memberikan sinyal netral, menandakan pasar belum mengambil keputusan arah yang pasti. Namun, bagi investor jangka panjang, level harga saat ini bisa menjadi zona akumulasi yang menarik, terutama jika saham mendekati area support kuat di sekitar Rp850.

Dengan fundamental perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin pasar dalam produk roti siap saji, serta karakteristik saham yang cenderung stabil, ROTI bisa menjadi pilihan tepat untuk investor yang mencari keseimbangan antara risiko dan potensi pemulihan harga dalam jangka menengah. Meski belum ada sinyal pembalikan tren yang jelas, potensi teknikal untuk rebound tetap terbuka jika didukung oleh sentimen positif atau kinerja fundamental yang membaik pada kuartal mendatang.(*)