Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Tersulut Merger EXCL, Bos ISAT Borong Saham

Transaksi tersebut dilakukan dalam rentang harga Rp1.315 hingga Rp1.415 per lembar, dengan total nilai mencapai Rp4,98 miliar.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 March 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
Tersulut Merger EXCL, Bos ISAT Borong Saham Ilustrasi Indosat Ooredo atau ISAT. Foto: Dok Indosat

KABARBURSA.COM - Direktur Utama PT Indosat Tbk (ISAT) Vikram Sinha, kembali mengakumulasi saham perusahaan dalam beberapa transaksi yang berlangsung pada 24 Maret 2025. Langkah ini mencerminkan keyakinannya terhadap prospek jangka panjang Indosat, di tengah pergerakan saham yang mencapai level terendah dalam empat tahun terakhir.

Corporate Secretary ISAT Reski Damayanti, menjelaskan bahwa Vikram Sinha membeli sebanyak 3,67 juta lembar saham, yang setara dengan 0,0114 persen kepemilikan di perusahaan. Transaksi tersebut dilakukan dalam rentang harga Rp1.315 hingga Rp1.415 per lembar, dengan total nilai mencapai Rp4,98 miliar. 

Dengan pembelian ini, kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 7,83 juta lembar atau setara 0,0243 persen, naik dari sebelumnya 0,0129 persen.

Keputusan akumulasi saham ini dilakukan di saat harga saham ISAT pada 21 Maret 2025 sempat menyentuh Rp1.335 per lembar, yang merupakan titik terendah dalam empat tahun terakhir. Namun, setelah aksi beli oleh Vikram Sinha, saham ISAT menguat signifikan sebesar 5,99 persen atau naik 80 poin pada penutupan perdagangan 24 Maret 2025. 

Hal ini menunjukkan bahwa aksi korporasi dari jajaran eksekutif dapat memberikan sentimen positif terhadap pasar dan mendorong peningkatan nilai saham.

Reski Damayanti menegaskan bahwa pembelian saham ini merupakan bagian dari strategi investasi jangka panjang, dengan kepemilikan saham secara langsung oleh pimpinan perusahaan. Langkah ini juga mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap fundamental bisnis Indosat dan prospek pertumbuhannya ke depan.

Dengan pergerakan saham yang masih fluktuatif, aksi akumulasi ini menjadi sinyal penting bagi investor lain yang mempertimbangkan prospek ISAT di masa mendatang. 

Keputusan Vikram Sinha untuk memperbesar kepemilikan sahamnya dapat menjadi indikator positif bagi pelaku pasar bahwa Indosat memiliki potensi pertumbuhan yang kuat, meskipun tengah menghadapi tantangan di industri telekomunikasi.

ISAT Pastikan Layanan Tetap Jreng Selama Idulfitri 

Menjelang perayaan Idul Fitri, kebutuhan masyarakat akan layanan telekomunikasi meningkat secara signifikan. Mobilitas yang lebih tinggi dan meningkatnya aktivitas digital selama Ramadan hingga Lebaran membuat penyedia layanan telekomunikasi harus memastikan jaringan mereka tetap stabil dan dapat diandalkan. 

Indosat Ooredoo Hutchison menjawab tantangan ini dengan menanamkan kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem jaringan mereka, menciptakan solusi yang lebih adaptif dan responsif terhadap lonjakan trafik.

Dalam upaya memberikan pengalaman komunikasi yang lebih baik bagi pelanggannya, Indosat memperkenalkan konsep Unparalleled Network Services Guaranteed. Teknologi AI yang diterapkan memungkinkan perusahaan untuk memprediksi lonjakan trafik, mengoptimalkan kapasitas jaringan, mengurangi waktu gangguan layanan, serta mempercepat proses pemulihan ketika terjadi masalah. 

Dengan demikian, pelanggan tetap dapat menikmati layanan komunikasi tanpa hambatan meskipun terjadi peningkatan lalu lintas data yang signifikan.

Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menekankan bahwa AI memiliki peran strategis dalam transformasi Indosat menjadi perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan. Menurutnya, teknologi AI bukan hanya sekadar alat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, tetapi juga menjadi elemen fundamental dalam perjalanan Indosat menuju AI Native TechCo, yakni perusahaan teknologi yang sepenuhnya berbasis AI.

Salah satu inovasi yang diperkenalkan Indosat adalah Intelligent Network for Innovative and Transformational Experience (INFINITE) by Indosat. Ini adalah sistem operasi jaringan yang didukung oleh AI dan pembelajaran kognitif, memungkinkan Indosat untuk mengelola jaringan secara lebih cerdas dan proaktif. 

Sistem ini tidak hanya membantu dalam pemantauan dan optimalisasi jaringan secara real-time, tetapi juga dapat memprediksi potensi gangguan dan mengambil langkah preventif sebelum terjadi masalah yang lebih besar.

Tak hanya berfokus pada penguatan jaringan, Indosat juga melakukan investasi besar dalam membangun ekosistem AI yang lebih luas di Indonesia. Bersama NVIDIA dan Accenture, Indosat mengembangkan full stack sovereign AI, sebuah pendekatan yang memungkinkan pengembangan teknologi AI secara mandiri dengan menggunakan infrastruktur lokal, data, serta talenta dalam negeri. 

Langkah ini mencerminkan komitmen Indosat untuk mendukung kemandirian teknologi digital Indonesia, sekaligus mempercepat adopsi AI dalam industri telekomunikasi nasional.

Dengan inovasi berbasis AI ini, Indosat Ooredoo Hutchison tidak hanya meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggannya, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam transformasi digital di sektor telekomunikasi. Pemanfaatan teknologi cerdas ini diharapkan mampu menjawab tantangan operasional saat lonjakan trafik terjadi, sekaligus memberikan pengalaman digital terbaik bagi pengguna di seluruh Indonesia.

Saham ISAT di Zona Merah

Saham PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan pergerakan yang cukup dinamis dalam perdagangan terbaru. Harga saham ISAT ditutup di level Rp1.455, mengalami penurunan sebesar Rp55 atau 3,64 persen dari harga sebelumnya. Sepanjang sesi perdagangan, saham ini sempat dibuka di harga Rp1.510, mencapai level tertinggi di Rp1.520, dan menyentuh titik terendahnya di Rp1.450.

Penurunan harga saham ini terjadi di tengah kapitalisasi pasar yang masih cukup kuat di angka Rp46,92 triliun. Dengan tingkat dividen yield sebesar 4,61 persen, ISAT tetap menjadi salah satu emiten yang menarik bagi investor yang mencari keuntungan dari pembagian dividen. 

Namun, rasio price-to-earnings (P/E) yang tidak tersedia mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin masih berada dalam tahap penyesuaian dari segi profitabilitas.

Secara historis, pergerakan saham ISAT dalam 52 minggu terakhir menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi, dengan harga tertinggi mencapai Rp2.993,75 dan harga terendah berada di R1.310. Kisaran pergerakan ini mencerminkan bagaimana sentimen pasar dan faktor eksternal dapat memberikan dampak signifikan terhadap valuasi saham perusahaan telekomunikasi ini.

Dalam analisis lebih lanjut, faktor-faktor yang dapat memengaruhi harga saham ISAT ke depan mencakup kinerja keuangan perusahaan, strategi ekspansi bisnis, tingkat persaingan di industri telekomunikasi, serta kondisi makroekonomi yang lebih luas. Perubahan dalam regulasi sektor telekomunikasi, tren digitalisasi, serta perkembangan infrastruktur jaringan juga berpotensi memberikan dampak terhadap prospek jangka panjang ISAT.

Bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham ISAT, penting untuk memperhatikan tren harga saham, laporan keuangan terbaru, serta strategi bisnis yang diterapkan oleh manajemen perusahaan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dalam menavigasi dinamika pasar saham yang terus berkembang.(*)