KABARBURSA.COM - Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada hari Jumat, 28 Maret 2025, karena investor beralih ke aset safe-haven di tengah kekhawatiran akan perang dagang global yang dipicu oleh tarif terbaru Presiden AS Donald Trump.
Seperti dikutip dari Reuters, emas spot naik 0,6 persen menjadi USD3.074,43 per ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi tahun ini di USD3.086,70. Sejak awal pekan, harga emas telah naik 1,7 persen dan berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,8 persen di USD3.114,30.
"Kekhawatiran terhadap tarif, perdagangan, dan ketidakpastian geopolitik yang terus meningkat menjadi faktor utama yang mendorong permintaan emas sebagai aset safe-haven," kata Peter Grant, Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik, emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 0,4 persen pada bulan Februari, sedikit lebih tinggi dari perkiraan analis yang memprediksi kenaikan 0,3 persen, sama seperti kenaikan di bulan Januari.
Meski demikian, Grant menilai data ini tidak akan banyak mengubah ekspektasi pemotongan suku bunga karena kenaikannya hanya sedikit lebih tinggi dari perkiraan.
The Fed sejauh ini mempertahankan suku bunga stabil setelah tiga kali pemotongan pada 2024, namun mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga hingga setengah poin persentase menjelang akhir tahun.
Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 63 basis poin hingga akhir tahun, dengan pemangkasan pertama diperkirakan mulai Juli.
Di sisi lain, pasar bersiap menghadapi rencana Trump untuk menerapkan tarif balasan, yang dijadwalkan akan diumumkan pada 2 April.
Kebijakan Trump dipandang berisiko meningkatkan inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan memperburuk ketegangan perdagangan, menurut para analis.
Sepanjang tahun ini, emas telah menguat lebih dari 15 persen, dengan rekor tertinggi sepanjang masa di USD3.057,21 yang tercapai pada 20 Maret. Para pelaku pasar kini menantikan data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat. Data ini akan menjadi petunjuk penting bagi kebijakan suku bunga Federal Reserve ke depan.
Sementara itu, harga perak spot turun 1,4 persen menjadi USD33,93 per ons, platinum melemah 0,7 persen menjadi USD979,10, dan paladium turun 0,3 persen menjadi USD972,13. Meski mengalami penurunan harian, ketiga logam ini masih mencatatkan kenaikan secara mingguan.
Tabungan Emas Pegadaian Catat Lonjakan Transaksi
Dari dalam negeri, kinerja Tabungan Emas PT Pegadaian (Persero) menunjukkan pertumbuhan yang impresif pada awal 2025, mencerminkan minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap investasi emas sebagai aset lindung nilai. Sejak Januari, tren transaksi emas mengalami lonjakan signifikan, didorong oleh faktor ekonomi global serta persiapan masyarakat menghadapi Ramadan dan Lebaran.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa penjualan Tabungan Emas pada Januari 2025 mencapai 489 kilogram. Namun, pada Februari, angka ini meroket hingga 87,12 persen menjadi 915 kilogram atau hampir satu ton. Peningkatan ini terus berlanjut menjelang Ramadan, di mana hingga 20 Maret 2025, transaksi penjualan telah mencapai 655 kilogram, atau naik 6 persen dibandingkan periode yang sama di bulan sebelumnya.
Pegadaian mencatat bahwa lonjakan transaksi ini tidak hanya dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap investasi emas, tetapi juga oleh kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Ketegangan geopolitik dan perang dagang telah membuat emas semakin diminati sebagai aset safe haven.
Selain itu, faktor musiman seperti Ramadan juga menjadi pendorong utama meningkatnya permintaan emas, mengingat banyak masyarakat yang mulai merencanakan keuangan mereka menjelang Lebaran.
Seiring dengan meningkatnya permintaan, harga emas di dalam negeri turut mencetak rekor pada pekan ketiga Maret 2025. Pada Jumat, 21 Maret 2025, harga emas UBS mencapai Rp1.768.000 per gram, emas Antam melonjak ke Rp1.819.000 per gram, sementara emas Galeri24 dibanderol Rp1.748.000 per gram. Meski sempat mengalami sedikit koreksi akibat pergerakan harga emas dunia, secara keseluruhan harga emas di dalam negeri masih stabil.
Ke depan, pergerakan harga emas diperkirakan masih akan sangat bergantung pada kebijakan moneter global, terutama ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). Jika The Fed memberikan sinyal penurunan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, harga emas berpotensi kembali menguat. Namun, apabila dolar AS terus menguat, maka tekanan terhadap harga emas bisa semakin besar.
Dengan tren transaksi yang terus meningkat dan harga emas yang mencetak rekor, investasi emas melalui Tabungan Emas Pegadaian semakin menjadi pilihan utama masyarakat. Lonjakan permintaan menjelang Lebaran diperkirakan akan terus berlanjut, baik untuk keperluan investasi maupun perhiasan, menjadikan emas sebagai salah satu instrumen yang tetap menarik di tengah dinamika ekonomi global.(*)