KABARBURSA.COM - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk, dengan kode saham OBAT, terus menunjukkan performa impresif sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Januari 2025.
Perusahaan yang bergerak di bidang produksi herbal, kosmetik, dan minuman fungsional ini sukses memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar produk alami dan kesehatan di Indonesia.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis, 11 April 2025, perusahaan mengumumkan keputusan menggembirakan bagi para pemegang saham, yaitu dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2024 akan dibagikan.
Keputusan pembagian dividen penuh ini diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan OBAT Toufin Noor Prambudi. Ia menjelaskan, setiap pemegang saham akan menerima dividen senilai Rp49,04 per lembar, dengan total dana dividen mencapai Rp29,4 miliar.
Nilai ini berasal dari seluruh laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yakni dari 600 juta lembar saham yang beredar.
Direktur Utama OBAT Is Heriyanto, menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil konsensus dan mendapat dukungan penuh dari para pemegang saham. Ia juga mengungkapkan pencapaian luar biasa yang diraih perusahaan sepanjang 2024.
Penjualan tercatat melonjak hingga 111 persen, mencapai angka Rp120 miliar. Pertumbuhan ini, menurutnya, tidak lepas dari strategi perusahaan dalam memperluas jangkauan pasar serta keberhasilan diversifikasi produk.
Lebih dari sekadar peningkatan penjualan, kinerja keuangan OBAT juga mencerminkan pertumbuhan laba yang signifikan. Laba komprehensif tahun berjalan tercatat meningkat 156 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini dipacu oleh tingginya permintaan terhadap produk herbal, kosmetik, dan minuman fungsional serta botanikal yang menjadi andalan perusahaan.
Tak hanya fokus pada ekspansi pasar, OBAT juga menaruh perhatian serius pada riset dan pengembangan. Pada akhir 2024, perusahaan ini mengamankan hak paten atas dua produk inovatifnya: susu spirulina dan neoalgae spirulina.
Inovasi perusahaan terus berlanjut, ditandai dengan diperolehnya hak paten untuk teknologi TreeAlgae pada 22 Januari 2025. TreeAlgae merupakan alat penyerap karbon sekaligus pemurni udara yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia—sebuah langkah yang menunjukkan kontribusi OBAT terhadap isu lingkungan sekaligus memperkuat positioning sebagai perusahaan berbasis teknologi hijau.
Demi menunjang pertumbuhan bisnis yang pesat, OBAT juga melakukan ekspansi infrastruktur. Pada 19 Februari 2025, perusahaan meresmikan pabrik baru di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 1.060 meter persegi dengan luas bangunan 1.500 meter persegi, terdiri dari dua lantai dan dilengkapi laboratorium fisika, kimia, serta mikrobiologi berteknologi terbaru.
Tidak hanya itu, pabrik dirancang untuk memproduksi suplemen herbal dalam berbagai bentuk—dari kapsul strip hingga cairan obat dalam kemasan sachet maupun botol. Dengan kapasitas produksi mencapai 750.000 kapsul dan 1.000 liter bahan cair per hari, perusahaan optimistis dapat meningkatkan penjualan hingga Rp250 miliar dalam waktu dekat.
Sementara itu, dari sisi pasar modal, saham OBAT tercatat stabil di level Rp580 per lembar pada perdagangan Jumat, 11 April 2025. Perusahaan memulai debutnya di BEI dengan melepas 170 juta saham baru seharga Rp350 per lembar, yang mencerminkan 28,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dari penawaran umum perdana (IPO) ini, OBAT berhasil meraup dana segar sebesar Rp59,5 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi dan riset teknologi. Penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO ini adalah PT OSO Sekuritas Indonesia.
Dengan kombinasi strategi pasar yang agresif, inovasi produk berkelanjutan, dan dukungan infrastruktur baru, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk tampaknya siap mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di sektor biofarmaka dan produk kesehatan alami di Indonesia.
Keputusan membagikan dividen penuh menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, sekaligus sinyal kepercayaan diri terhadap prospek bisnis yang lebih cerah ke depan.
Sinyal Beli Kuat Saham OBAT
Saham PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) terus menunjukkan performa teknikal yang sangat solid di tengah optimisme pasar terhadap kinerja fundamental perusahaan.
Berdasarkan data teknikal per 11 April 2025 pukul 06:13 GMT, yang dikutip dari Investing, mayoritas indikator mengarah pada sinyal Sangat Beli, mencerminkan kepercayaan tinggi dari para pelaku pasar terhadap potensi kenaikan harga saham dalam jangka pendek hingga menengah.
Secara umum, indikator teknikal memberikan sinyal kuat untuk posisi beli. Dari total indikator yang diamati, tujuh menyarankan beli dan hanya satu yang mengindikasikan jual. Relative Strength Index (RSI) berada di level 70,454, yang menandakan kondisi mendekati jenuh beli namun masih menunjukkan momentum penguatan.
Sementara itu, indikator Stochastic dan Stochastic RSI menunjukkan angka yang sangat tinggi—masing-masing di 85,781 dan 100—mengindikasikan bahwa saham saat ini berada di area overbought. Meskipun demikian, kondisi ini sering kali muncul saat tren naik masih kuat.
Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) juga memperkuat sinyal beli dengan nilai positif di angka 18,65, yang mengindikasikan tren kenaikan harga yang berkelanjutan.
Average Directional Index (ADX) menunjukkan angka 35,773, mencerminkan bahwa tren yang sedang terjadi cukup kuat. Sinyal-sinyal lainnya seperti Williams %R dan Commodity Channel Index (CCI) pun konsisten menunjukkan bahwa saham berada dalam tekanan beli yang tinggi.
Dari sisi Moving Average, situasinya tak kalah mengesankan. Baik moving average sederhana (simple) maupun eksponensial untuk hampir semua jangka waktu—dari MA5 hingga MA100—memberikan sinyal beli. Hanya MA200 dengan rata-rata harga sederhana di level 590,91 yang memberikan sinyal jual, menunjukkan bahwa harga saat ini (sekitar Rp580) masih sedikit di bawah rata-rata pergerakan jangka sangat panjang.
Namun, pada moving average eksponensial MA200, sinyalnya justru beli, menandakan adanya tren pembalikan ke arah penguatan. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin harga akan segera melampaui level psikologis di atas Rp590.
Sementara itu, indikator volatilitas seperti ATR (Average True Range) menunjukkan angka 18,0714, mengindikasikan bahwa pergerakan harga OBAT cenderung stabil tanpa gejolak besar dalam jangka pendek. Ini memberikan kenyamanan bagi investor yang menghindari fluktuasi tajam.
Dari sudut pandang pivot point, harga saham saat ini bergerak di sekitar level resistance pertama, dengan potensi menembus ke resistance-resistance berikutnya yang berada di kisaran Rp586 hingga Rp592, berdasarkan berbagai metode analisis seperti Fibonacci, Woodie’s, dan Camarilla.
Jika mampu melewati level pivot kunci di Rp583,33 dengan volume dan momentum yang kuat, besar kemungkinan OBAT akan melanjutkan reli ke area yang lebih tinggi.
Dengan latar belakang fundamental yang juga sedang bersinar—termasuk dividen penuh dari laba bersih, ekspansi pabrik baru, serta inovasi produk yang telah memperoleh hak paten—analisis teknikal ini seolah menjadi cermin dari keyakinan pasar terhadap masa depan perusahaan.
Kombinasi antara pertumbuhan bisnis yang agresif dan dukungan teknikal yang positif membuat saham OBAT menjadi salah satu kandidat unggulan di sektor biofarmasi dan kesehatan pada tahun ini. Jika tren ini terus dipertahankan, investor jangka pendek maupun jangka panjang berpeluang meraih imbal hasil yang menarik.(*)