Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Disuntik Dana Rp4 Triliun, Fundamental WIFI Makin Kenceng

Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy Lubis mengatakan investasi senilai Rp4 triliun akan memberikan dampak besar terhadap valuasi saham WIFI

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 April 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Pramirvan Datu
Disuntik Dana Rp4 Triliun, Fundamental WIFI Makin Kenceng Ilustrasi saham WIFI. (Gambar dibuatkan oleh AI untuk KabarBursa.com)

KABARBURSA.COM - PT Solusi Sinergi Digital Tbk meraih suntikan dana investasi dari perusahaan Jepang, Nippon Telegraph and Telephone East Corporation (NTT East) senilai Rp4 triliun. Analis menilai, langkah ini bakal memberikan efek positif untuk perusahaan dengan kode saham WIFI ini. 

Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy Lubis mengatakan investasi senilai Rp4 triliun akan memberikan dampak besar terhadap valuasi saham WIFI dan sentimen positif ke market secara keseluruhan.

Menurutnya, suntikan dana ini akan memperkuat fundamental perusahaan, khususnya dalam pengembangan jaringan Fiber To The Home (FTTH) serta peningkatan kapasitas bandwidth hingga 64.000 Gbp. 

"Dengan infrastruktur digital yang lebih kuat dan modern, WIFI berpeluang meningkatkan pendapatan secara signifikan, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap valuasi perusahaan," ujar dia kepada KabarBursa.com di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.

Selain itu, kata Abdul, ekspansi layanan ke 25 juta rumah tangga di Pulau Jawa akan memperluas jangkauan pasar  WIFI secara drastis. 

"Kepercayaan yang ditunjukkan oleh NTT eAsia bagian dari grup teknologi global NTT memberikan sinyal positif bagi pasar bahwa WIFI memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan," katanya. 

Dari segi sentimen pasar, Abdul memprediksi minat investor kemungkinan akan meningkat, baik dari kalangan ritel, institusional, hingga asing. Hal ini dikarenakan investor melihat peluang pertumbuhan yang lebih solid dan kredibilitas yang lebih tinggi dari WIFI

"Kerja sama strategis ini tidak hanya memperkuat posisi kompetitif WIFI di industri infrastruktur digital, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi teknologi dan inovasi di masa depan," tuturnya. 

Infrastruktur Digital WIFI

Investasi senilai Rp4 triliun ini juga diperkirakan  membawa peningkatan signifikan terhadap kualitas layanan dan infrastruktur digital WIFI di Indonesia. 

Abdul menyebut, WIFI akan mampu mempercepat pembangunan dan ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH), teknologi yang menawarkan kecepatan internet lebih tinggi dan koneksi lebih stabil dibandingkan teknologi kabel konvensional.

"Ini sangat penting, terutama untuk menjangkau kawasan-kawasan padat penduduk di Pulau Jawa, yang merupakan target utama ekspansi mereka ke 25 juta rumah tangga," terangnya. 

Tak hanya dari sisi fisik, investasi ini turut membuka akses bagi WIFI terhadap teknologi canggih dan manajemen operasional kelas dunia milik NTT Group. 

Artinya, jelas Abdul, tidak hanya soal infrastruktur yang berkembang, tetapi juga peningkatan kualitas layanan, seperti uptime jaringan yang lebih baik, latency lebih rendah, serta customer support yang lebih efisien.

"Kolaborasi dengan NTT juga bisa mempercepat integrasi solusi berbasis AI, IoT, hingga sistem cloud, yang sangat krusial untuk masa depan layanan digital di Indonesia," pungkasnya. 

Sengat Dana Rp4 Triliun Dari Jepang

President & CEO NTT East Naoki Shibutani, menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat melalui teknologi dan kolaborasi.

"NTT East percaya bahwa strategic investment ini akan mempercepat misi SURGE untuk 'Internet Rakyat'. Investasi ini bukan sekadar soal infrastruktur, juga tentang pemberdayaan Masyarakat Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 April 2025.

Melalui kolaborasi ini, WEAVE akan memperoleh akses terhadap program transfer teknologi dari NTT East, sistem manajemen kualitas, serta standar desain infrastruktur untuk memastikan keunggulan operasional dalam pembangunan dan pemeliharaan jaringan Fiber-To-The-Home (FTTH) berskala besar.

Kemitraan ini juga mencakup berbagi pengetahuan, pengembangan sumber daya manusia, dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan di sektor ekonomi digital. 

President Director & CEO WIFI Yune Marketatmo, menyampaikan investasi strategis ini menjadi awal yang skalanya mencangkup luas. Dengan menggabungkan jangkauan infrastruktur Surge dan keunggulan operasional NTT East, pihaknya menargetkan untuk menghadirkan akses broadband terjangkau 'internet rakyat' ke lebih dari 40 juta rumah tangga di seluruh Indonesia. 

"Langkah berikutnya dalam roadmap kami adalah membangun infrastruktur edge computing lokal yang terjangkau dan terintegrasi dengan kapabilitas AI, sehingga usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memperoleh akses yang lebih cepat dan cerdas terhadap layanan cloud, analitik real-time, dan alat otomatisasi," jelasnya.

Maksimalkan Cuan Dari Pasar Internet

Seperti diberitakan sebelumnya, WIFI memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan melalui ekspansi ke segmen pelanggan internet setelah menggandeng PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH). 

Dengan target 40 juta pelanggan dan skema harga Rp100.000 per bulan, perusahaan berpotensi meraup pendapatan hingga Rp4 triliun per bulan atau Rp48 triliun per tahun jika seluruh target tercapai, namun belum dikurangi berbagai poin. 

Angka ini jauh lebih besar dibandingkan pendapatan WIFI saat ini, yang per kuartal III-2024 baru mencapai Rp506,42 miliar. Namun, keberhasilan strategi ini bergantung pada kecepatan akuisisi pelanggan, daya saing harga di industri penyedia layanan internet (ISP), serta efisiensi operasional dalam menyediakan layanan.

WIFI dan DOOH resmi menjalin kerja sama untuk mendukung proyek internet terjangkau bagi rakyat Indonesia dengan tujuan menjangkau 40 juta pelanggan. Dengan menawarkan paket internet unlimited 100 Mbps seharga Rp100.000 per bulan, mereka menargetkan segmen masyarakat yang selama ini belum memiliki akses internet stabil dan terjangkau. 

Strategi ini akan mengandalkan kerja sama dengan berbagai penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) serta kontraktor lokal untuk mempercepat penetrasi pasar.(*)