Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

RUPST Bank Permata Setujui Dividen Sebesar Rp1,085 Triliun

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 10 April 2025 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Citra Dara Vresti Trisna
RUPST Bank Permata Setujui Dividen Sebesar Rp1,085 Triliun PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyetujui pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). (Foto: doc Bank Permata)

KABARBURSA.COM – PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyetujui pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

RUPST Bank Permata ini menyetujui penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 sebesar Rp3,6 triliun. Sementara untuk jumlah yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp1,085 triliun atau sebesar Rp30 per saham.

“Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kinerja direksi yang mengerahkan segenap sumber daya serta memberikan upaya terbaik dalam memberikan respons yang tepat terhadap berbagai tantangan dan perubahan, sehingga bank dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan,” kata Komisaris Utama Permata Bank Chartsiri Sophonpanich dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 April 2025.

Sementara itu, Presiden Direktur Permata Bank Meliza M. Rusli mengatakan, melalui pencapaian tonggak signifikan pada tahun 2024 melalui transformasi logo Permata Bank, serta penerapan strategi bisnis berkelanjutan yang dilaksanakan secara konsisten, Permata Bank kembali menunjukkan kinerja bisnis yang positif. 

“Permata Bank tetap berkomitmen untuk ‘tumbuh bersama’, menjalin hubungan jangka panjang dan menciptakan nilai berkelanjutan dengan Bangkok Bank dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Meliza dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 April 2025.

RUPST ini juga menyetujui pengangkatan Habibullah sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) dengan masa jabatan setelah seluruh masa pengangkatannya terpenuhi termasuk diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatuhan dari regulator. 

Selain menetapkan besaran dividen, RUPST Bank Permata ini juga menyetujui beberapa keputusan strategis, antara lain:

  1. Persetujuan atas laporan tahunan 2024 dan pengesahan atas laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
  2. Penetapan penggunaan keuntungan bersih perseorangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
  3. Penunjukan kantor akuntan publik dan atau akuntan publik yang akan mengaudit buku perseroan untuk tahun buku 2025 dan menetapkan honorarium bagi kantor akuntan publik dan atau angkutan publik serta persyaratan lain untuk penunjukannya.
  4. Pengangkatan Dewan Pengawas Syariah (DPS)
  5. Penetapan besar dan jenis remunerasi serta fasilitas lain yang diberikan perseroan kepada anggota dewan komisaris, anggota direksi dan dewan pengawas syariah.
  6. Persetujuan rencana aksi pemulihan (recovery action plan) 2024.

Aset Tumbuh 0,6 Persen

Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Permata mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,6 triliun sepanjang tahun 2024. Total aset bank meningkat sebesar 0,6 persen menjadi Rp259 triliun, dengan total simpanan nasabah sebesar Rp185 triliun dan rasio CASA yang tetap kuat di angka 55 persen.

Meliza menuturkan, penyaluran kredit tumbuh 9 persen secara tahunan (YoY), mencapai Rp155 triliun. Sementara segmen korporasi menunjukkan performa terbaik dengan kenaikan 12 persen YoY menjadi Rp89 triliun, sedangkan segmen komersial dan konsumer masing-masing tumbuh sebesar 6 persen dan 4 persen YoY.

Kondisi kualitas aset juga menunjukkan perbaikan, tercermin dari penurunan rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) menjadi masing-masing 2,1 persen dan 7,9 persen, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 2,9 persen dan 8,7 persen.

Permata Bank tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam pencadangan risiko kredit, dengan rasio NPL coverage mencapai 375 persen dan LAR coverage sebesar 97 persen.

Upaya meningkatkan efisiensi serta optimalisasi neraca tercermin dari kenaikan Rasio Loan to Deposit (LDR) yang mencapai 83 persen, naik dibandingkan 75 persen pada tahun 2023.

Sementara itu, Rasio Cost to Income (CIR) mengalami penurunan menjadi 50 persen dari sebelumnya 52 persen, yang diperoleh melalui efisiensi biaya dan pemanfaatan teknologi digital secara optimal.

“Keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi kami dalam memperkuat dasar bisnis, mendorong inovasi digital, dan meningkatkan efisiensi operasional. Sebagai bank lokal dengan visi regional dan jaringan global, kami berkomitmen untuk terus memperkokoh peran bank dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan nilai tambah bagi nasabah serta pemangku kepentingan,” ujar Meliza.

Proyeksi Ekonomi Indonesia 2025

Melalui Permata Institute for Economic Research (PIER), Permata Bank memperkirakan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh pada 2025 dengan pertumbuhan sedikit di atas 5 persen.

Meski terdapat ketidakpastian global dan penyesuaian kebijakan moneter, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen hingga akhir tahun demi menjaga stabilitas ekonomi.  

Inflasi diproyeksikan tetap terkendali dalam kisaran 2,0 persen–2,5 persen, didukung oleh kebijakan pemerintah yang efektif, stabilitas nilai tukar rupiah, serta peningkatan investasi domestik.

Konsumsi dalam negeri dan ekspansi investasi diprediksi menjadi pendorong utama pertumbuhan, sementara pemerintah juga akan menjaga daya saing ekspor guna mengantisipasi pelemahan permintaan global akibat meningkatnya risiko perang dagang.(*)