KABARBURSA,COM-PT Medela Potentia Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa, 15 April 2025, dengan kode saham MDLA.
Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, pemasaran, manufaktur alat kesehatan, dan platform digital ini mencatatkan 3,5 miliar saham atau setara 25 persen dari modal disetor penuh, dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham. Ia terdaftar sebagai perusahaan ke-13 yang melantai selama 2025 ini. Selain itu pantauan KabarBursa.com, usai diumumkan, saham MDLA mengalami kenaikan di level Rp190 per lembar.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji menjelaskan dari aksi korporasi ini, MDLA berhasil menghimpun dana sebesar Rp658 miliar. Dana hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk memperkuat permodalan anak usaha, ekspansi fasilitas logistik dan manufaktur alat kesehatan, serta pengembangan digital platform yang mendukung kegiatan operasional perusahaan.
“Kesuksesan IPO ini bukan hanya pencapaian finansial, tetapi juga bentuk nyata kepercayaan publik dan investor terhadap misi kami membangun ekosistem layanan kesehatan yang lebih merata, modern, dan berkelanjutan. Kami bersyukur atas kepercayaan ini dan siap memanfaatkannya untuk menciptakan dampak yang lebih luas bagi peningkatan kesehatan masyarakat,” kata Krestijanto di Main Hall, BEI pada Selasa, 15 April 2025.
MDLA menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Penjamin Emisi Efek. Penjatahan efek telah dilaksanakan pada 11 April 2025, dan distribusi saham dilakukan pada 14 April 2025.
Ia juga menjelaskan, PT Medela Potentia Tbk didirikan pada tahun 2011 dan berbasis di Jakarta Selatan. Perusahaan melayani lebih dari 3.000 rumah sakit, 23.000 apotek, 3.500 klinik, serta 50.000 lebih fasilitas layanan kesehatan lainnya di Indonesia dan Kamboja. Aktivitas usaha MDLA terbagi dalam empat lini utama: distribusi, pemasaran, manufaktur alat kesehatan, dan pengembangan platform digital.
Saham MDLA tercatat di papan pengembangan dan masuk dalam klasifikasi saham syariah dengan subsektor farmasi dan riset kesehatan. Pencatatan saham ini menandai langkah strategis perusahaan dalam memperluas skala operasional dan meningkatkan efisiensi distribusi layanan kesehatan berbasis teknologi.
Digitalisasi Sektor Kesehatan
Sebagian besar dana hasil IPO, sekitar 85,4 persen akan disalurkan kepada PT Anugrah Argon Medica (AAM), dengan alokasi 67,2 persen berupa pinjaman dan 32,8 persen sebagai setoran modal.
Selain itu, sekitar 10,7 persen dana akan disalurkan kepada PT Deca Metric Medica (DMM) dalam bentuk setoran modal, sementara sisanya akan diberikan kepada GoApotik untuk memperluas mitra apotek serta mendukung berbagai inisiatif digital dalam sektor kesehatan.
Perseroan akan memperkuat infrastruktur domestik dengan membuka cabang dan gudang baru di berbagai wilayah strategis. Selain memperluas jangkauan layanan di dalam negeri, perseroan juga akan memperluas ekspansi regional di kawasan ASEAN sebagai bagian dari visi jangka panjang.
Untuk keberlanjutan usaha, PT Medela Potentia Tbk juga akan melakukan modernisasi sistem distribusi dengan operasional yang lebih efisien dan adaptif, berinvestasi dalam teknologi logistik berbasis kecerdasan buatan (AI), sistem otomatisasi gudang seperti Automated Storage and Retrieval System (ASRS), serta pengembangan platform digital yang mendukung rantai pasok secara end-to-end.
“Dengan memperluas jangkauan, mendiversifikasi produk, serta memperkuat fondasi teknologi, kami optimistis mampu menciptakan nilai berkelanjutan dan menjadi mitra strategis dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di kawasan,” kata dia.
Komitmen perusahaan sebagai mitra strategis dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dibuktikan dengan dukungan penuh terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan yang sudah mencapai 98 persen dari total penduduk serta pelayanannya yang terus meningkat, akan menjadi sumber pertumbuhan bagi perseroan.
Direktur penilaian Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan ucapan selamat atas melantainya MDLA.
"Perusahaan mempunyai eksistensi tidak hanya di Indonesia tapi di level Internasional," kata dia.
Fokus Inovasi Digital
Perusahaan di sektor kesehatan, PT Medela Potentia Tbk bakal jadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham MDLA.
MDLA mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham yakni initial public offering (IPO) yang sudah dimulai melalui penawaran awal pada 11 Maret hingga 17 Maret 2025 ini.
Dalam penawaran ini, Medela Potentia akan melepas 35.000.000 lot saham atau sekitar 25 persen dari total saham perusahaan. Penawaran awal diperkirakan berada di kisaran harga Rp180 hingga Rp230 per saham.
Perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan ini didirikan pada 5 Agustus 2011 dengan fokus utama pada layanan distribusi, pemasaran, manufaktur alat kesehatan, dan pengembangan platform digital. Medela Potentia telah memiliki jangkauan distribusi yang luas, melayani lebih dari 3.000 rumah sakit, 23.000 apotek, dan 50.000 fasilitas layanan kesehatan lainnya di Indonesia dan Kamboja.
Medela Potentia terus berkembang dengan menyediakan layanan lengkap yang mencakup importasi, registrasi produk, penyimpanan, penyaluran, sistem rantai dingin (cold chain), serta pemasaran untuk produk farmasi dan alat kesehatan. Kami juga memiliki fasilitas produksi untuk beberapa jenis alat kesehatan.
Menurut Medela Potentia melalui prospektus yang diterbitkan, IPO ini bertujuan untuk memperkuat kapitalisasi dan mendukung pengembangan lebih lanjut, terutama dalam inovasi digital yang semakin menjadi fokus utama perusahaan.
"Salah satu upaya perusahaan adalah mengembangkan Digital Platform untuk mendukung operasional modern dan memberikan layanan yang lebih baik bagi mitra bisnis serta konsumen," tulis Medela dalam prospektus tersebut, dikutip Rabu, 12 Maret 2025.
Rencana IPO ini akan dilanjutkan dengan Penawaran Umum pada 27 Maret hingga 11 April 2025, diikuti dengan penjatahan efek pada 11 April 2025, dan distribusi saham pada 14 April 2025. Saham MDLA akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 15 April 2025.
Merujuk sumber yang sama pada Selasa, 12 Maret 2025 dana yang diperoleh dari IPO ini akan difokuskan pada pengembangan inovasi digital, sejalan dengan strategi pertumbuhan perusahaan.
Program alokasi saham karyawan (ESA sebanyak 2.975.000 saham atau 0,085 persen dari total saham yang ditawarkan dalam IPO ini untuk karyawan.
Adapun program management incentive plan (MIP) perusahaan juga akan menerbitkan 12.825.000 saham baru atau sejumlah 0,365 persen dari total saham yang ditawarkan.
Saham yang diterbitkan dalam rangka IPO, ESA, dan MIP akan memiliki hak yang sama dengan saham lainnya yang sudah diterbitkan oleh perusahaan, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2023.(*)