KABARBURSA.COM - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 14 April 2025.
Melalui proses Initial Public Offering (IPO), FORE berhasil menghimpun dana sebesar sekitar Rp353,44 miliar. Catatan ini tercermin dari oversubscription yang mencapai 200,63 kali dari 114,873 ribu investor yang tercatat di sistem e-IPO pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025.
Diketahui, FORE memulai debutnya di pasar dengan harga penawaran Rp188 per saham, menawarkan total 1,88 miliar lembar saham atau setara 21,08 persen dari total modal disetor.
Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk mendukung strategi ekspansi nasional dan memperkuat fundamental bisnis yang berkelanjutan.
CEO FORE, Vico Lomar mengatakan strategi yang dipersiapkan pihaknya ialah investasi jangka panjang untuk memperkokoh fondasi bisnis.
"Memperluas jangkauan pasar, serta bagian dari komitmen Fore Coffe untuk terus berinovasi memberikan kualitas kopi premium yang terjangkau," ujar dia.
Sementara itu Willson Cuaca, Komisaris Utama FORE, menyebut melakukan proses IPO di tengah gejolak pasar global adalah keputusan yang terbaik. Menurutnya, keputusan ini tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi diambil berdasarkan keyakinan yang teguh.
"IPO Foren ini akan menjadi contoh bahwa ada startup di Indonesia yang dikelola dengan baik, profitable, serta dijalankan dengan tata kelola yang baik, investornya tidak selalu memikirkan valuasi dan exit dan mengutamakan pertumbuhan yang berkelanjutan," ungkapnya.
Adapun, Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas akan bertindak sebagai joint lead underwriter(JLU), yang akan berperan sebagai perantara antara investor dan pasar modal
Sementara itu, FORE berencana mengalokasikan dana IPO untuk tiga tujuan utama. Pertama, Sekitar Rp275 miliar untuk memperluas jaringan gerai kopi dengan target pembangunan 140 outlet kopi baru di Indonesia dalam dua tahun ke depan
Kedua, sekitar Rp60 miliar untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet donat oleh anak perusahaan . Ketiga, Sekitar Rp18,44 miliar untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional
Di sisi lain, FORE mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang solid dan konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Hingga September 2024, perusahaan mencatat penjualan bersih sebesar Rp727 miliar,tumbuh 135 persen YoY, dengan CAGR 112 persen (2021–2023)
Sedangkan, laba kotor sebesar Rp447 miliar, naik 128 persen YoY, dengan CAGR 122 persen (2021–2023). Adapun EBITDA sebesar Rp135 miliar, melonjak 187 persen YoY.
Asal Usul Perusahaan
Seperti diberitakan sebelumnya, Fore kopi didirikan bertiga yakni Wilson, Robin Boe dan Jhoni Kusno. Launching pertama kali pada 8 Agustus 2028 di Senopati, Jakarta.
Fore Kofi mengalami perkembangan pesat. Dalam satu tahun pertama, perusahaan berhasil membuka lebih dari 100 outlet. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda pada 2020 sempat menjadi tantangan besar, menyebabkan jumlah outlet turun hingga tersisa 60 gerai dari sebelumnya 118 gerai. Di masa sulit tersebut, manajemen melakukan restrukturisasi dan strategi bertahan, sebelum akhirnya beralih ke fase pertumbuhan di bawah kepemimpinan Viko Lomar sejak September 2020.
Fore Kopi kini telah berkembang hingga memiliki lebih dari 245 gerai yang tersebar di 45 kota di Indonesia. Dengan strategi ekspansi ke kota-kota tier 2 dan tier 3, perusahaan terus memperluas jangkauan pasarnya.
“Kami percaya bahwa people, product, dan space adalah tiga pilar utama dalam bisnis F&B. Produk berkualitas akan membangun kepercayaan pelanggan, sementara lokasi yang baik akan menciptakan kenyamanan bagi konsumen,” ujar dia Viko.
Strategi Fore Kopi dalam mempertahankan daya saing di pasar terletak pada inovasi produk. Ia menjelaskan setiap tiga bulan, Fore Kofi meluncurkan produk baru untuk menjaga minat pelanggan. Saat ini, tujuh produk signature Fore Kofi berkontribusi hingga 60 persen dari total penjualan. Selain itu, digitalisasi juga menjadi faktor penting dalam efisiensi operasional. Sebanyak 30 persen transaksi Fore Kopi kini dilakukan melalui aplikasi mobile yang telah menggantikan peran agregator pihak ketiga, sehingga perusahaan dapat lebih efisien dalam pengelolaan biaya operasional.
Langkah IPO ini diharapkan dapat memberikan akses modal yang lebih besar bagi Fore Kofi untuk terus mengembangkan bisnisnya, memperluas jaringan gerai, serta meningkatkan teknologi dan inovasi produk.
Dengan landasan bisnis yang kuat serta strategi pertumbuhan yang terarah, Fore Kopi optimistis mampu bersaing dan memperkuat posisinya sebagai merek kopi lokal terdepan di Indonesia.
Asal Usul Perusahaan
Perusahaan kopi, PT Fore Kopi Indonesia Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan prosesnya saat ini sudah berjalan.
Perusahaan yang bakal tercatat dengan kode FORE tersebut, hari ini menggelar investor gathering dalam rangka sosialisasi kepada calon investor secara daring melalui tayangan YouTube resminya Jumat, 21 Maret 2025.
Dalam acara itu jajaran direksi menjelaskan IPO dipakai sebagai langkah strategis dalam memperkuat pertumbuhan bisnisnya di industri kopi.
Komisaris atau Co-Founder and managing partner east Fore Kopi, Wilson Cuaca, menjelaskan bahwa IPO merupakan langkah awal dalam memperluas cakupan bisnis perusahaan serta memperkuat fundamental keuangan agar lebih berkelanjutan.
"Cuaca hari ini cerah sekali ya mudah-mudahan IHSG secerah ini," kata Wilson dalam acara.
Ia tidak memungkiri bahwa rencana IPO perusahaannya cukup menantang di tengah Indeks Harga Saham (IHSG) yang masih anjlok. Wilson menjelaskan bagaimana awal mula bisnisnya berkembang.
"Perusahaan ini dimulai sangat singkat sekali mungkin beberapa minggu," ucap dia.
Ia menjelaskan Fore Kofi pertama kali didirikan pada 18 Agustus 2018, sehari setelah perayaan kemerdekaan Indonesia. Menurut dia ide pendirian Fore Kopi lahir dari kesadaran bahwa Indonesia, sebagai salah satu pengekspor biji kopi terbesar di dunia, belum memiliki merek kopi lokal yang benar-benar mendominasi pasar domestik. Dengan semangat tersebut, Fore Kofi hadir sebagai brand kopi dengan konsep premium affordable, menawarkan kualitas tinggi dengan harga yang tetap terjangkau bagi masyarakat.(*)