Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

CIMB Niaga (BNGA) Segera Bagi Dividen, Siap Serok Saham?

Total nilai dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp3,9 triliun.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 April 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
CIMB Niaga (BNGA) Segera Bagi Dividen, Siap Serok Saham? PT Bank CIMB Niaga Tbk. Foto: Dokumentasi BNGA

KABARBURSA.COM - PT Bank CIMB Niaga Tbk, dengan kode saham BNGA, kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan imbal hasil yang menarik bagi para pemegang sahamnya melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024. 

Dalam rapat yang digelar di Jakarta pada Senin, 14 April 2025, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp155,7 per saham. Jumlah ini setara dengan 60 persen dari laba bersih perseroan tahun lalu, yang tercatat mencapai Rp6,5 triliun.

Total nilai dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp3,9 triliun. Ini menjadi sinyal positif atas kinerja keuangan BNGA yang tetap solid di tengah dinamika ekonomi domestik maupun global. 

Dividend payout ratio (DPR) sebesar 60 persen ini mencerminkan kebijakan perseroan yang konsisten dalam menjaga keseimbangan antara memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan mempertahankan modal untuk ekspansi bisnis ke depan.

CIMB Group Sdn Bhd sebagai pemegang saham pengendali akan menerima porsi terbesar dari dividen ini, yakni sekitar Rp3,58 triliun. Sementara itu, pemegang saham publik — baik yang tercatat dalam bentuk warkat maupun non-warkat — akan berbagi dividen senilai Rp293,9 miliar. 

Selain itu, PT Commerce Capital juga tercatat akan menerima dividen sebesar Rp39,77 miliar. Sisanya akan dialokasikan kepada jajaran direksi dan komisaris BNGA, proporsional dengan kepemilikan saham yang mereka miliki.

Bagi investor yang ingin mendapatkan dividen ini, perlu memperhatikan jadwal penting yang telah ditetapkan oleh perseroan. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 23 April 2025, diikuti oleh ex dividen pada 24 April 2025. 

Sementara itu, tanggal pencatatan (recording date) untuk para pemegang saham yang berhak atas dividen adalah 25 April 2025. Pembayaran dividen sendiri direncanakan akan dilakukan pada 14 Mei 2025.

Kebijakan pembagian dividen yang cukup besar ini tak hanya menunjukkan kesehatan keuangan BNGA, tetapi juga mempertegas posisi bank ini sebagai salah satu emiten perbankan yang aktif memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya. 

Dengan kondisi perbankan nasional yang terus membaik dan tren pemulihan ekonomi yang menguat, langkah BNGA ini menjadi cerminan optimisme terhadap prospek bisnis ke depan, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi investor di pasar modal.

Histori Dividen BNGA

Dividen PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren kenaikan yang konsisten, mencerminkan kinerja keuangan yang terus membaik dan komitmen perusahaan dalam memberikan imbal hasil kepada para pemegang sahamnya. 

Infografis historis dividen PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
Berdasarkan data terbaru, dividen tahun buku 2023 yang dibagikan pada 3 Mei 2024 mencapai Rp122,67 per saham, dengan ex-date pada 22 April 2024. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp115,16 per saham, dan lebih tinggi lagi jika dibandingkan dengan dividen tahun 2021 yang sebesar Rp94,07 per saham.

Jika ditarik ke belakang, pada tahun 2020 BNGA hanya mampu membagikan dividen sebesar Rp44,06 per saham, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi akibat pandemi. Bahkan pada tahun 2019, dividen yang dibayarkan hanya Rp55,39 per saham. 

Dari sini terlihat bahwa pemulihan kinerja BNGA pasca-pandemi cukup kuat, dengan peningkatan laba bersih yang berujung pada kenaikan dividen yang signifikan selama tiga tahun terakhir.

Dividend yield BNGA saat ini tercatat cukup menarik, yaitu sebesar 6,87 persen, menunjukkan bahwa saham ini bisa menjadi pilihan yang menjanjikan bagi investor yang mengincar pendapatan pasif dari dividen. Sementara itu, payout ratio atau rasio pembagian laba terhadap dividen berada di level 45,18 persen. 

Rasio ini tergolong sehat karena menunjukkan bahwa perusahaan masih menyisakan sebagian besar laba bersihnya untuk reinvestasi, sambil tetap memberi imbal hasil yang baik bagi pemegang saham.

Secara keseluruhan, performa dividen BNGA mencerminkan stabilitas dan keberlanjutan kinerja bisnisnya. Dengan pembagian dividen yang terus meningkat dan yield yang kompetitif, saham BNGA tetap menarik, baik bagi investor jangka panjang maupun mereka yang fokus pada strategi income investing.

Fundamental BNGA

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menunjukkan kinerja fundamental yang menarik berdasarkan sejumlah metrik keuangan. Valuasi saat ini mencerminkan kondisi yang relatif terjangkau dengan Price-to-Earnings (PE) Ratio sebesar 6.57, baik dalam penghitungan tahunan maupun trailing twelve months (TTM), yang lebih rendah dibandingkan dengan PE Ratio median IHSG yang berada di angka 7.76. 

Hal ini menunjukkan bahwa saham BNGA diperdagangkan dengan harga yang wajar, atau bahkan lebih murah dibandingkan rata-rata pasar.

Selain itu, bank ini memiliki Earnings Yield (TTM) sebesar 15.21 persen, yang mengindikasikan potensi imbal hasil yang relatif tinggi bagi investor. Rasio-rasio lainnya, seperti Price-to-Book (P/B) sebesar 0.85 dan Price-to-Sales (P/S) sebesar 1.85, menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan di bawah nilai bukunya, memberikan indikasi bahwa saham tersebut bisa bernilai lebih, terutama jika kinerja masa depan perusahaan membaik.

Metrik solvabilitas juga menunjukkan posisi yang sangat baik, dengan Debt-to-Equity Ratio yang sangat rendah, hanya 0.04, dan Long-Term Debt-to-Equity Ratio sebesar 0.02. Ini berarti BNGA memiliki sedikit utang dibandingkan dengan ekuitas, yang memberikan fleksibilitas finansial yang tinggi. Namun, tingkat likuiditas perusahaan tampaknya kurang optimal dengan angka-angka rasio lancar dan cepat yang tidak tersedia atau negatif.

Dalam hal profitabilitas, BNGA mencatatkan margin laba kotor sebesar 52.52 persen, margin laba operasional 31.47 persen, dan margin laba bersih 27.28 persen pada kuartal terakhir. Ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat efisien dalam menghasilkan laba dari pendapatannya, meskipun ada sedikit penurunan dalam pertumbuhan laba kotor dan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kinerja pendapatan tahunan BNGA tercatat sebesar Rp24,227 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp6,826 triliun pada TTM. Pertumbuhan pendapatan per kuartal menunjukkan angka yang positif, dengan kenaikan 10.95 persen YoY untuk pendapatan dan 7.64 persen YoY untuk laba bersih.

Di sisi pengembalian investasi, BNGA menunjukkan Return on Equity (ROE) yang solid sebesar 12.88 persen, serta Return on Assets (ROA) yang lebih rendah di angka 1.89 persen, menunjukkan bahwa perusahaan lebih efektif dalam memanfaatkan ekuitas dibandingkan asetnya. 

Return on Capital Employed (ROCE) sebesar 2.34 persen dan Return on Invested Capital (ROIC) yang sedikit lebih tinggi di 12.04 persen memperlihatkan bahwa modal yang diinvestasikan dalam bisnis memberikan hasil yang baik.

Sementara itu, dalam hal arus kas, BNGA mencatatkan free cash flow yang positif sebesar Rp7,709 triliun, yang menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan lebih banyak uang tunai dari operasionalnya dibandingkan dengan yang dikeluarkan untuk investasi dan pengeluaran lainnya. 

Meski demikian, perusahaan masih memiliki pembelanjaan investasi yang signifikan dengan cash flow dari kegiatan investasi tercatat negatif, yang menunjukkan upaya untuk ekspansi atau pembaruan aset.

BNGA juga menjaga konsistensi dalam memberikan dividen, dengan dividen tahunan sebesar Rp122.67 per saham untuk tahun 2023, memberikan dividend yield yang cukup menarik sebesar 6.87 persen. Rasio pembayaran dividen (payout ratio) juga menunjukkan angka yang sehat di angka 45.18 persen, yang berarti perusahaan membagikan sebagian besar laba bersihnya kepada pemegang saham.

Namun, meskipun kinerja finansialnya cukup kuat, harga saham BNGA mengalami penurunan sekitar 15 persen dalam setahun terakhir. Hal ini mungkin berhubungan dengan dinamika pasar atau faktor eksternal lainnya, namun potensi pertumbuhan jangka panjang tetap terlihat, dengan hasil yang baik dalam jangka waktu tiga tahun (51.91 persen) dan lima tahun (153.19 persen).

Secara keseluruhan, BNGA tampaknya merupakan saham yang terjangkau dengan fundamental yang solid dan potensi pertumbuhan yang baik, meskipun ada beberapa tantangan dalam menjaga likuiditas dan kinerja harga saham jangka pendek.(*)