Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Navigasi Tangguh SMDR, Akankah Peluang Baru Lebih Pasti?

Segmen Shipping dan Agency masih menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar USD570,2 juta meski mengalami penurunan 7,7 persen.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 April 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
Navigasi Tangguh SMDR, Akankah Peluang Baru Lebih Pasti? PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR). Foto: Dokumentasi Perusahaan

KABARBURSA.COM - Di tengah gejolak ekonomi global dan fluktuasi pasar, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) tetap menunjukkan ketangguhan dan optimisme. Dengan strategi berorientasi domestik dan regional, efisiensi operasional, serta rencana ekspansi jangka panjang, perusahaan ini tampaknya siap menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang di masa mendatang.

Pada tahun buku 2024, SMDR membukukan pendapatan sebesar USD737,4 juta. Angka ini memang mencerminkan penurunan 4,5 persen secara tahunan, namun komposisi dan ketahanan segmen usaha menunjukkan fundamental yang kuat. 

Segmen Shipping dan Agency masih menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar USD570,2 juta meski mengalami penurunan 7,7 persen. Sebaliknya, segmen Logistik dan Pelabuhan mencatat pertumbuhan yang solid, masing-masing meningkat 11,2 persen menjadi USD176,0 juta dan 8,5 persen menjadi USD26,2 juta.

Laba kotor yang tercatat sebesar USD149,4 juta hanya turun tipis 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan biaya pokok penjualan (COGS) sebesar 5,0 persen menjadi USD588,0 juta turut membantu menahan pelemahan margin. 

Secara proporsional, segmen Shipping dan Agency menyumbang 73,8 persen terhadap laba kotor, diikuti oleh Logistik dan Pelabuhan 22,8 persen, dan segmen lainnya 3,4 persen.

Namun,menurut analis dari NH Korindo Sekuritas Indonesia Ezaridho Ibnutama, tekanan tidak dapat dihindari di beberapa lini bisnis. Volume pengapalan kontainer turun 2,3 persen secara tahunan menjadi 1.911 TEU, dengan pendapatan rata-rata per TEU juga terkoreksi 8,9 persen menjadi USD256. 

Meski demikian, peningkatan signifikan terjadi pada pengoperasian kapal jenis bulk dan tanker, dengan total hari operasi meningkat dari 1.877 hari di tahun 2023 menjadi 2.314 hari di tahun 2024.

Salah satu titik terang datang dari segmen logistik. Kapasitas penyimpanan meningkat 16,4 persen menjadi 155 ribu pallet position, sementara volume penanganan melonjak tajam 64,5 persen menjadi 1,94 juta pallet equivalent. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap layanan logistik terus tumbuh, sejalan dengan kebutuhan akan rantai pasok domestik yang efisien.

Siapkan Capex USD230 Juta

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, SMDR telah menyiapkan belanja modal (capex) lebih dari USD230 juta untuk tahun 2025. Anggaran ini akan difokuskan pada peremajaan armada dengan rencana akuisisi lima kapal baru yang lebih efisien bahan bakar serta pengembangan infrastruktur logistik dan pelabuhan, termasuk proyek strategis di Pelabuhan Patimban. 

Proyek ini dikerjakan bersama konsorsium yang terdiri dari Africa Global Logistics (bagian dari MSC Group) dan Toyota Tsusho. Letaknya yang strategis, dekat dengan kawasan industri baru seperti pabrik BYD dan VinFast, menjadikan proyek ini penting bagi masa depan konektivitas logistik Indonesia. 

Operasional penuh ditargetkan pada 2027–2028, namun operasional parsial telah dimulai sebagai sinyal positif terhadap kemajuan proyek.

Fokus SMDR pada pelayaran domestik dan regional terbukti memberikan bantalan perlindungan terhadap berbagai tekanan global, termasuk perang tarif antara AS dan Indonesia. 

Kontribusi pendapatan dari kontrak logistik dalam negeri mencapai 56,94 persen, diikuti oleh Asia Tenggara 30,77 persen, Timur Tengah dan India 11,38 persen, dan wilayah lainnya 0,1 persen. Hal ini membuktikan bahwa SMDR relatif terlindungi dari gejolak perdagangan internasional dan dapat mengandalkan stabilitas permintaan dalam negeri.

Di sisi biaya, harga minyak yang kini berada di kisaran USD58–65 per barel – level terendah sejak pandemi – memberikan keuntungan tersendiri mengingat bahan bakar merupakan komponen biaya utama dalam industri pelayaran. Investasi SMDR dalam armada baru yang lebih hemat energi juga diprediksi akan meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya operasional dalam jangka panjang.

Dari perspektif valuasi, saham SMDR saat ini diperdagangkan pada Price to Earnings Ratio (P/E) sebesar 4,56x, sedikit di bawah rata-rata lima tahunnya yang berada di 4,76x dan jauh lebih rendah dibanding rata-rata industri pengiriman logistik sebesar 7,50x. 

Jika dibandingkan dengan emiten sejenis, valuasi SMDR masih tergolong menarik. Misalnya, TMAS diperdagangkan pada P/E 10,84x, HUMI 4,85x, TAMU 14,99x, dan ELPI 10,28x. Bahkan beberapa seperti HATM dan BULL berada di atas 6x, sedangkan WINS dan HAIS sedikit di bawah 5x. Hal ini memperlihatkan bahwa SMDR masih undervalued secara relatif, menawarkan potensi kenaikan nilai bagi investor jangka panjang.

Dengan kombinasi antara fundamental bisnis yang kokoh, strategi ekspansi jangka panjang, efisiensi operasional, serta valuasi yang menarik, Samudera Indonesia tampaknya siap menavigasi ketidakpastian global dan mengarungi arus pertumbuhan baru. 

Bagi investor yang mencari perusahaan logistik dengan jejak regional kuat dan fokus pada efisiensi, SMDR patut dipantau lebih dekat.

Peluang Beli Saham Terbuka Lebar

Melihat kinerja keuangan dan capex yang disiapkan untuk 2025, juga berdasarkan analisis teknikal saham SMDR, keseluruhan indikator menunjukkan sinyal yang sangat positif, menjadikan saham ini berada dalam kategori “Sangat Beli.”

Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di level 71,35, mengindikasikan kekuatan tren naik meskipun mulai mendekati area overbought. Begitu pula dengan indikator Stochastic RSI yang menyentuh 100, menunjukkan bahwa saham ini sudah masuk zona jenuh beli, namun belum ada sinyal pembalikan arah. Sinyal serupa juga tampak dari Williams %R yang berada di -9,09, memperkuat kondisi beli berlebih.

MACD yang mencerminkan pergerakan tren jangka menengah juga memberikan sinyal beli, diikuti oleh indikator ADX di level 51,09, menandakan tren naik yang sangat kuat dan stabil. CCI yang mencapai 164,13 turut mengonfirmasi kekuatan momentum positif ini. Beberapa indikator lain seperti ROC, Ultimate Oscillator, dan Bull/Bear Power juga memberikan sinyal beli yang seragam.

Dari sisi Moving Average, hampir semua garis MA baik sederhana maupun eksponensial menunjukkan sinyal beli. MA5 hingga MA100 semuanya berada di bawah harga saat ini, memperkuat argumen bahwa tren jangka pendek hingga menengah masih dalam fase bullish. Hanya MA200 sederhana yang menunjukkan sinyal jual, karena harga saat ini sedikit di bawah rata-rata 200 hari, namun hal ini tidak cukup kuat untuk membatalkan tren positif yang sedang berlangsung.

Sementara itu, pivot point menunjukkan area support dan resistance yang cukup sempit, menandakan potensi pergerakan lanjutan dalam jangka pendek. Level resistance terdekat berada di 238 hingga 240, yang sudah hampir disentuh harga sekarang. Jika mampu breakout, saham ini berpeluang menuju level 242 dan seterusnya.

Dengan semua indikator yang cenderung berpihak pada tren naik, saham SMDR sedang berada dalam momentum yang sangat menarik bagi investor jangka pendek maupun menengah. Namun, karena beberapa indikator mulai masuk zona jenuh beli, tetap disarankan untuk mencermati volume transaksi dan potensi koreksi jangka pendek sebagai bagian dari manajemen risiko.(*)